Apa Perbedaan Hiring dan Rekrutmen? Ini 5 Fakta Pentingnya
Hiring adalah proses seleksi pegawai baru di dalam perusahaan. Proses tersebut umumnya melalui beberapa tahapan sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama sampai menemukan kandidat yang tepat untuk mengisi posisi yang kosong di dalam perusahaan. Banyak orang yang menganggapnya sama dengan rekrutmen.
Padahal, hiring dan rekrutmen adalah dua hal yang berbeda. Lalu apa saja yang membedakan keduanya? Simak jawabannya dengan membaca artikel di bawah ini secara tuntas!
Hiring adalah?
Sebelum membahas tentang perbedaan antara hiring dan rekrutmen, pahami dulu pengertiannya, yuk! Hiring adalah proses seleksi pegawai baru di dalam perusahaan yang biasanya melalui beberapa tahapan.
Tahapan tersebut dimulai dari persiapan tim HR dalam memasang iklan lowongan kerja di platform tertentu, screening surat lamaran kerja, melakukan interview, hingga memilih kandidat yang memenuhi kualifikasi.
Umumnya, proses ini memakan waktu cukup lama karena perusahaan harus benar-benar selektif dalam memilih SDM yang tepat pada posisi atau jabatan yang tersedia. Dengan melalui serangkaian tahapan tersebut, perusahaan berharap bisa memilih kandidat yang benar-benar kompeten dan bisa beradaptasi dengan budaya organisasi.
Baca juga: 5 Tahapan Screening Lamaran Pekerjaan untuk Temukan Kandidat Terbaik, Simak!
Fungsi Hiring
Lalu sebenarnya apa fungsi dari hiring itu sendiri? Mungkin Anda mengira bahwa proses seleksi karyawan ini dilakukan semata-mata hanya untuk mencari kandidat terbaik. Namun pada kenyataannya, hal ini juga berfungsi untuk mengetahui tingkat kemampuan atau level yang dimiliki pelamar.
Dengan kata lain, perusahaan bisa tahu secara pasti apakah calon kandidat tersebut ada di level pemula, menengah, atau sudah ahli di bidangnya. Berbekal pengetahuan tersebut, perusahaan akan lebih mudah dalam membuat keputusan atau meloloskan kandidat yang sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan.
Baca juga: 5 Cara Bangun Talent Pool Perusahaan, Gaet Kandidat Terbaik!
Proses/Tahapan Hiring di Perusahaan
Setelah mengetahui pengertian dan fungsinya, Anda juga harus tahu tahapan dalam proses hiring tersebut. Secara umum, proses seleksi ini terdiri dari 5 tahapan yaitu melakukan analisis kebutuhan SDM, membuat iklan lowongan kerja, screening surat lamaran yang masuk, mengadakan tes keterampilan dan wawancara kerja, serta memberikan penawaran kerja. Ulasannya dapat Anda simak sebagai berikut.
1. Analisis Kebutuhan SDM
Tahapan pertama dalam proses hiring adalah melakukan analisis terkait kebutuhan SDM di dalam perusahaan. Umumnya, seleksi penerimaan pegawai bertujuan untuk mencari karyawan baru di departemen tertentu atau menemukan SDM pengganti pada jabatan dengan level tinggi.
Tim HRD dalam hal ini harus bisa memahami dengan pasti apa yang menjadi kebutuhan perusahaan, sehingga tidak melakukan kesalahan saat merekrut tenaga kerja baru.
2. Membuat Iklan Lowongan Pekerjaan
Jika sudah bisa memastikan kebutuhan SDM yang akan direkrut, maka tahapan berikutnya adalah membuat iklan lowongan kerja. Meski terkesan mudah, tapi Anda harus membuat iklan yang menarik dan informatif sehingga bisa membidik calon pelamar yang sesuai dengan ekspektasi perusahaan.
Lalu hal apa saja yang sebaiknya dimuat di dalam iklan lowongan kerja tersebut? Umumnya, iklan lowongan kerja tersebut wajib memuat kriteria atau kualifikasi yang dibutuhkan serta informasi terkait deskripsi kerja.
Keterangan deskripsi kerja sangat penting karena akan membantu para pelamar untuk mendapatkan gambaran pekerjaan apabila nantinya diterima di perusahaan. Apabila keterangan tersebut tidak disertakan, maka besar kemungkinan surat lamaran kerja yang masuk tidak tepat sasaran.
