Prinsip-Prinsip Penting dalam Etika Profesi dan 4 Manfaatnya
Setiap pekerjaan pada bidang tertentu memiliki etika profesi yang menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral/akhlak.
Lalu bagaimana dengan etika profesi? Mengapa hal ini sangat penting untuk diterapkan di dunia kerja? Simak jawabannya beserta tujuan, manfaat, dan juga prinsip-prinsip yang mendasarinya lewat artikel berikut ini.
Pengertian Etika Profesi
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, kode etik profesi merupakan suatu pedoman sikap, tingkah laku serta perbuatan dalam melaksanakan tugas dan juga dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa ahli juga memiliki definisi masing-masing dalam mengartikan istilah tersebut. Menurut Lubis (1994), etika profesi merupakan suatu sikap hidup, yang mana berupa kesediaan untuk dapat memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan keterlibatan penuh serta juga keahlian ialah sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas.
Pendapat lain dari Kaiser (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) mengartikan istilah tersebut sebagai suatu sikap hidup berupa keadilan untuk dapat memberikan suatu pelayanan yang profesional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban serta juga keahlian yakni sebagai pelayanan dalam rangka menyelesaikan tugas yang berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa etika profesi adalah pedoman dalam bertingkah laku, baik di dalam lingkup kerja maupun pada kehidupan sehari-hari demi mewujudkan ketertiban dan pelayanan yang baik bagi masyarakat.
Baca juga: Apa Itu Code of Conduct? Simak 6 Poin Pentingnya Berikut!
Apa Tujuannya?
Professional ethics dibuat bukan tanpa tujuan, tapi untuk menjaga profesionalisme seseorang dalam bekerja sekaligus menjamin kesejahteraan individu dalam profesi tersebut. Di sisi lain, hal ini juga akan mencegah seseorang untuk berperilaku menyimpang di luar etika yang telah ditetapkan.
Oleh sebab itu, setiap orang yang sudah berkomitmen pada satu bidang pekerjaan tertentu harus berpegang teguh pada etika profesi tersebut. Hal ini nantinya tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri saja, tapi juga akan berdampak besar pada perkembangan organisasi atau bisnis dalam perusahaan. Berikut adalah tujuan-tujuan lain dari professional ethics.
- Menghormati martabat pada sebuah profesi.
- Melindungi serta menjamin kesejahteraan anggota pada tiap-tiap profesi.
- Meningkatkan dedikasi pada profesi itu sendiri dan juga perusahaan.
- Menambah kualitas atau kualifikasi kerja pada profesi tertentu.
- Menentukan standar baku untuk profesi.
- Memperbaiki mutu organisasi sehingga menjadi lebih andal dan terpercaya.
Baca juga: 6 Langkah Tepat Membuat SOP Kerja dan Contohnya
Manfaat Etika Profesi
1. Meningkatkan Tanggung Jawab dan Kedisiplinan
Etika profesi dalam sebuah pekerjaan akan meningkatkan rasa tanggung jawab pada setiap individu. Pasalnya, pedoman-pedoman tersebut akan menuntun setiap pekerja untuk menjalankan tugas dan kewajibannya sebaik mungkin demi kebaikan diri sendiri, orang lain, dan juga perusahaan.
Selain itu, professional ethics juga akan melindungi seseorang dari keinginan untuk bertindak di luar jalur yang sudah ditetapkan sebagai pedoman kerja. Dengan kata lain, hal ini juga akan meningkatkan disiplin kerja pada setiap individu.
2. Menjaga Profesionalisme pada Individu
Komitmen untuk memegang teguh berbagai pedoman di dalam professional ethics juga akan semakin meningkatkan sikap profesional kerja pada setiap pegawai. Kepatuhan seseorang untuk menjalankan etika kerja tersebut secara nyata menjadi bukti bahwa prinsip profesionalisme sangat dijunjung tinggi.
3. Melindungi Hak-Hak Pekerja.
Keberadaan professional ethics secara tidak langsung mengikat para pekerja untuk tunduk dan patuh pada norma-norma atau aturan di dalam pelaksanaan kewajiban kerja. Namun ternyata tidak hanya itu saja, hal ini juga sekaligus melindungi hak-hak setiap karyawan dalam mendapatkan kesejahteraan hidup melalui sikap profesionalisme tadi.
