Ini 7 Manfaat Manajemen Risiko dalam Perusahaan!
Dalam mencapai tujuan perusahaan, terdapat berbagai ketidakpastian yang harus dihadapi. Baik dari dalam maupun dari luar. Penerapan manajemen risiko yang baik diperlukan perusahaan agar memiliki kemampuan fleksibilitas dalam merespon risiko. Dengan tindakan yang dapat mengurangi tingkat risiko pada proses bisnisnya, hal ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada pemegang saham dan stakeholder.
Definisi Manajemen Risiko
Di dunia ini, kita pasti menghadapi yang namanya ketidakpastian. Unsur ketidakpastian ini seringkali menimbulkan suatu kerugian. Ini merupakan sifat yang universal, hampir selalu ada pada semua aspek kehidupan manusia. Kerugian atas unsur ketidakpastian ini (risiko) dapat berwujud dalam berbagai hal aktivitas baik dalam aktivitas ekonomi, sosial, maupun aktivitas hukum.
Agar dapat menanggulangi segala risiko yang mungkin terjadi diperlukan sebuah proses yang dinamakan sebagai manajemen risiko. Manajemen risiko adalah kegiatan manajemen yang dilakukan pada tingkatan pimpinan pelaksana, yaitu kegiatan penemuan dan analisis sistematis kerugian yang mungkin dihadapi perusahaan akibat suatu risiko serta metode yang paling tepat untuk menangani kerugian yang dihubungkan dengan tingkat profitabilitas perusahaan.
Manajemen risiko ini juga merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan demikian, manajemen risiko diperlukan guna menghindari dan meminimalisir risiko yang akan muncul atau dihadapi perusahaan.
Berbagai Bentuk Risiko
Sumber: iStockPhoto
Agar lebih memahami proses manajemen risiko, di bawah ini ada beberapa jenis risiko paling umum dihadapi bisnis.
1. Risiko Bisnis
Jenis risiko yang pertama dan paling umum adalah risiko bisnis, yaitu risiko berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan. Contoh manajemen risiko bisnis misalnya dengan menerapkan K3, pengawasan proses capital budgeting, pelatihan SDM, dan sebagainya.
2. Risiko Geografis
Jenis risiko yang berikutnya adalah risiko geografis, yaitu risiko akibat lokasi fisik perusahaan, misalnya lokasi rawan gempa, tsunami, longsor, dan jenis bencana alam lainnya. Contoh manajemen risiko yang bisa dilakukan perusahaan untuk jenis risiko ini misalnya mitigasi bencana, simulasi, dan asuransi aset.
3. Risiko Politik
Jenis risiko yang ketiga adalah risiko politik, yaitu ancaman-ancaman yang terjadi akibat kondisi politik dan kebijakan suatu negara. Contoh risiko politik misalnya anomali kebijakan, konflik perebutan kekuasaan, dan sebagainya.
4. Risiko Ketidakpastian Ekonomi
Selain risiko politik, jenis risiko yang juga dialami perusahaan adalah risiko ketidakpastian ekonomi nasional, misalnya terjadinya inflasi, ketidakstabilan nilai mata uang negara, bubble economy, dan masalah ekonomi makro lainnya.
5. Risiko Persaingan
Jenis risiko terakhir dan kerap dialami bisnis adalah risiko persaingan, yaitu risiko yang ditimbulkan oleh kerasnya kompetisi dalam industri. Beberapa contoh manajemen risiko perusahaan untuk menghindari jenis risiko ini misalnya dengan memiliki tim advokasi bisnis dan menyiapkan strategi antisipasi gerakan kompetitor.
Tujuan dan Manfaat Risk Management untuk Perusahaan
Tujuan dilakukannya manajemen risiko ini adalah untuk menjamin bahwa suatu perusahaan atau organisasi dapat memahami, mengukur, serta memonitor berbagai macam risiko yang terjadi. Selain itu juga memastikan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dapat mengendalikan berbagai macam risiko yang ada. Agar pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar, perlu adanya dukungan dalam menyusun kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko sesuai dengan kondisi perusahaan.
Secara khusus, tujuan dari risk management ialah:
- Menyediakan informasi mengenai risiko kepada pihak regulator.