3. Proses Screening
Setelah melewati batas waktu yang telah ditentukan, tim HRD selanjutnya akan mulai melakukan proses screening terhadap semua surat lamaran kerja yang masuk. Pada tahapan ini, perusahaan melalui manajemen SDM akan menyaring CV/resume pelamar yang memenuhi kriteria berdasarkan informasi yang ada di dalamnya.
4. Tes Keterampilan dan Interview Kerja
Pelamar yang dinyatakan lolos secara administrasi biasanya akan mendapatkan panggilan tes kerja dan wawancara. Proses ini menjadi tahapan yang paling penting karena jadi penentu kelayakan tiap individu untuk bisa diterima atau tidak di dalam perusahaan.
5. Memberikan Penawaran Kerja
Pelamar yang berhasil lolos dan diterima kerja di perusahaan akan mendapatkan penawaran kerja melalui offering letter. Surat tersebut adalah dokumen yang memuat informasi tentang posisi kerja, kisaran gaji, jam kerja, benefit, dan berbagai fasilitas yang akan diberikan perusahaan kepada calon karyawan.
Baca juga: 6 Contoh Kasus Rekrutmen dan Solusinya, HRD Harus Tahu!
Beda Hiring dengan Rekrutmen
Banyak orang yang mengira bahwa hiring adalah sama dengan proses rekrutmen. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang bisa Anda simak sebagai berikut.
1. Jangka Waktu
Perbedaan pertama antara hiring dan rekrutmen adalah jangka waktunya. Hiring bersifat jangka pendek, sedangkan rekrutmen merupakan proses jangka panjang. Kenapa bisa demikian? Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa hiring merupakan proses seleksi pegawai yang ditujukan untuk mengisi posisi yang kosong pada saat itu.
Dengan kata lain, perusahaan dalam hal ini mencari kandidat yang tepat untuk segera dipekerjakan di dalam organisasi. Hal ini berbeda dengan rekrutmen yang secara teknis mengumpulkan SDM dengan kualifikasi terbaik yang sewaktu-waktu dibutuhkan perusahaan.
2. Metode Pendekatan
Perbedaan kedua masih erat hubungannya dengan poin pertama. Proses hiring cenderung menerapkan metode pendekatan reaktif pada saat proses seleksi karyawan saja. Artinya, apabila perusahaan sudah berhasil mendapatkan karyawan yang diinginkan untuk mengisi posisi atau jabatan yang tersedia, maka secara otomatis proses hiring juga selesai.
Lain halnya dengan proses rekrutmen yang menggunakan pendekatan proaktif. Artinya, tim HRD akan terus memantau karyawan terbaik yang ada di dalam organisasi maupun di luar perusahaan dengan cara menjaga komunikasi dan mengumpulkan profil kandidat terbaik ke dalam database khusus.
3. Proses Perekrutan
Pada proses hiring, perekrutan karyawan memposisikan calon kandidat sebagai pihak yang berusaha diterima perusahaan. Hal ini berkebalikan dengan rekrutmen karena pada proses ini justru perusahaan yang berusaha meyakinkan kandidat supaya bersedia untuk bergabung ke dalam organisasi.
4. Aplikasi
Pencarian kandidat melalui hiring dan rekrutmen menggunakan aplikasi yang berbeda. Umumnya, iklan lowker pada proses hiring akan ditampilkan di website perusahaan, portal lowongan kerja online, hingga media sosial.
Hal ini berbeda dengan proses rekrutmen yang mengandalkan beberapa platform tertentu yang dianggap lebih menjanjikan seperti LinkedIn, referral pegawai, organisasi profesi, hingga mengandalkan database pelamar yang masih ada di sistem penyimpanan perusahaan.
Baca juga: Rekrutmen Pakai Applicant Tracking System, Canggih dan Mudah
Hiring adalah proses penting yang tidak boleh dianggap remeh di dalam perusahaan. Oleh sebab itu, gunakan aplikasi BroadwaysHR untuk memaksimalkan proses seleksi karyawan baru tersebut. Melalui fitur Employee Management di dalamnya, tim HR akan lebih mudah dalam mengelola database pelamar yang masuk, bahkan basis data tersebut sewaktu-waktu nanti juga bisa berguna saat perusahaan melakukan proses rekrutmen.
Konsultasikan pengelolaan SDM perusahaan Anda hanya kepada BroadwaysHR sekarang juga! Nikmati coba gratis aplikasinya selama 30 hari dengan menghubungi kami di sini!