3 Tips Hadapi Talent Shortage yang Dialami Perusahaan Anda
Semenjak masa pandemi, mencari pekerjaan saat ini adalah sesuatu yang menantang karena beberapa perusahaan alami kebangkrutan sehingga memicu layoff besar-besar. Banyak dari jobseeker yang semakin kesulitan mendapatkan pekerjaan yang proper. Kondisi ini juga disebabkan oleh pesatnya digitalisasi yang menyebabkan terjadinya talent shortage.
Fenomena talent shortage tidak hanya menjadi tantangan job seekers, namun juga untuk banyak perusahaan yang mulai bangkit kembali dalam dunia bisnis. Baik itu job seeker maupun perusahaan yang tidak bersiap, maka fenomena ini bisa terus berlangsung. Lebih jelasnya, mari kita bahas selengkapnya mengenai fenomena talent shortage.
Apa itu Talent Shortage?
Kekurangan tenaga kerja atau talent shortage adalah fenomena di mana perusahaan kesulitan menemukan tenaga kerja yang berkualitas untuk direkrut. Artinya, tidak sedikit jumlah pelamar yang under qualified melamar pekerjaan saat perusahaan membuka rekrutmen.
Di saat yang bersamaan, banyak perusahaan yang harus berhadapan dengan meningkatnya turnover karyawan sehingga banyak posisi pekerjaan yang kosong. Tanda-tanda kekurangan tenaga kerja ini sering terjadi di perusahaan yang tidak memiliki SDM berkualitas dengan keahlian spesifik.
Dengan pemahaman komprehensif mengenai talent shortage ini, diharapkan menjadi kunci utama bagi perusahaan dalam menyusun strategi rekrutmen yang lebih efektif. Hal yang perlu dicatat adalah, untuk menggaet talenta terbaik, background checking tidak hanya berfokus pada riwayat pendidikan, namun juga pada kemampuan dan potensi kandidat.
Apa Penyebab Terjadinya Fenomena Kekurangan Tenaga Kerja?
Penyebab fenomena kekurangan tenaga kerja bisa bermacam-macam, mulai dari pertumbuhan ekonomi, teknologi yang berkembang, hingga perubahan demografi.
1. Pertumbuhan Ekonomi yang Semakin Menggeliat
Setelah melewati masa pandemi yang cukup memengaruhi perekonomian, banyak perusahaan dari sektor industri, teknologi, dan jasa yang mulai menggeliat. Dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik ini, maka permintaan akan tenaga kerja yang berkualitas juga turut meningkat.
Dilansir dari laman Talentics, realita di pasar tenaga kerja, pasokan kandidat yang memenuhi standar kualifikasi dan keahlian dinilai belum mampu mengimbangi pertumbuhan bisnis yang semakin masif pasca keterpurukan.
2. Tidak Sedikit Karyawan yang Lakukan Career Switching
Mobilitas tenaga kerja yang tinggi di Indonesia juga menjadi fokus utama seiring dengan ekonomi yang semakin bertumbuh. Faktanya yang kita jumpai adalah, banyak dari tenaga kerja di Indonesia yang berkarier tidak sesuai latar belakang pendidikannya.
Tidak sedikit karyawan yang beralih pekerjaan atau career switching demi memperoleh penghasilan yang lebih tinggi dan benefit yang menguntungkan. Ini menyebabkan tingkat turnover tenaga kerja yang tinggi sehingga perusahaan kesulitan untuk mempertahankan karyawan yang terampil dan berpengalaman.
3. Beberapa Perusahaan Belum Berfokus pada Pengembangan Keterampilan
Masih bisa dijumpai sebagian perusahaan yang belum secara sepenuhnya berfokus pada pengembangan keterampilan karyawan yang dimilikinya. Kondisi ini menyebabkan kurang optimalnya potensi dan keterampilan yang seharusnya dapat dicurahkan untuk perusahaan. Karena dinilai tidak dapat menjalankan tanggung jawab di perusahaan sesuai harapan, maka mendorong perusahaan untuk mencari talenta baru dengan kualifikasi lebih tinggi.
Dampak Talent Shortage bagi Perusahaan
Terdapat beberapa dampak yang berpengaruh untuk perusahaan dengan berlangsungnya fenomena kekurangan tenaga kerja ini, antara lain:
1. Kondisi kesulitan mencari tenaga kerja tentu tidak serta merta merugikan perusahaan. Untuk bertahan dalam kondisi ini, perusahaan harus dapat mengelola dan mengembangkan karyawan terbaik yang dimilikinya saat ini.
