
4 Cara Performance Review yang Harus Diketahui Seorang Manajer!
Penilaian kinerja atau performance review merupakan salah satu tahap yang harus dilalui setiap karyawan untuk menilai produktivitasnya. Hal tersebut akan berkaitan nantinya dengan promosi, mutasi, atau bahkan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Artinya, perusahaan menggunakan performance review untuk memberikan gambaran besar tentang performa karyawan sekaligus merancang kenaikan gaji atau bonus, promosi jabatan, serta keputusan pemutusan hubungan kerja.
Performance review karyawan biasanya dilakukan pada waktu tertentu tetapi cenderung tahunan, setengah tahunan, atau triwulan.
Performance review merupakan salah satu metode populer oleh tim HR untuk mengevaluasi kinerja karyawan dan memberikan feedback atau umpan balik pada proses pekerjaan. Untuk lebih jelasnya silahkan simak ulasan berikut!
Tujuan Performance Review
Ada beberapa tujuan dari diadakannya performance review. Membantu supervisor atau manajer tim menetapkan performa karyawan berdasarkan laporan evaluasi kinerja tersebut, diantaranya:
- Mengidentifikasi kinerja karyawan berdasarkan jobdesc yang telah ditentukan, sekaligus melihat apa yang dibutuhkan karyawan untuk menunjang hasil kerjanya.
- Memberikan motivasi kepada karyawan sehingga meningkat kinerjanya. Tentunya juga meningkatkan produktivitas perusahaan.
- Memudahkan pihak HR atau manajemen dalam membuat keputusan promosi, kenaikan gaji, atau bahkan pemutusan hubungan kerja.
Secara garis besar, performance review bertujuan mengevaluasi keterampilan, pencapaian, dan pertumbuhan karyawan, atau kekurangannya.
Jenis-Jenis Metode Performance Review
Cukup banyak jenis-jenis penilaian kerja karyawan yang dapat Anda implementasikan dalam bisnis. Diantaranya:
1. Self Appraisal
Disebut juga sebagai penilaian diri sendiri, self appraisal bertujuan untuk menjelaskan secara jujur titik kelemahannya dan bidang-bidang apa yang perlu ditingkatkan. Tentunya juga harus menjelaskan hal-hal positif yang telah dilakukan selama ini. Seperti menjelaskan beberapa hal, contoh:
- Saya memiliki pemahaman yang jelas tentang bagian yang harus saya kerjakan, sesuai peran yang diharapkan perusahaan kepada saya.
- Saya dapat mencapai 90% dari OKR (Objective Key Result) yang ditentukan kepada saya sampai kuartal terakhir.
- Saya sedikit terlambat menyadari tren pasar, tapi sudah saya atasi dengan selalu mengikuti tren serta wawasan di bidang saya.
Pada umumnya, perusahaan mempersiapkan metode self appraisal ini untuk mempersiapkan karyawan ketika akan membahas poin-poin evaluasi.
Akan tetapi, hal ini tidak dapat menggantikan penilaian kinerja karyawan oleh atasannya.
2. Penilaian dengan Diskusi
Metode jenis lama ini masih sering digunakan perusahaan untuk menilai kinerja karyawan. Manajer akan berdiskusi dengan karyawan dalam sebuah meeting atau pertemuan tatap muka untuk membahas atau mengevaluasi pekerjaan periode sebelumnya.
Umumnya, cara ini dilakukan setiap setahun sekali atau setiap akhir sebuah proyek, tentunya kembali lagi kepada kebijakan dan kebutuhan perusahaan.
Penilaian ini mengamati tentang kemampuan dan kinerja karyawan dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaannya.
3. Menggunakan Metode Feedback 360 Derajat
Metode ini mengacu pada penilaian karyawan berdasarkan pengamatan teman kerjanya, bawahan, atasannya, serta karyawan itu sendiri. Bahkan pelanggan atau konsumen juga diminta untuk memberikan penilaian akan kinerja karyawan tersebut.
