Definisi Konflik dan Cara Menanganinya dalam Perusahaan

Definisi konflik dan cara menanganinya dalam perusahaan perlu menjadi perhatian penting untuk perusahaan, untuk mengatasi kemungkinan terjadinya konflik. Konflik adalah bentuk dari ketidakcocokan dan pertentangan dalam suatu interaksi. Proses ini mulai disadari ketika salah satu pihak dirasa akan memberikan pengaruh negatif terhadap sesuatu pada pihak lain. Konflik yang sering terjadi dalam perusahaan yakni ketidakcocokan tujuan, perbedaan interpretasi suatu fakta, adanya perbedaan pendapat, dan lain-lain. Konflik dan cara menanganinya merupakan isu penting yang perlu untuk diperhatikan di dalam perusahaan.

Faktor yang menjadi penyebab timbulnya konflik:

  • Komunikasi. Hambatan dalam komunikasi seperti informasi yang tidak lengkap, komunikasi yang berlebihan, dan kesalahpahaman dari suatu komunikasi dapat berpotensi menyebabkan konflik serta manajer yang tidak responsif juga memiliki potensi menyebabkan konflik dalam perusahaan.
  • Spesialisasi tugas. Kelompok kerja dalam spesialisasi tugasnya dapat menyebabkan konflik. Semakin besar kelompok dalam spesialisasi, maka menyebabkan potensi konflik. Semakin banyak turnover juga menyebabkan konflik dalam perusahaan. Pemberian reward kepada suatu kelompok juga memiliki potensi terhadap konflik, apabila tidak sesuai dengan spesialisasi tugasnya dan dirasa tidak merata dan transparan.
  • Persaingan yang tidak sehat. Konflik akan muncul ketika ada satu orang ingin memuaskan kepentingannya sendiri tanpa memikirkan pihak lain.
  • Kepribadian buruk karyawan. Kepribadian karyawan yang cenderung memiliki emosi yang tinggi terhadap berbagai hal, akan memicu konflik dalam perusahaan.

Cara menangani konflik dalam perusahaan:

  • Berkolaborasi. Pihak-pihak yang ingin menyelesaikan konflik dengan mengakui perbedaan dan berusahaan untuk menemukan titik win win solution yang mana tujuan kedua belah pihak dapat tercapai.
  • Menghindari konflik. Seorang karyawan yang menyadari akan timbul konflik, memilih untuk menghindari atau menarik diri agar konflik tidak semakin besar.
  • Akomodatif. Seperti mendukung kepentingan orang lain, meskipun diri sendiri ragu. Suatu pihak yang ingin menenangkan pihak lain dan bersedia menempatkan kepentingan pihak lain di atas kepentingannya sendiri.
  • Berkompromi. Kompromi merupakan cara untuk melihat sudut pandang pihak lain. Kedua belah pihak berniat baik untuk memperbaiki keadaan. Kedua belah pihak saling memberikan sesuatu untuk membangun kepercayaan dalam berkompromi, sehingga dapat menangani konflik dan mendapat cara untuk keduanya memperoleh keuntungan.

Manajer perlu melakukan pencegahan terhadap adanya konflik, serta mampu untuk menghadapi konflik. Seperti yang sudah dijelaskan di atas mengenai cara menangani konflik, hal tersebut dapat dijadikan cara untuk seorang Manajer belajar untuk menangani konflik dengan baik. Contoh seperti menggunakan cara akomodatif yakni lebih mengalah untuk kepentingan yang lebih baik untuk dikedepankan, memikirkan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri. Hal ini perlu untuk dipahami oleh para Manajer untuk mencapai tujuan yang selaras dengan pihak lain, yaitu mencapai keuntungan. Pastikan untuk menetapkan tujuan negosiasi yang tepat agar dapat menemukan cara yang baik untuk mencapai tujuan kedua belah pihak.

RUN iProbe merupakan aplikasi HR yang flexible dengan kebijakan atau kondisi perusahaan. Karena setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda-beda sehingga sudah didesign agar bisa digunakan untuk perusahaan menengah besar yang memiliki kebijakan–kebijakan yang kompleks. RUN iProbe juga sudah dilengkapi dengan fitur Employee Self Service.

Untuk demo/ trial aplikasi RUN iProbe bisa meghubungi nomer WA (08562859576) pada Website atau bisa melalui Click For Demo