Hindari Conflict of Interest di Tempat Kerja dengan 4 Strategi Ini
Di dalam dunia kerja terdapat istilah conflict of interest atau konflik kepentingan. Istilah tersebut berkaitan dengan sikap dan perilaku karyawan di sebuah perusahaan dan bisa terjadi di semua level karyawan dari yang terendah hingga tertinggi.
Beberapa kasus seperti manipulasi harga barang oleh karyawan atau penyalahgunaan wewenang oleh atasan menjadi contoh dari konflik kepentingan di perusahaan. Dalam artikel berikut, Anda akan diajak untuk memahami pengertiannya, penyebab, dampak, dan cara mencegah hal tersebut. Simak baik-baik ya!
Apa yang Dimaksud Conflict of Interest
Konflik kepentingan atau conflict of interest adalah kondisi yang menggambarkan perilaku atau sikap seorang karyawan yang lebih memprioritaskan kepentingannya sendiri di atas kepentingan bersama dalam suatu organisasi. Bahkan, hal tersebut dilakukan secara sadar dan sengaja dengan mengabaikan nilai kejujuran dan keadilan.
Conflict of interest yang ada di dalam perusahaan kerap kali bertentangan dengan kode etik sehingga pada akhirnya akan merugikan perusahaan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kepentingan konflik bisa terjadi di kalangan staf level bawah hingga atas.
Pada posisi/jabatan yang cukup tinggi, hal ini sering kali ditunjukkan dengan penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan ketidakadilan atau sikap pilih kasih atas individu tertentu. Naasnya, karyawan di level jabatan paling bawah pun bisa terlibat dalam konflik kepentingan yang menguntungkan dirinya sendiri.
Selain bisa merugikan perusahaan secara materi, adanya konflik tersebut juga bisa merusak citra perusahaan di mata masyarakat. Oleh sebab itu, setiap perusahaan tidak boleh menganggap remeh dan sebaiknya melakukan pencegahan yang membuka peluang terjadinya konflik kepentingan tersebut.
Baca juga: Mengenal WFM dalam Perusahaan dan 4 Tips Memaksimalkannya
Penyebab Conflict of Interest
Ada empat faktor yang menyebabkan conflict of interest bisa terjadi di dalam perusahaan. Keempat faktor tersebut adalah kekuasaan, jabatan, pekerjaan, dan juga hubungan. Penjelasannya dapat Anda simak sebagai berikut.
1. Kekuasaan
Seseorang bisa mewujudkan kepentingan pribadinya saat memiliki kekuasaan di perusahaan. Hal ini memicu mereka untuk menyalahgunakan wewenang demi mencapai tujuan tertentu yang menguntungkan dirinya sendiri.
2. Jabatan
Sama halnya dengan kekuasaan, memiliki jabatan yang tinggi juga membuat seseorang merasa berhak untuk melakukan apapun yang diinginkan. Konflik kepentingan yang disebabkan oleh penyalahgunaan jabatan akan menyebabkan berbagai masalah yang merugikan karyawan lainnya serta perusahaan.
3. Pekerjaan
Berbagai pekerjaan terutama yang berkaitan dengan transaksi pembayaran tertentu dengan pihak luar, rentan mengakibatkan konflik kepentingan. Dalam hal ini, karyawan bisa saja melakukan korupsi atau memanfaatkan peluang tersebut untuk mengambil keuntungan pribadi.
4. Hubungan
Hubungan antar karyawan terutama yang memiliki jabatan tertentu dapat memicu terjadinya konflik kepentingan di perusahaan. Apalagi jika pihak-pihak yang saling berhubungan tersebut memiliki kepentingan atau tujuan yang sama. Biasanya keduanya akan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut meski harus mengorbankan kepentingan orang lain.
Baca juga: Beban Kerja Terlalu Berat! Awas Kinerja Karyawan Menurun
Kategori Conflict of Interest
Selain memahami definisi dan berbagai penyebabnya, Anda juga perlu tahu bahwa konflik kepentingan terbagi dalam beberapa kategori yang akan diulas sebagai berikut.
1. Kepentingan Keluarga
Konflik yang dilatarbelakangi alasan keluarga menjadi hal yang cukup umum terjadi di perusahaan tertentu. Contohnya adalah adanya perlakuan khusus terhadap karyawan tertentu karena memiliki hubungan darah dengan atasan.
Selain itu, sikap pilih kasih atau perlakuan yang tidak adil karena alasan keluarga juga kerap menimbulkan konflik yang membuat karyawan lain kehilangan motivasi untuk menunjukkan kinerja terbaiknya.
2. Konflik Kepentingan Asmara
Adanya skandal asmara antar pekerja yang memiliki kekuasaan atau jabatan tertentu juga kerap memicu masalah internal di perusahaan. Misalnya saja seorang karyawan yang kinerjanya kurang baik justru mendapatkan promosi jabatan dari mereka yang lebih kompeten.
Jika hal tersebut dibiarkan, perusahaan justru terancam kehilangan SDM terbaiknya karena pihak-pihak yang dirugikan memilih resign kerja.
3. Kepentingan Keuangan
Konflik finansial menjadi hal yang cukup umum terjadi di lingkungan perusahaan. Rasa tidak puas atas gaji yang dimiliki atau keinginan untuk memiliki sesuatu yang lebih membuat seseorang melakukan hal-hal yang seharusnya dihindari.