Sederhananya, metode ini adalah berdasarkan penilaian semua pihak. Metode ini juga menjadi umpan balik dari karyawan untuk kinerja manajemen atau atasan lainnya. Tentunya evaluasi menyeluruh akan terjadi dengan sendirinya jika memakai metode ini.
Cara Membuat Performance Review
1. Menetapkan KPI
Perusahaan tentunya tidak akan mungkin bisa melakukan evaluasi tanpa adanya target. Maka setiap manajer harus menentukan KPI atau key performance indicator yang dapat digunakan untuk mengukur serta mengevaluasi kinerja karyawan dalam perusahaan. Tentunya, pastikan KPI yang dibuat adalah KPI yang sifatnya objektif dan bisa diukur.
Contoh yang paling mudah adalah dengan menggunakan target berdasarkan pencapaian angka. Misalnya, divisi sales, mereka harus menjual sebanyak 500 juta rupiah di setiap bulannya, atau tim marketing yang harus mampu mendatangkan leads atau pelanggan baru sebanyak 2.000.
Sehingga ketika diadakan evaluasi, tidak ada yang merasa diperlakukan lebih istimewa dibanding yang lain (favoritism). Karena seluruh target dan pencapaian sifatnya objektif dan juga jelas.
2. Pastikan Semua Karyawan Paham dengan KPI
Setelah menetapkan KPI, maka hal yang paling penting untuk dilakukan adalah, memastikan bahwa semua karyawan memahami KPI yang sudah ditetapkan.
Peran manajer dalam hal ini sangat penting, karena harus bisa dan harus mampu menjelaskan sekaligus menyampaikan KPI kepada setiap karyawan. Dengan komunikasi yang baik, maka karyawan akan memahami dengan baik pula tujuan dari KPI secara jelas.
Sangat tidak adil bagi karyawan jika tidak paham akan target KPI yang harus dicapai, ketika masa evaluasi tiba. Tentunya dia akan dinilai kurang produktif dan tidak efisien oleh perusahaan. Padahal bukan merupakan kesalahan karyawan yang tidak tahu akan target KPI, apabila memiliki manajer yang tidak bisa menjelaskan dengan baik.
3. Lakukan Penilaian yang Objektif
Harus diakui bahwa untuk mendapatkan penilaian yang objektif, manajemen memerlukan instrumen untuk memastikan bahwa, fakta yang terdapat di laporan, akurat.
Salah satu metode atau instrumen yang sangat direkomendasikan untuk itu adalah menggunakan feedback 360 derajat.
Dengan keunggulan yang dimiliki oleh metode feedback 360 derajat ini, perusahaan bisa mendapatkan review dari berbagai sumber, sehingga sangat memungkinkan untuk menghilangkan penilaian yang bias.
4. Pisahkan Review Kinerja dengan Review Kenaikan Gaji
Performance review memang bisa menentukan kenaikan gaji seorang karyawan. Artinya, penilaian kinerja bisa dijadikan sebagai salah satu komponen dalam review kenaikan gaji.
Namun, keduanya mempunyai tujuan yang jelas berbeda. Karena review kinerja karyawan bertujuan untuk memantau dan menilai kinerja karyawan secara keseluruhan.
Sedangkan review kenaikan gaji memiliki penilaian yang lebih luas, diantaranya penilaian berdasarkan perkembangan perusahaan dan pencapaian perusahaan. Tentunya, proses kenaikan gaji memerlukan penilaian yang lebih lama.
Tentunya seorang manajer bisa memanfaatkan Human Resource Integrated System software dalam memudahkan tugasnya untuk mendapatkan akurasi yang tepat melakukan performance review. Manfaatkan aplikasi HRIS terpercaya seperti BroadwaysHR untuk metode 360 degree feedback ini.
Aplikasi HRIS BroadwaysHR dengan sistem berbasis cloud terbaik yang memiliki banyak fitur pengelolaan administrasi karyawan. Fitur Organization Development hingga Employee Management bisa membantu Anda mempermudah segala urusan HR.
Nikmati FREE TRIAL BroadwaysHR secara gratis sekarang dengan menghubungi kami di sini.