off the job training adalah

Off the Job Training: Plus Minus dan 5 Bentuknya 

Training and development untuk karyawan merupakan salah satu kunci sukses setiap perusahaan untuk mempertahankan bisnisnya. Proses pembelajaran terus-menerus ini menjadi kebutuhan setiap karyawan untuk dapat berkembang dalam kariernya. Kebanyakan dari mereka terbiasa dengan metode pelatihan di tempat kerja (on the job training), seperti seminar, workshop, dan mentorship. Untuk terus bertumbuh, keluarlah dari zona nyaman dengan mencoba pelatihan di luar tempat kerja (off the job training).

Mari kita bahas metode off the job training yang membantu memperkuat skill Anda serta menyelesaikan permasalahan dari perspektif yang lebih luas.

Arti Off the Job Training adalah

Off the job training atau pelatihan di luar pekerjaan ini membuka peluang bagi setiap karyawan untuk mengikuti pelatihan di luar tempat kerja mereka. Misalnya melalui pembelajaran jarak jauh, webinar, dan lain sebagainya. Tujuannya dalam rangka menciptakan lingkungan pelatihan yang lebih nyaman dan kondusif.

Pelatihan dari luar perusahaan ini biasanya disampaikan oleh perusahaan spesialis pelatihan atau pelatih eksternal. Materi pelatihan dari luar perusahaan ini juga akan memaparkan berbagai pengetahuan dan teknik yang meningkatkan professional development dan soft skill karyawan. Mulai dari menguji keterampilan pemecahan masalah, pengambilan keputusan, hingga pemikiran kritis (critical thinking).

Plus Minus Pelatihan di Luar Tempat Kerja

Kelebihan

  • Metode pelatihan ini mengundang pelatih spesialis yang terampil dan berpengetahuan luas mencakup berbagai topik pelatihan.
  • Kesempatan bagi karyawan untuk berjejaring sosial dengan peserta pelatihan lainnya.
  • Karyawan cenderung lebih nyaman dan fokus hingga akhir sesi pelatihan karena tidak ada tekanan kerja.
  • Setiap karyawan cenderung bersikap lebih terbuka karena tidak ada kehadiran supervisor atau manajer mereka.

off the job training adalah

Kekurangan

Dibanding dengan on the job training, metode pelatihan di luar kantor ini membutuhkan biaya yang lebih mahal karena perusahaan harus membayar course dan biaya perjalanan untuk setiap peserta. Di samping biaya yang cukup mahal, proses produksi dapat menurun karena karyawan yang sedang training tidak diperkenankan untuk ambil bagian dalam proses produksi.

Berbeda dengan pelatihan internal, kursus dari luar perusahaan ini mungkin saat dilaksanakan, materi yang disampaikan tidak memenuhi kebutuhan peserta training. Materi pelatihan dari eksternal cenderung bersifat umum, yang akhirnya menghambat karyawan saat mencoba transfer keterampilan ke situasi kerja di kehidupan nyata.  

5 Bentuk Off the Job Training

Ada berbagai bentuk pelatihan di luar tempat kerja yang relevan dan dapat disesuaikan dengan bidang pekerjaan. Berikut adalah beberapa contoh dan bentuk off the job training:

1. Pelatihan Ruang Depan (Vestibule Training)

Vestibule training diperlukan untuk jenis pekerjaan berisiko tinggi karena harus tahu benar cara menggunakan peralatan. Contoh pelatihan ruang depan termasuk menggunakan mesin bor, gergaji, atau derek, yang diajarkan oleh instruktur ahli. Bentuk pelatihan ini sangat membantu bagi peserta magang yang akan bekerja di lapangan.

2. Permainan Peran (Role Play)

Mempraktikkan potential scenario dalam bisnis sangat membantu peserta memahami bagaimana bereaksi dalam kehidupan nyata. Pelatihan ini ditujukan untuk customer service jobs atau sales positions yang harus berinteraksi dengan orang banyak. 

Pelatih akan mengondisikan situasi yang realistis dan relevan, kemudian membimbing bagaimana peserta merespons. Role play ini penting untuk memperkuat keterampilan pengambilan keputusan, komunikasi, dan emotional regulation skills. 

off the job training adalah

3. Metode Simulasi

Sesuai dengan namanya, metode training ini mensimulasikan pekerjaan sesungguhnya. Metode simulasi ini lebih aman dilakukan di tempat pelatihan untuk meminimalkan risiko. Misalnya, simulasi untuk profesi pilot, penyelam laut, dan sebagainya. 

4. Studi Kasus

Metode pelatihan dengan studi kasus bersifat lebih formal, di mana peserta digiring untuk menganalisis masalah atau situasi di kehidupan nyata yang terkait dengan bidang pekerjaan. Kemudian setelah menemukan temuan, peserta akan menulis laporan hasil studi kasus yang telah dilakukan.

5. Kuliah Ruang Kelas (Classroom Lecture)

Kuliah ruang kelas dilakukan di ruangan seperti kelas di mana pelatih lebih banyak mengajari pengetahuan umum dibanding aspek teknis. Pelatih memaparkan materi di kelas kemudian memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi.

Baca juga: 4 Metode Diklat di Perusahaan, Ini Tujuan dan Manfaatnya

off the job training adalah

Untuk mendukung keberhasilan proses OJT, perusahaan dapat memanfaatkan aplikasi HRIS seperti BroadwaysHR. Aplikasi pengelolaan SDM berbasis cloud ini menawarkan banyak fitur yang memaksimalkan fungsi-fungsi HRD secara menyeluruh.

Fitur Organization Development di dalam aplikasi akan memudahkan proses penilaian karyawan selama OJT secara praktis dan sistematis. Tak hanya itu saja, temukan banyak fitur unggulan lainnya dengan mengunjungi halaman BroadwaysHR di sini, dan daftar sekarang juga untuk menikmati layanan coba gratis aplikasi selama 30 hari!