Perusahaan dapat semakin bertumbuh salah satu utamanya adalah dengan memiliki SDM yang berkualitas. Dengan memiliki karyawan yang terampil dan kompeten, akan menguntungkan perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya. Di sisi karyawan, mereka akan semakin termotivasi dan memiliki dedikasi tinggi untuk menyokong perusahaan dalam bersaing dan memenangkan pasar.
2. Di sisi lain, fenomena kekurangan tenaga kerja yang berkualitas dapat berdampak pada perubahan pilihan karier karyawan itu sendiri. Karyawan lama akan merasa mereka mempunyai power untuk memilih pekerjaan yang lebih baik di luar perusahaannya.
Kondisi ini jika terus berlangsung akan meningkatkan turnover karyawan serta memaksa perusahaan untuk mengeluarkan biaya lebih banyak untuk merekrut dan melatih karyawan baru.
3. Risiko penutupan bisnis umumnya dilatarbelakangi oleh faktor utang, ekspansi yang berlebihan, kasus penipuan, manajemen yang berantakan, hingga pengeluaran yang tak terkendali.
Sebagai langkah mengatasinya, perusahaan perlu memastikan proses pengembangan SDM berjalan efisien serta mempertahankan karyawan yang memiliki skill mumpuni dan cocok dengan kebutuhan bisnis.
Tips Perusahaan dalam Menghadapi Kekurangan Tenaga Kerja
1. Sesuaikan Kriteria Kandidat saat Perekrutan
Ada sebagian hiring manager yang justru berfokus untuk menggaet kandidat dalam jumlah banyak agar talent shortage cepat diatasi. Hal ini kurang tepat karena dapat membuat kondisi kekurangan tenaga kerja yang cakap dapat berlangsung lebih lama.
Perusahaan butuh untuk menerapkan strategi yang efektif dalam mempertahankan karyawannya dan menawarkan banyak benefit yang membuat karyawan semakin loyal. Mulai dengan memberi kesempatan lebih banyak untuk training dan peluang untuk mengembangkan karier serta menawarkan jam kerja yang fleksibel.
Dalam menghadapi masa kesulitan mendapatkan tenaga kerja yang terampil, justru dapat mendorong perusahaan untuk menyesuaikan kembali kriteria kandidat yang dibutuhkan. Dengan melakukan open recruitment, kemungkinan perusahaan dapat bertemu dengan talenta berbakat yang semakin menambah warna dalam dinamika bisnis.
2. Memperkuat Employer Branding
Employer branding adalah cara perusahaan membentuk reputasi kerjanya, agar menarik perhatian para pencari kerja, dan menjaga agar karyawan lama terutama yang berkualitas, tidak keluar atau resign.
Cara memperkuat employer branding bisa dengan menunjukkan berbagai hal-hal yang meyakinkan calon pekerja bahwa perusahaan sangat layak untuk dijadikan pilihan bekerja. Misalnya dengan membanggakan budaya kerja perusahaan selama ini, konsisten memberikan benefit, hingga mengadakan banyak kegiatan karyawan yang bervariasi.
3. Selalu Tampil Berinovasi
Di era kemajuan teknologi dan digitalisasi bisnis, inovasi merupakan kunci penting bagi perusahaan untuk mengikuti arus bisnis. Oleh karena itu, selalu tampil menciptakan inovasi-inovasi baru sangat membantu perusahaan untuk mempertahankan bahkan merebut pangsa tenaga kerja yang ada.
Inovasi yang dicetuskan dan diaplikasikan tentunya harus melihat segmen pasar yang ada, melakukan riset yang andal, dan tentunya memperkuat SDM yang dimiliki dalam menghadapi dinamika bisnis yang berlangsung.
Baca juga: Tanda-Tanda & 4 Tips Atasi Micromanage di Tempat Kerja
Kelola Rekrutmen Online menggunakan Aplikasi BroadwaysHR
Tingginya jumlah pelamar membuat perekrut kesulitan mem-filter talenta yang paling sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan perusahaan. Pasalnya, resume yang diterima perusahaan jumlahnya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan orang. Tentunya jika dilakukan secara manual sangat menguras waktu dan tenaga.
Software HRIS BroadwaysHR adalah opsi yang tepat bagi Anda karena terintegrasi dengan sistem payroll menjadi solusi permasalahan HR di perusahaan dengan didukung Tim Support profesional.
Sistem berbasis cloud terbaik yang kami miliki akan membantu proses administrasi, talent management, hingga rekrutmen karyawan menjadi lebih cepat, efektif, dan tepat sasaran.
Temukan banyak fitur menarik lainnya dan jangan lewatkan untuk menikmati layanan coba gratis aplikasi BroadwaysHR selama 30 hari dengan klik di sini.