4. Mengoptimalkan Problem Solving
Dalam kehidupan kerja atau organisasi, akan selalu ada kendala dan masalah yang menanti. Namun, setiap rintangan pasti memiliki jalan keluar yang diperoleh dari kerjasama dan rasa profesionalisme pada setiap pekerja. Pemecahan masalah tersebut juga tidak akan lepas dari etika profesi yang menjadi pedoman dalam bersikap di dunia kerja.
Baca juga: 6 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Lebih Produktif!
Prinsip-Prinsip dalam Etika Profesi
Ada 4 prinsip yang mendasari professional ethics, yaitu tanggung jawab, keadilan, otonomi, dan integritas moral. Penjelasannya dapat Anda simak sebagai berikut.
1. Tanggung Jawab
Prinsip yang paling utama dari professional ethics adalah rasa tanggung jawab pada setiap pelaku profesi. Jadi, seseorang tidak hanya bertanggung jawab atas apa yang dia kerjakan, tapi juga hasil, serta kemungkinan buruk yang bisa terjadi dari profesi yang dijalani terhadap masyarakat secara luas.
2. Keadilan
Prinsip keadilan juga wajib dijunjung tinggi oleh setiap pekerja dalam menjalankan tugasnya. Hal tersebut akan menghindarkan seseorang untuk melakukan diskriminasi terhadap pihak tertentu saat bertugas.
3. Otonomi
Kode etik dalam sebuah profesi juga memberikan wewenang bagi individu terkait pekerjaan. Jadi, ada pakem-pakem khusus yang bisa menjadi pedoman bagi profesi tertentu untuk melakukan atau menolak suatu pekerjaan tanpa menyalahi prinsip yang seharusnya.
4. Integritas Moral
Integritas moral merujuk pada kualitas kejujuran dan prinsip moral dalam diri seseorang. Dengan kata lain, profesi apapun wajib berkomitmen penuh untuk melindungi kewajiban kerja, diri sendiri, dan masyarakat umum.
Baca juga: 4 Fungsi Budaya Kerja yang Positif untuk Karyawan di Tempat Kerja
Skill yang Diperlukan
Dalam menjalankan professional ethics, seseorang juga harus menguasai beberapa keterampilan atau skill yang mendukung terciptanya sikap kerja sesuai etika profesi. Beberapa skill yang dimaksud adalah rasa peka, sikap positif, serta percaya pada diri sendiri dan rekan kerja.
Profesionalisme dapat Anda tunjukkan dengan peka terhadap lingkungan sekitar, dalam hal ini lingkungan kerja/perusahaan. Pemahaman akan kondisi perusahaan dan sistem kerja yang diterapkan di dalamnya akan memudahkan seseorang dalam menjalankan profesinya dengan baik.
Selain itu sikap positif juga sangat diperlukan terutama saat menghadapi masalah terkait pekerjaan. Alih-alih kabur dari masalah, orang-orang positif akan berusaha menyelesaikannya secara profesional dengan tetap memegang teguh etika profesi.
Keterampilan yang tak kalah penting berikutnya adalah bagaimana menanamkan rasa percaya pada diri sendiri dan juga rekan kerja di dalam perusahaan. Pasalnya, kerjasama tim akan berjalan dengan baik dan menghasilkan output yang maksimal apabila setiap individu saling percaya satu sama lain.
Baca juga: 8 Cara Jitu Memiliki Etos Kerja yang Kuat untuk Karier Cemerlang
Professional ethics menjadi pedoman yang akan mendukung setiap pekerja untuk bisa bekerja secara optimal dan mampu mengembangkan diri menjadi pribadi yang berkualitas dari sebelumnya.
Untuk mendukung terciptanya sikap profesionalisme yang menyeluruh pada setiap anggota perusahaan, maka pihak manajemen SDM bisa bersinergi dengan teknologi HRIS terkini, dengan memanfaatkan aplikasi BroadwaysHR.
Fitur Organization Development di dalam aplikasi BroadwaysHR akan membantu perusahaan untuk memaksimalkan komitmen setiap pekerja terhadap penerapan etika profesi di lingkungan kerja maupun di dalam bermasyarakat.
Hubungi kami di sini untuk mengetahui fitur apa saja yang dibutuhkan demi kemajuan bisnis dan perkembangan perusahaan yang lebih bersaing di masa depan!