gross salary

Gross Salary vs Nett Salary, Apa Perbedaannya?

Ada beberapa hal sederhana yang perlu diperhatikan, khususnya oleh para pelamar kerja, saat negosiasi gaji. Beberapa di antaranya adalah perbedaan antara gross salary (gaji kotor), nett salary (gaji bersih, biasa dikenal juga dengan istilah THP/Take Home Pay), dan gaji pokok. Ketiganya memiliki perbedaan mendasar dan wajib dipahami. Pasalnya, hal ini akan berpengaruh pada nominal gaji yang akan diterima oleh calon karyawan di suatu perusahaan. Agar bisa memahami ketiga jenis gaji, mari simak perbedaan-perbedaannya.

Definisi Gross Salary

Gaji gross adalah metode pemotongan pajak di mana karyawan harus menanggung jumlah pajak penghasilannya sendiri. Sehingga, perusahaan akan memotong gaji karyawannya setiap bulan sesuai dengan pajak yang harus dibayar. Secara garis besar, beda gaji nett dan gross terletak di posisi penanggung. Jika perusahaan menerapkan gaji nett, mereka berkewajiban untuk memotong upah dan iuran karyawan. Sedangkan dengan gaji gross, karyawanlah yang menjadi penanggung jawab atas pajak penghasilannya.

gross salary

Komponen-komponen pembentuk gaji kotor adalah sebagai berikut:

  • Segala upah yang diterima dari perusahaan: gaji pokok, remunerasi, upah lembur, sisa tunggakan gaji, komisi, bonus, insentif.
  • Semua benefit dari perusahaan: akomodasi tempat tinggal, listrik, bensin, air, dan biaya telekomunikasi.
  • Tunjangan: tunjangan transportasi, tunjangan kesehatan, tunjangan pensiun, dan jenis tunjangan lainnya.

Ada juga benefit-benefit yang tidak masuk menjadi komponen gaji kotor. Komponen yang dimaksud misalnya:

  • Makanan, minuman, atau snack yang disediakan secara cuma-cuma oleh kantor ketika jam kerja berlangsung.
  • Reimburse (penggantian biaya) untuk transportasi, makan, atau biaya lainnya ketika melakukan tugas/dinas keluar kota.

Cara Menghitung Gaji Kotor

Setelah mengetahui definisi dan komponen-komponen pembentuk tadi, kamu mungkin akan lebih mudah untuk menghitung gaji kotor. Apabila disimulasikan secara sederhana dan kasar, cara menghitung gaji kotor adalah sebagai berikut:

Gaji kotor = gaji pokok + upah lembur + tunggakan gaji + bonus + insentif + benefit + tunjangan

Gross Salary vs Nett Salary

Besaran gaji kotor bukanlah jumlah nominal uang yang kita terima ketika hari gajian. Lalu, apa beda gaji kotor dengan take home pay (THP) atau nett salary? Gaji kotor adalah angka tertinggi yang akan muncul di slip atau laporan gaji yang diterima karyawan. Sementara itu, take home pay (THP) atau nett salary merupakan jumlah akhir uang yang akan diterima karyawan setelah dipotong biaya pajak, tunjangan, dan benefit. Besaran take home pay masih bisa bertambah jika karyawan mendapatkan pendapatan insidentil dari kantor. Misalnya, ada karyawan melakukan lembur atau memperoleh bonus karena performa yang baik selama sebulan.

Jika ingin melakukan penghitungan take home pay, Anda bisa menggunakan cara kasar dan sederhana ini:

THP = gaji kotor – semua komponen pengurang (beban pajak + benefit + tunjangan-tunjangan + asuransi wajib + BPJS + dan biaya lain-lain)

Nett Salary Berbeda dengan Gaji Pokok

Ini adalah kekeliruan yang sering terjadi di kalangan pekerja. Biasanya, pekerja beranggapan bahwa THP tidak ada bedanya dengan gaji pokok. Padahal, keduanya adalah hal yang berbeda. Take home pay adalah gabungan dari gaji pokok dan insentif, serta pengurangan-pengurangan. Jumlahnya dari THP bisa lebih dari gaji pokok karena adanya insentif. Nominal juga bisa setara atau bahkan lebih kecil dari gaji pokok, terutama saat memiliki banyak pengurangan atau cicilan pada perusahaan.

gross salary

Cara Menentukan Gaji untuk Karyawan

Menentukan gaji untuk karyawan bisa dibilang gampang-gampang susah. Proses penggajian yang biasanya dilakukan oleh departemen HR perusahaan memang harus melalui proses panjang dengan beberapa bahan pertimbangan.

1. Sesuaikan dengan Target Perusahaan

Gaji untuk karyawan harus terkait dengan target perusahaan. Sistem penggajian Anda harus bisa menciptakan sebuah atmosfer kerja yang mendukung produktivitas karyawan. Di saat produktivitas karyawan bisa dicapai, maka target perusahaan juga kemungkinan besar akan tercapai. Oleh karena itu, faktor ini juga harus Anda pertimbangkan masak-masak.

2. Kompetensi Karyawan

Dalam dunia kerja, kompetensi seorang karyawan akan sangat berpengaruh pada besaran gaji yang ia terima. Apabila ia mampu memenuhi beberapa faktor terkait pengetahuan, keterampilan, serta work ethic yang telah disyaratkan perusahaan, maka seharusnya gaji yang diberikan pun harus menyesuaikan pencapaian tersebut.

Namun, Anda juga perlu memperhatikan posisi dan jabatannya. Tentu tidak mungkin memberikan gaji yang lebih besar pada karyawan dalam posisi yang sama. Bentuk apresiasi yang diberikan kepada karyawan yang memenuhi capaian tertentu bisa berupa bonus. Besaran bonus yang diberikan pun harus ideal dan tepat guna.    

3. Sesuaikan dengan Aturan Pemerintah

Apabila Anda masih bingung menentukan skala gaji untuk karyawan, cobalah menelisik peraturan pemerintah. Biasanya hal ini akan tercantum pada UU tentang Ketenagakerjaan yang dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Dengan berpedoman pada undang-undang dan peraturan pemerintah, seharusnya Anda bisa mendapatkan gambaran skala gaji yang tepat.

Setidaknya, dari aturan yang dikeluarkan Anda bisa mengetahui upah minimum untuk karyawan. Pemerintah melalui Pasal 2 Ayat 1 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 1 Tahun 2017 juga menyebutkan bahwa skala upah bagi karyawan harus mempertimbangkan golongan, jabatan, masa kerja, dan tentunya kompetensi karyawan.

Hitung Gaji Lebih Mudah dengan BroadwaysHR!

gross salary

Nah, begitulah pembahasan tentang gaji kotor serta perbandingannya dengan gaji bersih. Menentukan gaji untuk karyawan memang bukanlah sebuah perkara mudah. Anda harus memperhitungkan beberapa faktor supaya gaji yang diberikan tepat guna dan bisa memenuhi target-target perusahaan. Selain mencoba cara-cara di atas untuk menentukan penggajian karyawan secara ideal, gunakan aplikasi HRIS untuk memudahkan Anda. Seperti pada fitur Payroll Management yang bisa mengelola komponen payroll yang telah terintegrasi. Mulai dari tunjangan, bonus, lembur, PPh 21, hingga asuransi juga sangat flexible dengan kebijakan-kebijakan payroll yang ada dalam perusahaan. Coba gratis selama 30 hari dengan mendaftar di sini.