overwork adalah

5 Tanda-Tanda Karyawan yang Overwork, HR Perlu Segera Atasi!

Overwork adalah istilah yang menggambarkan kondisi seseorang yang bekerja terlalu berlebihan. Bekerja secara terus menerus bukanlah hal yang keren lagi karena bisa menandakan bahwa seseorang tidak dapat mengelola waktu dan workload dengan baik. Apalagi jika overwork dijadikan kebiasaan sehari-hari, ini sangat tidak efektif untuk mempertahankan performa terbaik seorang karyawan. Bahkan overwork bisa mengganggu kesehatan mental, mulai dari stres, depresi hingga gangguan kecemasan. 

Agar Anda dapat menikmati work-life balance, kenali tanda-tanda overwork, dampaknya untuk perusahaan dan karyawan, serta tips cerdas yang harus dilakukan HR untuk mengatasinya.

Arti Overwork adalah..

Dilansir dari laman Clockify, menurut studi SpringerLink, definisi overwork adalah keadaan di mana pekerja mengalokasikan jam kerja yang ekstra sehingga menyebabkan dampak buruk pada kesehatan mental mereka. Mungkin sebagian dari Anda pernah mengalami overwork sepanjang perjalanan karier atau setidaknya pernah menjumpai seseorang yang bekerja secara berlebihan ini. 

Memang wajar kita harus bekerja keras bahkan hingga lembur beberapa waktu saat ingin mendapatkan promosi jabatan, reputasi yang lebih baik, dan lainnya. Namun, saat kerja terus-menerus di luar kapasitas dijadikan sebuah kebiasaan, artinya Anda telah bekerja terlalu berlebihan atau overworking. 

Apa Tanda-Tanda Karyawan Mengalami Overwork?

1. Sulit Meluangkan Waktu untuk Bersantai

Tanda pertama yang tampak dari seorang yang overwork adalah sulit untuk meluangkan waktu sejenak bersantai dari pekerjaannya. Hal yang selalu ia pikirkan hampir setiap waktu adalah bagaimana caranya untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat agar dapat beralih ke pekerjaan lain. 

Cara ini tentu memicu kelelahan mental maupun fisik karena mereka cenderung mengalami stres. Faktanya, tidak sedikit pekerja yang overwork, memandang sebelah mata pentingnya waktu untuk bersantai. Padahal kenyataannya dengan meluangkan cukup waktu untuk istirahat dan santai, sangat baik untuk mengelola pikiran dan tubuh kembali fresh sehingga produktivitas kerja semakin meningkat.

2. Selalu Merasa Waktu Kurang untuk Bekerja

Tanda berikutnya bagi seorang yang overwork termasuk selalu merasa waktu yang dialokasikan untuk bekerja selalu kurang. Misalnya, meski tetap bekerja dengan normal selama 8 jam per hari, mereka yang mempunyai kebiasaan bekerja secara berlebihan, menganggap waktunya kurang untuk menyelesaikan pekerjaan. 

Tidak sedikit dari karyawan yang sering bekerja lembur setiap hari untuk memenuhi waktu kerja di luar batas normal, bahkan tidak sedikit yang membawa pulang pekerjaannya ke rumah. Nah, perasaan selalu kekurangan waktu ini menimbulkan rasa khawatir terus-menerus karena merasa tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai ekspektasi.

3. Suasana Hati Tidak Menentu dan Gelisah

Workload yang terlalu banyak akan membuat karyawan mudah merasa gelisah dan kewalahan. Apabila hal ini terus dibiarkan, tentunya akan berpengaruh pada suasana hati karyawan saat bekerja. Butuh profesionalitas dan kedewasaan yang tinggi untuk mengontrol suasana hati yang baik saat bekerja. 

Karena jika Anda tidak dapat mengontrol suasana hati, maka dalam bekerja cenderung lebih mudah kelelahan, sulit fokus, dan depresi. Cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki suasana hati yang tidak baik misalnya dengan melakukan meditasi atau cukup sekadar berjalan-jalan di sekitar kantor.

overwork adalah

4. To-Do-List Selalu Bertambah

Memiliki to-do-list tentunya sangat membantu karyawan untuk lebih fokus menyelesaikan pekerjaan yang diprioritaskan dahulu. Namun, saat daftar pekerjaan yang harus diselesaikan selalu bertambah, kemungkinan Anda sedang mengalami overwork. 

Misalnya, dalam satu hari ada 4 daftar pekerjaan yang harus diselesaikan. Saat penghujung hari, ternyata ada tambahan pekerjaan yang harus diselesaikan pada hari itu juga. Pada akhirnya, to do list yang bertambah ini membuat karyawan terus produktif dan tidak terasa overwork hingga akhirnya lelah bekerja.

5. Hubungan dengan Keluarga dan Teman Jadi Terganggu

Tanda-tanda seorang overwork juga dapat terbawa ke kehidupan pribadinya. Hubungan dengan orang terdekat, termasuk keluarga dan teman, menjadi renggang. Orang yang merasa kelelahan karena pekerjaan cenderung untuk menarik diri dari keluarga dan teman-temannya. Apabila Anda sedang mengalami fase ini, cobalah untuk merenung dan mengevaluasi diri serta meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dengan keluarga dan teman terdekat.

Dampak Kerja Berlebihan bagi Karyawan

Dilansir dari laman Entrepreneur, semakin lama waktu yang dihabiskan seorang karyawan untuk bekerja, maka berdampak signifikan terhadap stres yang menimpa. Artinya, stres yang dialami seorang yang overwork dipicu karena minimnya waktu untuk bersantai, me time, mengurus rumah, quality time bersama keluarga, melakoni hobi, hingga hangout bersama teman-teman.

