
4 Cara Optimalkan Sistem Kerja WFH & Plus Minusnya
Tren bekerja dari rumah atau work from home, kini semakin merebak, apalagi sejak datangnya pandemi Covid-19 di penghujung tahun 2019 silam. Banyak perusahaan yang merumahkan para karyawan demi memutus rantai virus corona yang sangat cepat menular. Tak hanya itu saja, perkembangan teknologi juga mengubah sistem kerja WFO ke WFH untuk beberapa profesi tertentu. Meskipun cara kerja ini bukan sesuatu yang baru lagi, tapi terdapat plus minus yang harus Anda pahami. Simak apa saja kelebihan dan kekurangannya dalam artikel berikut ini.
Kelebihan WFH
Sistem kerja dari rumah memiliki banyak kelebihan baik bagi perusahaan maupun karyawan. Di bawah ini telah terangkum berbagai kelebihan work from home yang perlu Anda tahu.
1. Jam Kerja Fleksibel
Berbeda dengan WFO yang menerapkan jam kerja dari pagi ke sore secara produktif, memberi kebebasan kepada karyawan untuk menentukan jam kerjanya sendiri sesuai keinginan.
Meski demikian, karyawan wajib berkomitmen untuk tetap menyelesaikan kewajiban sesuai dengan deadline atau target yang telah ditentukan. Tak hanya jam kerjanya saja yang fleksibel, Anda juga bebas berpakaian apa saja saat bekerja dari rumah.
Bahkan, pekerjaan kantor juga bisa dikerjakan di tempat-tempat lainnya seperti kafe, coworking space, dan lain-lain supaya tidak membosankan.
2. Menghemat Pengeluaran
WFH bisa membantu karyawan maupun perusahaan dalam menghemat pengeluaran. Dari sisi karyawan, kewajiban kerja dari rumah akan menekan biaya makan siang dan juga transportasi.
Pasalnya, karyawan bisa menghabiskan jam makan siang dengan menyantap masakan rumah. Selain itu, mobilitas kerja juga berkurang sehingga pengeluaran untuk bahan bakar minyak menjadi lebih hemat.
Hal ini pun berlaku bagi perusahaan karena tidak perlu menyediakan tempat kerja, komputer, sambungan internet, listrik, dan kebutuhan operasional lainnya.
3. Menciptakan Work Life Balance
Manajemen waktu yang tepat saat menjalankan WFH juga memungkinkan pekerja untuk memiliki work life balance. Kehidupan kerja dan personal yang berjalan secara seimbang akan membuat karyawan lebih bahagia dan tidak rentan stres.
Bagi yang sudah berkeluarga, hal ini juga sangat menguntungkan karena mereka bisa lebih dekat dengan keluarga. Dengan demikian, karyawan dapat memiliki quality time yang lebih intens dengan keluarga.
4. Menjaring Lebih Banyak Kandidat
Sistem kerja WFH kini semakin diminati karena calon karyawan tidak harus bertempat tinggal di domisili yang sama dengan perusahaan. Baik karyawan maupun perusahaan akan sama-sama diuntungkan mengingat semakin banyaknya talenta yang melamar kerja di perusahaan.
Dengan demikian, perusahaan pun punya lebih banyak pilihan untuk mendapatkan kandidat tepat yang memenuhi kriteria organisasi.
Baca juga: Jam Kerja Fleksibel di Kantor: Kelebihan dan Kekurangannya
Kekurangan WFH
Sayangnya, kelebihan tersebut juga dibarengi dengan beberapa kekurangan di dalamnya. Sebelum menerapkan atau menerima tawaran kerja secara WFH, maka simak dulu beberapa hal di bawah ini.
1. Kesulitan dalam Menentukan Prioritas
Praktik kerja work from home juga harus diimbangi dengan time management yang tepat. Hal ini guna mendukung terciptanya keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi. Apabila pekerja tidak bisa mengatur waktu dengan baik, maka mereka justru akan kesulitan dalam menentukan prioritas.
Bisa jadi, karyawan terlalu mementingkan pekerjaan, sehingga mereka tidak meluangkan waktu untuk menyenangkan diri sendiri. Sebaliknya, karyawan bisa jadi malah mengesampingkan pekerjaan dan memilih untuk mengerjakannya nanti.
2. Tertutupnya Akses untuk Bersosialisasi
Bagi karyawan yang terbiasa bekerja dalam lingkungan kantor, tentu akan kesulitan dalam menjalani sistem kerja dari rumah. Akses untuk bersosialisasi benar-benar tidak ada karena setiap orang bekerja secara mandiri di rumah masing-masing.
Meskipun sesekali akan ada koordinasi via daring, tapi hal tersebut tetap tidak mendukung terciptanya komunikasi yang ideal ke sesama pekerja. Bahkan, tak menutup kemungkinan hal ini juga rentan menimbulkan stres atau burnout pada karyawan.
3. Produktivitas Menurun
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, WFH juga bisa memicu turunnya produktivitas pegawai. Tidak adanya kontrol perusahaan secara langsung dan cara kerja yang mandiri cenderung membuat karyawan kehilangan motivasinya untuk bekerja. Apabila hal ini dibiarkan, maka lama-kelamaan karyawan akan mengalami underperforming.
4. Rentan Terjadi Miskomunikasi
Pekerjaan yang dilakukan di rumah membuat perusahaan kesulitan untuk melakukan kontrol kerja. Selain itu, koordinasi yang berlangsung secara online kerap menimbulkan miskomunikasi sehingga memengaruhi pengambilan keputusan maupun hasil kerja karyawan.
