On The Job Training: Plus Minus, Jenis-Jenis, dan Prosesnya
Setelah diterima kerja di suatu perusahaan, umumnya karyawan baru akan menjalani OJT terlebih dahulu. OJT atau on the job training adalah tahap pelatihan kerja untuk karyawan yang baru saja lolos proses rekrutmen di perusahaan tertentu.
Selama menjalani pelatihan, karyawan akan mendapatkan pemahaman tentang pengetahuan, keterampilan, serta kompetensi yang dibutuhkan untuk menjalankan tanggung jawabnya di perusahaan.
Melalui training tersebut, perusahaan berharap para karyawan bisa beradaptasi dengan cepat dan mampu bekerja sesuai standar organisasi. Di bawah ini telah terangkum informasi terkait pengertian, kelebihan, kekurangan, jenis-jenis, dan proses pelaksanaan OJT yang sebaiknya Anda tahu!
On The Job Training adalah?
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, on the job training adalah metode pelatihan kerja yang secara khusus ditujukan untuk karyawan baru agar bisa memahami deskripsi kerja sesuai jabatannya secara spesifik.
Jadi, materi training umumnya berisi tentang pengetahuan dasar, berbagai keterampilan, dan juga sederet kompetensi yang akan menunjang aktivitas kerja karyawan ke depannya. Selama proses training berlangsung, para karyawan akan dibina oleh karyawan senior setingkat manajer atau supervisor yang kompeten dan berpengalaman.
Setiap perusahaan punya kebijakan yang berbeda-beda dalam menetapkan lamanya waktu pelatihan. Namun, hal ini biasanya berlangsung selama kurun waktu 1 hingga 3 bulan. Dengan menjalani OJT tersebut, perusahaan berharap karyawan bisa segera mengaplikasikan hasil pelatihan ke dunia kerja secara baik dan benar.
Baca juga: 4 Tujuan Training and Development bagi Karyawan & Perusahaan
Kelebihan On The Job Training
Secara umum, manfaat dari on the job training adalah memastikan para karyawan agar bisa bekerja sesuai standar perusahaan. Namun, kelebihan OJT tak hanya sebatas itu saja, berikut berbagai manfaat lainnya bagi karyawan dan juga perusahaan.
- Mengaplikasikan ilmu atau hasil training ke dunia kerja yang sesungguhnya.
- Pelatihan kerja sekaligus sebagai praktik kerja awal di perusahaan, sehingga hal ini tidak akan mengganggu produktivitas karyawan.
- Umumnya OJT berlangsung secara bersamaan sehingga para karyawan bisa saling mengenal dan akrab satu sama lain.
- OJT dapat mengurangi kesalahan kerja atau human error pada karyawan baru yang berpotensi merugikan perusahaan.
- Trainer berasal dari pihak internal perusahaan, sehingga proses transfer ilmu dapat berjalan dengan lebih baik dan tepat sasaran.
- Secara tidak langsung, kegiatan OJT membantu perusahaan untuk menghemat biaya rekrutmen karena tidak perlu mendatangkan mentor dari luar yang bertarif mahal.
Baca juga: Karyawan Training Kerja Tetap Digaji, Simak Cara Perhitungan Gajinya!
Kekurangan On The Job Training
Meskipun perusahaan menyediakan fasilitas training bagi karyawan baru, tapi hal ini belum tentu menjamin bahwa karyawan bisa memahami tanggung jawab dan deskripsi kerja secara cepat. Beberapa jabatan mungkin memiliki lingkup tugas yang kompleks, sehingga waktu 1 hingga 3 bulan belum cukup bagi karyawan untuk bisa menguasai pekerjaannya dengan baik.
Bagi karyawan yang masih kesulitan untuk menerapkan teknik multitasking mungkin akan sedikit kesulitan dalam membagi fokusnya pada pelatihan dan praktik kerja secara langsung. Oleh sebab itu, perusahaan perlu melakukan analisis yang tepat supaya bisa melangsungkan program OJT dengan tepat.
Baca juga: Training Needs Analysis: Definisi, Manfaat & 6 Tahapannya
Jenis-Jenis On The Job Training
Supaya program OJT dapat berjalan dengan lancar, pahami dulu jenis training yang benar-benar sesuai dan dibutuhkan oleh karyawan. Di bawah ini telah terangkum berbagai jenis pelatihan kerja yang cocok untuk diaplikasikan pada karyawan baru.
1. Coaching
Pelatihan dengan metode coaching dilakukan dengan memberikan berbagai instruksi kerja secara tersistem kepada karyawan. Proses pelatihan juga berisi demonstrasi dari pihak trainer yang nantinya akan menjawab semua pertanyaan dari para karyawan baru.