- Meminimalkan kerugian dari berbagai risiko yang uncontrolled.
- Agar perusahaan tetap hidup dengan perkembangan yang berkesinambungan.
- Biaya manajemen risiko (risk management) yang efisien dan efektif.
- Memberikan rasa aman.
- Agar pendapatan perusahaan stabil dan mampu memberikan kepuasan bagi pemilik dan pihak lain.
Manfaat yang akan didapatkan oleh suatu perusahaan apabila melaksanakan risk management dengan baik antara lain:
1. Menjamin Pencapaian Tujuan
Manajemen dalam sebuah perusahaan menggunakan segala cara yang baik untuk mencapai tujuan perusahaannya. Dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut, banyak hal bisa terjadi. Ada hal-hal yang bisa diantisipasi sebelumnya, dan ada kemungkinan masa depan yang penuh ketidakpastian. Ketidakpastian itulah yang menimbulkan risiko.Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan manajemen menggunakan berbagai sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan.
Perusahaan bisa berhasil jika memiliki tujuan yang baik untuk dicapai. Jika perusahaan memiliki manajemen risiko yang baik akan lebih mudah jalannya untuk mencapai tujuan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki manajemen risiko yang baik.
2. Meminimalisir Kemungkinan Bangkrut
Semua perusahaan memiliki kemungkinan bangkrut atau gulung tikar. Risiko bangkrut bisa menimpa siapa saja dan kapan saja. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa sebuah perusahaan tidak akan bangkrut. Perusahaan yang menerapkan risk management dengan baik akan sanggup menangani berbagai kemungkinan yang merugikan yang akan terjadi pada perusahaannya. Hal ini bisa meminimalisir kemungkinan kerugian dan eksistensi perusahaan bisa dipertahankan.
3. Meningkatkan Keuntungan Perusahaan
Risk management yang baik dan teratur tentu dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Salah satu manfaat dari risk management adalah dapat memperkecil kerugian sehingga keuntungan yang akan diperoleh semakin besar. Dengan penanganan risk management yang baik, segala kemungkinan kerugian yang bisa menimpa perusahaan bisa dibuat seminimal mungkin sehingga biaya menjadi lebih kecil dan keuntungan yang masuk ke perusahaan bisa lebih bertambah. Hal ini harus menjadi salah satu indikator suksesnya pelaksanaan kegiatan ini dalam suatu perusahaan.
4. Memberikan Keamanan Pekerjaan
Manajer harus memiliki kemampuan memahami, menganalisa, dan menangani risiko. Manajer yang dapat menangani risiko dengan baik dapat membantu menyelamatkan perusahaan. Jika perusahaan dapat terhindar dari kerugian, maka sudah pasti akan mengalami kemajuan dan karir manajer pun akan ikut maju. Banyak perusahaan yang tidak bersedia mempekerjakan manajer dari perusahaan yang sebelumnya pernah bangkrut atau tidak berprestasi. Keengganan untuk mempekerjakan manajer yang tidak berprestasi kadang-kadang bukan disebabkan manajer tersebut tidak berpengalaman. Namun adanya kemungkinan karena kurang pahamnya dalam menangani risiko yang terjadi dalam perusahaan.
5. Menjaga Kepercayaan Stakeholder
Manfaat manajemen risiko perusahaan yang terakhir adalah agar stakeholder atau investor terus mempercayai Anda, sehingga reputasi bisnis Anda juga akan tetap terjaga. Jika perusahaan Anda terbukti punya nama baik di mata stakeholder, akan lebih banyak lagi stakeholder datang pada Anda untuk memulai kerjasama.
6. Ajang Analisis Strategi Perusahaan
Setiap perusahaan pasti mempunyai strategi tertentu untuk meraih tujuannya. Sayangnya, tiap strategi yang hendak diterapkan pasti mengandung risiko di dalamnya. Dengan melakukan pengelolaan risiko, Anda bisa menganalisis seperti apa risiko yang terkandung di dalam strategi tersebut. Menganalisis risiko dalam strategi perusahaan dapat membantu Anda dan perusahaan mengukur sejauh mana strategi itu efektif dijalankan; serta sebesar apa risiko yang harus ditanggung.