Misalnya saja seseorang meloloskan vendor tertentu untuk bekerja sama dengan perusahaan setelah menerima suap dalam bentuk uang atau barang.
4. Adanya Kepentingan yang Tersembunyi
Seorang karyawan bisa juga terlibat dalam konflik kepentingan karena alasan yang masih tersembunyi. Hal ini umumnya berkaitan dengan pelanggaran kode etik pada karyawan tertentu yang dengan sengaja membocorkan rahasia perusahaan ke pihak luar atau kompetitor bisnis di industri sejenis.
Baca juga: 7 Jenis Fasilitas Kerja yang Karyawan Harapkan di Tempat Kerja
Apa Saja Dampaknya?
Umumnya, conflict of interest akan menimbulkan masalah yang pada akhirnya akan merugikan sesama karyawan dan juga perusahaan. Berikut beberapa dampak dari konflik kepentingan yang sebaiknya Anda tahu.
1. Karyawan Kehilangan Semangat Kerja
Konflik kepentingan membuat suasana kerja menjadi tidak nyaman. Pasalnya, karyawan merasa menjadi korban atas perlakuan yang tidak adil. Sontak hal tersebut juga akan membuat karyawan kehilangan semangat dalam bekerja.
Selain itu, karyawan juga sudah tidak memiliki motivasi lagi untuk bekerja secara maksimal karena hasil kerja kerasnya akan dikalahkan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam conflict of interest.
2. Merusak Citra Perusahaan
Kabar perihal konflik internal yang berhembus ke masyarakat akan menggiring opini negatif terhadap perusahaan. Hal ini bisa mencoreng citra organisasi serta menurunkan minat masyarakat terhadap merek bisnis Anda.
3. Menciptakan Persaingan yang Tidak Sehat
Alih-alih memberikan kontribusi berharga untuk perusahaan, karyawan justru terdorong untuk melakukan hal yang sama. Dengan kata lain, mereka akan berbondong-bondong untuk mendekati pihak tertentu demi mencapai tujuan pribadi, daripada bersaing secara sehat dengan menunjukkan kinerja nyata.
4. Merugikan Perusahaan
Pada akhirnya perusahaan yang akan paling dirugikan atas konflik yang terjadi di dalam organisasi. Tak hanya merugi secara ekonomi, hal ini juga akan mengganggu jalannya sistem operasional perusahaan.
Baca juga: Ingin Karyawan Loyal? Ketahui 5 Indikator Kepuasan Kerja
Cegah Konflik Kepentingan dengan Cara Ini!
Segala kemungkinan entah baik atau buruk bisa terjadi di dalam perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari konflik kepentingan di antara karyawan. Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan.
1. Menjalankan SOP Perusahaan secara Tegas
SOP harus diberlakukan secara tegas bagi siapa saja untuk menghindari timbulnya konflik di dalam perusahaan. Apabila perusahaan benar-benar menerapkan kebijakan yang ada di dalam SOP, maka kecil kemungkinan pihak-pihak tertentu bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk berbuat curang.
2. Mendukung Terciptanya Persaingan yang Sehat
Perusahaan melalui tim HRD wajib memberikan penilaian secara transparan dan adil saat evaluasi kinerja karyawan. Dengan demikian, sesama karyawan akan terlibat dalam persaingan yang sehat tanpa harus melakukan hal-hal yang melanggar kode etik demi mencapai tujuan pribadi.
3. Mendengarkan Keluhan Karyawan
Karyawan Anda mungkin mengetahui adanya konflik kepentingan yang melibatkan sesama rekan kerja dan atasan kemudian berusaha melaporkannya ke tim HRD. Jika hal ini terjadi, maka terbukalah dengan laporan tersebut dan berusaha menyelidiki kebenarannya. Apabila terbukti demikian, maka perusahaan bisa menindak tegas supaya kejadian yang sama tidak akan terulang lagi.
4. Menciptakan Hubungan yang Harmonis ke Sesama Karyawan
Perusahaan juga bisa melakukan pencegahan dengan cara menciptakan hubungan yang harmonis ke sesama karyawan. Apabila satu sama lain memiliki interaksi dan partner kerja yang baik, maka perusahaan akan terhindar dari konflik-konflik tertentu.
Baca juga: Employee Adalah Aset, Simak Cara Manajemen Relasinya !
Conflict of interest adalah salah satu sumber masalah yang tidak boleh Anda sepelekan. Untuk mencegahnya, perusahaan bisa mengoptimalkan program pengembangan karyawan agar setiap individu di dalam perusahaan fokus untuk meningkatkan potensi dan talenta yang dimiliki.
Tim HRD dapat mengandalkan aplikasi HRIS berbasis digital untuk mempermudah proses pengembangan karyawan tersebut. Nah, berbicara tentang software HRIS, Anda bisa memilih aplikasi BroadwaysHR yang menawarkan fitur Organization Development untuk memaksimalkan program pengembangan SDM di dalam perusahaan.
Klik di sini untuk mengetahui detail informasi tentang aplikasi BroadwaysHR dan manfaat lain yang bisa Anda dapatkan dari fitur-fitur menarik di dalamnya!