2. Mentoring
Selain coaching, jenis on the job training lainnya yang bisa perusahaan terapkan untuk karyawan baru adalah melalui mentoring. Sepintas, coaching dan mentoring hampir memiliki makna yang sama. Padahal, keduanya adalah dua metode training yang berbeda.
Program coaching secara umum bertujuan untuk mendorong karyawan dalam memahami tujuan kerjanya tanpa campur tangan lebih. Hal ini berbeda dengan konsep mentoring yang cenderung berbagi pengalaman serta pengetahuan secara menyeluruh guna mempercepat proses transfer ilmu dari trainer ke karyawan.
3. Pelatihan Instruksional
Pelatihan instruksional merupakan jenis training yang menerapkan pelatihan secara bertahap. Pertama-tama, trainer akan memberikan instruksi tertentu terkait pekerjaan kepada karyawan.
Instruksi tersebut berisi tentang deskripsi kerja secara umum beserta hasil yang harus dicapai.
Selanjutnya, pihak trainer juga akan menyampaikan berbagai skill wajib yang mendukung pekerjaan dan tanggung jawab karyawan di dalam perusahaan. Hal ini kemudian berlanjut dengan praktek kerja secara langsung sesuai dengan instruksi yang telah diberikan. Para karyawan juga mendapat kesempatan untuk memberikan pernyataan maupun pertanyaan yang berhubungan dengan program pelatihan kerja.
4. Understudy
Metode training understudy secara khusus diberikan kepada karyawan yang menjadi asisten pada jabatan penting di perusahaan. Tujuan dari pelatihan understudy adalah menyiapkan SDM tertentu, yang dalam hal ini adalah pihak asisten, untuk menggantikan atasan yang berencana pensiun atau naik ke jenjang karier yang lebih tinggi lagi.
5. Apprenticeship
Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, teknis, dan kerajinan, biasanya sudah memiliki metode training tersendiri yaitu apprenticeship. Umumnya program pelatihan kerja tersebut berlangsung dalam rentang waktu yang cukup lama untuk memastikan setiap SDM benar-benar mahir dalam bidang pekerjaannya.
Baca juga: 6 Contoh Kompetensi Kerja yang Paling Dibutuhkan Perusahaan
Ternyata Begini Prosesnya!
Pelaksanaan on the job training harus mengikuti kebijakan pemerintah yaitu Peraturan Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 8 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa OJT diberikan kepada karyawan yang telah merampungkan off the job training. Proses tahapannya adalah sebagai berikut.
- Pelaksanaan OJT juga sebaiknya oleh trainer/mentor yang berasal dari pihak internal perusahaan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
- Indikator pencapaian kompetensi yang menjadi syarat dalam pelaksanaan on the job training.
- Penunjukkan trainer atau pendamping dari pihak internal perusahaan selama OJT berlangsung.
- Penunjukkan pembimbing dari luar perusahaan dengan menunjuk lembaga atau instansi pelatihan tertentu.
- Pelaksanaan supervisi dan evaluasi terhadap karyawan yang mengikuti on the job training.
- Selanjutnya, perusahaan dapat melangsungkan OJT sesuai dengan kebijakan dan kebutuhan organisasi.
- Perusahaan melalui manajemen SDM atau divisi Human Resource Development melakukan penilaian kompetensi atas hasil OJT dengan mempertimbangkan penilaian sikap kerja dan kemampuan teknis karyawan.
- Perusahaan memberikan surat keterangan atau sertifikat yang menyatakan bahwa karyawan tersebut telah menyelesaikan proses OJT.
Baca juga: 5 Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan & Fitur yang Dibutuhkan
On the job training adalah metode pelatihan kerja bagi karyawan baru di dalam perusahaan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Mengingat prosesnya yang panjang, perusahaan harus mempersiapkan hal ini secara matang supaya tujuan OJT dapat terwujud sesuai visi misi perusahaan.
Untuk mendukung keberhasilan proses OJT, perusahaan dapat memanfaatkan aplikasi HRIS seperti BroadwaysHR. Aplikasi pengelolaan SDM berbasis cloud ini menawarkan banyak fitur yang memaksimalkan fungsi-fungsi HRD secara menyeluruh.
Fitur Organization Development di dalam aplikasi akan memudahkan proses penilaian karyawan selama OJT secara praktis dan sistematis. Tak hanya itu saja, temukan banyak fitur unggulan lainnya dengan mengunjungi halaman BroadwaysHR di sini, dan daftar sekarang juga untuk menikmati layanan coba gratis aplikasi selama 30 hari!