Memahami Manfaat Employee Life Cycle dalam Perusahaan
Mengelola karyawan memang bukanlah tugas yang mudah. Sebagai tim HRD, ada banyak hal yang perlu Anda lakukan. Mulai dari pemberian gaji, pengelolaan cuti, penilaian kinerja, dan masih banyak lagi. Di antara berbagai tugas tersebut, terdapat hal lain yang tidak kalah penting untuk Anda perhatikan yaitu terkait manajemen employee life cycle. Berikut penjelasan mengenai manfaat dari siklus kehidupan karyawan di perusahaan.
Apa Itu Employee Life Cycle (ELC)?
Sumber: Freepik
Employee life cycle, atau siklus hidup karyawan adalah konsep penting dalam manajemen SDM – menggambarkan perjalanan seorang karyawan mulai dari proses perekrutan hingga saat meninggalkan perusahaan. Bagi HR, ELC memiliki peranan penting sebagai kerangka kerja terstruktur dalam mengelola karyawan. Hal ini memungkinkan HR untuk merencanakan strategi yang sesuai dengan setiap fase dalam perjalanan karyawan.
Alih-alih berfokus pada kebiasaan konsumen, model kerja ini justru dimanfaatkan guna memvisualisasikan cara karyawan terlibat atau menjadi bagian krusial dalam perusahaannya. Sebenarnya, setiap pegiat HR wajib memiliki gambaran mengenai siklus ini. Tujuannya tak lain supaya mereka bisa merencanakan strategi terkait keperluan karyawan dengan mudah.
Manfaat ELC bagi Perusahaan
Langkah-langkah yang Anda terapkan untuk menanggapi siklus hidup karyawan di perusahaan secara langsung berkorelasi dengan kualitas kerja mereka. Hal ini pun tanpa disadari bakal memberikan dampak positif terhadap motivasi dan semangat kerja mereka. Namun, bukan itu saja ragam manfaat yang akan Anda rasakan dengan memahami ELC. Berikut adalah ketiga contoh besarnya:
1. Meningkatkan Pengalaman Karyawan
Memantau setiap tahap dalam life cycle akan memastikan bahwa Anda dapat menawarkan pengalaman yang luar biasa kepada semua karyawan. Hal ini termasuk sebelum, selama, dan setelah mereka bekerja di perusahaan Anda.
Jika berfokus pada life cycle, Anda seharusnya paham bahwa karyawan baru umumnya hadir dengan rasa antusiasme yang tinggi. Namun, pemahaman mereka mengenai tanggung jawab yang dimiliki masih kurang baik. Oleh karena itu, mereka memerlukan dukungan Anda baik dalam cara melakukan pekerjaan mereka maupun cara menunjukkan nilai-nilai dan perilaku yang diharapkan oleh perusahaan.
2. Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Kerja Perusahaan
Memahami employee life cycle memungkinkan Anda untuk melakukan perubahan yang akan meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan. Hal ini juga membantu Anda mengidentifikasi cara terbaik untuk memotivasi karyawan. Baik itu dengan kompensasi, program pelatihan, atau inisiatif lainnya. Anda juga dapat menentukan jenis lingkungan kerja yang disukai karyawan Anda sehingga mereka merasa nyaman setiap saat.
3. Memajukan Upaya Retensi Karyawan
Employee life cycle yang dirancang dengan baik bisa membantu tim HR untuk mempertahankan talenta terbaik perusahaan. Memperkuat tahap orientasi dalam life cycle dapat meningkatkan retensi karyawan baru hingga 82%.
Tahapan Siklus Kehidupan Karyawan
Sumber: iStockPhoto
Ada 7 tahapan berbeda yang berperan penting dalam employee life cycle. Setiap karyawan akan melewati setiap tahap secara kronologis. Pemahaman yang baik terhadap sistem ini dijamin bisa membantu Anda untuk mendorong pengalaman karyawan sekaligus meningkatkan produktivitas perusahaan. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Attraction
Tahap attraction merupakan fase di mana perusahaan sedang mencoba menarik kandidat baru yang tertarik dengan lowongan pekerjaan dan misi bisnis. Pada tahap ini, Anda dapat mempengaruhi perasaan kandidat secara signifikan melalui cara perusahaan berkomunikasi. Oleh karena itu, pertimbangkan strategi yang dapat menjangkau orang-orang yang memenuhi syarat untuk bekerja di perusahaan Anda. Kenali tipe kandidat yang ingin direkrut, lalu ciptakan pesan dan gunakan saluran yang akan menempatkan Anda tepat di hadapan orang-orang tersebut.