Terlalu banyak bekerja atau overworking juga dapat menimbulkan dampak lain yang lebih parah. Beberapa di antaranya, kinerja yang menurun, waktu tidur terganggu, kelelahan fisik, hingga mengganggu hubungan pribadi dengan orang-orang terdekat. 

Tidak hanya berdampak kurang baik untuk karyawan, kebiasaan overwork juga berimbas pada kelangsungan bisnis perusahaan. Karyawan yang kelelahan karena kerja secara berlebihan tentu akan memengaruhi kinerjanya di perusahaan. Apabila overworking tidak segera dikelola dengan tepat, maka bisa menurunkan kualitas hasil kerja yang diharapkan, bahkan bisa meningkatkan tingkat turnover karena karyawan tidak lagi dapat bertahan.

Baca juga: Absen Kerja Harian Online di Kantor, Ini 5 Keuntungannya!

Tips HR Mengatasi Overworking di Tempat Kerja

Ada beberapa hal dan tindakan yang dapat dilakukan oleh HR untuk mengatasi overwork yang dialami karyawannya. Ini penting untuk mencapai produktivitas dan kinerja karyawan yang optimal dengan tetap mempertahankan kesehatan mental yang baik. Tips HR membantu karyawan menghindari kelebihan kerja atau overwork adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Prioritas Kerja

Cara pertama untuk membantu karyawan mengelola workload-nya dengan baik adalah menentukan prioritas pekerjaan. Dengan cara ini, maka karyawan akan lebih mudah memahami urutan prioritas tugas-tugas yang harus mereka selesaikan satu per satu. Daftar prioritas tugas yang disertai dengan timeline yang jelas membantu pekerjaan karyawan menjadi lebih terstruktur, sehingga mereka tidak mudah lelah.

2. Terapkan Komunikasi yang Efektif

Tips HR untuk mengatasi kerja berlebihan adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif kepada karyawan. Komunikasi adalah kunci untuk mendorong karyawan menyelesaikan tugasnya dengan lebih efektif. Termasuk saat pengerjaan proyek besar dengan jangka waktu tertentu, komunikasi yang jelas sangat diperlukan. 

Oleh karena itu, diharapkan HR memastikan setiap manajer atau ketua tim di perusahaan untuk menjaga komunikasi yang baik kepada timnya agar semua pekerjaan dapat terlaksana dengan baik.

tips mengatasi overwork

3. Bersikap Realistis dan Make Sense (Masuk Akal)

Tips berikutnya untuk mencegah overwork adalah dengan selalu bersikap realistis dan masuk akal, terutama saat menentukan deadline proyek kepada karyawan. Misalnya, tidaklah mungkin dan tidak masuk akal sebuah proyek besar dapat diselesaikan karyawan dalam waktu satu hari. 

Jikalau harus dipaksakan selesai dalam satu hari, tentu tingkat stres karyawan akan meningkat sehingga performanya menurun. Maka dari itu, HR harus mendorong manajer dan ketua tim proyek untuk menetapkan timeline pengerjaan proyek yang jelas dan masuk akal. 

4. Terbuka untuk Karyawan Berdiskusi

Terakhir, cara terbaik yang dapat dilakukan HR untuk mengatasi kebiasaan kerja berlebihan adalah dengan selalu siap membuka diri untuk berdiskusi bersama karyawan. Tentunya kunci untuk dapat melakukan diskusi yang efektif adalah membangun relasi yang baik dengan karyawan. 

Dengan begitu, karyawan akan merasa lebih nyaman untuk berdiskusi mengenai alur kerja dan cara mereka menyelesaikan proyek yang sedang dijalankan. Setelah mendengarkan apa yang disampaikan karyawan, jika dibutuhkan, HR dapat memberikan solusi maupun arahan yang baik agar karyawan dapat mengelola beban kerjanya dengan baik.

Atur Jadwal Kerja Karyawan agar Tidak Overwork dengan Aplikasi BroadwaysHR

Untuk mencegah terjadinya overwork yang dapat menurunkan performa karyawan, perusahaan tentunya perlu membuat jadwal kerja bagi karyawannya dengan memanfaatkan fitur Time Management. Aplikasi BroadwaysHR menawarkan kemudahan bagi departemen HR untuk mengelola karyawannya di perusahaan. Salah satunya adalah mengelola pencatatan waktu kerja yang fleksibel mengikuti kebijakan perusahaan.

Layanan Time Management mengatur waktu kerja, kebijakan lembur, ganti libur, dan overtime. Data absensi karyawan terkirim otomatis dan digunakan untuk perhitungan payroll karyawan. 

Sebagai HR yang memiliki tugas mengelola dan mempertahankan kinerja karyawan, Anda dapat memberikan hak cuti karyawan untuk sejenak berhenti dari rutinitas pekerjaan. BroadwaysHR menawarkan kemudahan fitur cuti online, di mana HR dapat dengan mudah meng-approve pengajuan cuti karyawan, melihat riwayat kehadiran, dan menghitung jumlah cuti karyawan. 

Dengan sistem berbasis cloud yang saling terintegrasi fiturnya, BroadwaysHR adalah solusi cerdas mengelola waktu kerja karyawan menjadi lebih efektif. Tertarik berlangganan dan ingin mencoba free trial aplikasi BroadwaysHR selama 30 hari? Untuk informasi selengkapnya, hubungi kami di sini.

overwork adalah