7. Rencana Keuangan Tetap Terjaga
Tujuan pengelolaan risiko yang terakhir adalah menjaga rencana keuangan. Lewat risk management, perusahaan dapat terhindar dari berbagai macam kerugian, termasuk kerugian finansial. Tentu ini akan membuat rencana keuangan akan tetap terjaga. Dan dengan begitu, rencana keuangan pun dieksekusi dan direalisasikan dengan baik.
Cara Melakukan Manajemen Risiko
Sumber: iStockPhoto
Manajemen risiko tidak bisa dilakukan begitu saja. Perlu sejumlah cara untuk melakukannya. Adapun cara-cara tersebut adalah:
- Catatlah apa saja hal-hal yang dapat memunculkan risiko. Misalnya: pengeluaran perusahaan, biaya produksi, konflik antar karyawan, dan lain sebagainya.
- Setelah mencatat semuanya, Anda kemudian harus mengurutkan risiko tersebut satu persatu. Urutlah mulai dari risiko yang paling rendah hingga risiko yang paling tinggi.
- Sesudah didata dan diurutkan, kini saatnya Anda melakukan cara satu ini. Adapun cara tersebut adalah: melakukan kontrol atas hal-hal yang mengandung risiko tersebut. Untuk mengontrolnya, Anda bisa menggunakan berbagai macam pengendalian risiko (seperti loss pretention atau loss reduction). Bila tidak, Anda juga bisa menggunakan salah satu atau semua metode pendanaan risiko.
- Teruslah amati hal-hal berisiko tersebut. Sesudah itu, evaluasilah hal-hal tersebut, agar didapati apakah risiko-risiko tersebut berhasil ditangani dan dihindari, atau justru malah sulit untuk diatasi. Mengevaluasi semua risiko yang didapati perusahaan sendiri dapat dijadikan acuan oleh Anda dan perusahaan, agar Anda dan perusahaan bisa lebih baik kedepannya.
Langkah-Langkah Mitigasi Pengelolaan Risiko
Salah satu tujuan dari pengelolaan risiko adalah menyediakan informasi risiko bagi organisasi sehingga organisasi dapat melakukan upaya agar risiko tersebut tidak terjadi atau mengurangi dampaknya. Upaya-upaya tersebut disebut dengan mitigasi risiko. Mitigasi risiko adalah tindakan yang bertujuan untuk menurunkan dan/atau menjaga besaran dan/atau level risiko utama hingga mencapai risiko residual harapan. Risiko residual harapan adalah besaran risiko paling kecil yang dapat dicapai dari menurunkan besaran risiko utama.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa untuk mencapai residual harapan diperlukan tindakan-tindakan mitigasi atau penanganan risiko. Penanganan atau mitigasi risiko tersebut dibagi menjadi 5 jenis yaitu:
- Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko. Mitigasi terhadap penyebab risiko agar kemungkinan terjadinya risiko semakin kecil.
- Mengurangi dampak risiko. Mengambil tindakan untuk mengurangi kemungkinan dampak dengan mengendalikan bagian internal perusahaan.
- Membagi (sharing) risiko. Mengambil tindakan mentransfer seluruh atau sebagian risiko kepada instansi/entitas lain misalnya melalui asuransi, outsourcing atau hedging.
- Menghindari risiko. Mengambil kebijakan untuk menghentikan kegiatan yang berpotensi menyebabkan risiko
- Menerima risiko. Tindakan ini dilakukan terhadap risiko yang dapat diterima atau dampaknya kecil.
Kelola Risk Management Menggunakan BroadwaysHR
Sebagai HR, tentunya Anda juga akan diminta untuk mengatur risiko yang rentan terjadi dalam perusahaan Anda. Dengan adanya penjelasan tentang risk management, diharapkan Anda dapat menganalisis dan memitigasi risiko yang ada di perusahaan. Untuk mempermudah menganalisisnya, Anda bisa memanfaatkan fitur Organizational Development dalam BroadwaysHR. Anda dapat mengakses aplikasi ini secara gratis selama 30 hari dengan registrasi di sini.