2. Recruitment
Recruitment merupakan tahap kedua dari ELC. Dalam fase ini, Anda perlu menemukan orang yang tepat untuk ditarik dalam tim, sambil memberikan pengalaman yang luar biasa kepada setiap pelamar. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan guna mengoptimalkan fase ini adalah seperti berikut:
- Buat iklan lowongan kerja yang detail dan rapi
- Pastikan proses aplikasi kerja berjalan singkat dan efektif
- Terapkan proses seleksi yang efisien dan teliti
- Manfaatkan seluruh teknologi pendukung yang bisa memudahkan proses rekrutmen
- Bersikap terbuka terhadap seluruh kandidat mengenai hasil rekrutmen.
3. Onboarding
Onboarding adalah proses orientasi karyawan baru yang membantu mereka mengenal cara kerja tim dan peran mereka dalam perusahaan. Tahap dari siklus hidup karyawan ini sering dianggap sebagai fondasi dari hubungan atasan dan karyawan. Maka dari itu, prosesnya harus disesuaikan dengan kebutuhan setiap karyawan. Tujuannya tak lain agar mereka memperoleh pemahaman yang kuat tentang hal-hal yang perlu mereka lakukan agar sukses di perusahaan. Onboarding sendiri harus berkelanjutan, di mana karyawan baru terus menerima dukungan dan bimbingan meskipun sudah beralih ke peran mereka masing-masing.
4. Retention
Retention adalah salah satu fase terpanjang dalam employee life cycle. Anda perlu terus melibatkan karyawan agar mereka mampu menunjukkan performa terbaiknya. Agar karyawan bisa terjaga keterlibatannya, ada 3 elemen yang wajib Anda terapkan.
- Teknologi. Orang-orang yang merasa didukung oleh teknologi di tempat kerja merasa 230% lebih terlibat dan 85% lebih kecil kemungkinannya untuk berhenti bekerja.
- Budaya Kerja. Budaya yang Anda ciptakan akan membentuk cara karyawan berinteraksi satu sama lain. Itulah mengapa budaya perusahaan wajib inklusif
- Ruang Fisik. Perusahaan harus bisa fleksibel dalam pendekatan mereka terhadap ruang fisik (Kerja kantor atau WFH). Sebab, detail kecil ini dapat berdampak pada produktivitas dan kesejahteraan karyawan
5. Development
Perkembangan (development) dan retensi karyawan berkaitan erat. Umumnya, karyawan akan keluar jika mereka merasa terjebak dalam peran yang tidak menawarkan peluang perkembangan. Bahkan, kurangnya pengembangan dan kemajuan karier adalah salah satu alasan utama karyawan berhenti dari pekerjaannya selama periode pasca pandemi. Itulah mengapa sangat penting bagi Anda untuk memahami kelebihan karyawan dan memanfaatkannya dengan baik. Jika dirasa kemampuannya bisa tingkatkan, berikanlah mereka banyak peluang pembelajaran dan pengembangan.
6. Offboarding
Sejatinya, tujuan dari fase ini ada dua. Di satu sisi, fase ini dimaksudkan untuk membantu perusahaan menjadi lebih bijak dalam upaya perekrutan dan pengalaman karyawan. Di sisi lain, ia bisa membentuk kesan penting terakhir yang dimiliki karyawan terhadap perusahaan dan citra yang akan mereka tampilkan di mata dunia luar.
7. Happy Leavers
Happy leavers di sini bisa Anda anggap sebagai karyawan yang akhirnya keluar, tetapi dengan kesan baik. Jika Anda ingin mempertahankan mereka, atau ingin menggunakan jasa mereka sebagai sumber daya di masa mendatang, Anda perlu memperlakukan mereka dengan tepat sepanjang life cycle.
Maksimalkan Manajemen ELC dengan BroadwaysHR
Sebagai HR, pastikan Anda memahami dan menyesuaikan siklus hidup karyawan dengan visi, misi, dan nilai perusahaan. Sehingga, Anda dapat menerapkan strategi yang optimal untuk meningkatkan kinerja karyawan dan performa bisnis keseluruhan. Strategi yang optimal memang bisa meningkatkan kesejahteraan karyawan. Namun, tidak hanya itu saja. Anda juga bisa memberikan benefit karyawan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Di BroadwaysHR, Anda bisa menggunakan fitur Organization Development. Fitur ini mengatur pengembangan dan pengelolaan organisasi yang meliputi pengaturan job holder, employee assessment, employee training dan lainnya. Tunggu apalagi, segera registrasi di sini dan dapatkan uji coba GRATIS selama 30 hari.