Oleh sebab itu hal ini perlu diperhatikan supaya kerja sama antar karyawan dan komunikasi dengan perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Baca juga: Ini 5 Macam Pekerjaan Remote Working dan Bedanya dengan WFH
Perangkat Kerja yang Mendukung WFH

Sumber: Freepik
Ada beberapa hal yang harus Anda siapkan dalam menjalankan sistem kerja work from home. Saat bekerja di kantor, perusahaan bertanggung jawab dalam menyediakan berbagai fasilitas penunjang kerja. Namun, karyawan harus mempersiapkan semua alat kerja secara mandiri saat bekerja dari rumah. Berikut ini adalah benda-benda wajib yang perlu karyawan siapkan untuk menunjang sistem kerja WFH.
1. PC atau Laptop Pribadi
Perangkat utama yang wajib ada untuk mendukung sistem kerja work from home adalah PC atau laptop pribadi. Apabila karyawan selalu mengerjakan pekerjaan di rumah, maka PC bisa jadi opsinya.
Namun, jika karyawan lebih suka dengan ruang kerja yang fleksibel, maka laptop menjadi pilihan yang terbaik karena lebih praktis dan bisa dibawa kemana-mana. Ketersediaan PC atau laptop juga sangat penting untuk menunjang komunikasi antar tim terutama saat melakukan video conference.
2. Smartphone
Benda penting berikutnya yang wajib ada saat bekerja dari rumah adalah ponsel pintar/smartphone. Komunikasi adalah kunci utama yang membuat sistem kerja WFH berjalan dengan lancar. Oleh sebab itu, karyawan harus selalu stand by dan siap dihubungi kapan saja agar koordinasi dapat berlangsung dengan baik. Selain melalui pesan, komunikasi umumnya juga terjadi via telepon dan juga sambungan video call.
3. Sambungan Internet
Di era digital seperti sekarang, semuanya sudah serba online, sehingga akses internet juga menjadi modal utama bagi pekerja WFH. Mulai dari akses data dan informasi, komunikasi via aplikasi pesan instan, hingga online meeting memerlukan sambungan internet. Pastikan untuk memilih provider dengan kualitas kecepatan internet yang mumpuni supaya tidak ada kendala saat mengerjakan tugas-tugas kantor.
4. Earphone/Headphone
Earphone atau headphone juga menjadi alat penunjang WFH selanjutnya yang sebaiknya disediakan. Dengan menggunakan alat tersebut, komunikasi dapat berjalan lancar karena penjelasan dan instruksi yang disampaikan atasan atau sesama rekan kerja dapat didengar secara jelas.
5. Platform/Aplikasi Pendukung
Komunikasi dan koordinasi antar pekerja umumnya terjadi melalui platform atau aplikasi online. Misalnya saja Zoom/Google Meet untuk meeting online atau video conference, Slack untuk koordinasi via chat, email untuk berbagi data, dan lain sebagainya. Jenis aplikasi yang digunakan bisa berbeda pada tiap-tiap perusahaan.
Baca juga: Pahami 4 Kelebihan Work From Anywhere dan Kekurangannya Ini
Tips Memaksimalkan WFH

Sumber: Freepik
Sistem kerja work from home tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya kerja sama, koordinasi, serta komunikasi yang efektif. Demi kelancaran kerja, maka perusahaan bisa menerapkan beberapa tips berikut ini.
1. Memilih Ruang Kerja yang Nyaman
Kenyamanan juga menjadi hal penting yang menunjang kelancaran kerja dari rumah. Anda bisa memilih spot atau sudut-sudut rumah tertentu yang nyaman untuk digunakan bekerja. Jika bosan bekerja dari rumah, sesekali Anda bisa mengerjakan tugas-tugas kantor di coffee shop atau coworking space untuk mendapatkan suasana baru.
2. Berkomitmen dengan Deadline
Sistem kerja work from home hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mau berkomitmen. Pasalnya, karyawan harus punya kesadaran dan inisiatif yang tinggi saat bekerja secara mandiri di rumah. Karyawan sendirilah yang akan mengontrol diri untuk bisa mengerjakan pekerjaan sesuai deadline karena supervisi dari perusahaan sangat terbatas.
3. Memastikan Komunikasi Berjalan dengan Baik
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa komunikasi adalah hal yang sangat penting pada sistem kerja WFH. Oleh sebab itu, perusahaan perlu membuat agenda meeting secara terjadwal dan aktif di grup chat perusahaan.
Selain itu, segala informasi dan instruksi selalu dikomunikasikan lewat platform yang dipilih untuk menghindari miskomunikasi. Perusahaan juga sebaiknya terbuka pada setiap kendala yang dihadapi karyawan serta berusaha memberikan solusi atau jalan keluar.
4. Mengontrol Kehadiran Karyawan
Meski bekerja dari rumah, tapi presensi karyawan tetap perlu dilakukan demi menunjang kedisiplinan kerja. Perusahaan bisa memanfaatkan aplikasi atau software HRIS untuk mencatat kehadiran karyawan secara online dan real time. Karyawan dapat melakukan presensi dari gawai masing-masing sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan perusahaan.
Baca juga: Beda Hybrid Working dan Remote Working, Pilih Mana?
Pilih software HRIS yang tepat untuk menunjang sistem absensi WFH pada perusahaan Anda. Percayakan hal ini hanya kepada BroadwaysHR yang sudah berpengalaman dan dipercaya oleh banyak perusahaan dari skala kecil, menengah, hingga besar.
Fitur Time Management dari BroadwaysHR dapat Anda sesuaikan secara fleksibel sesuai dengan kebijakan perusahaan masing-masing. Selain itu, data absensi akan terintegrasi secara otomatis dengan layanan Payroll Management sehingga mempermudah proses penghitungan gaji karyawan.
Klik di sini untuk informasi lebih lanjut dan jangan lewatkan untuk menikmati layanan coba gratis aplikasi dari BroadwaysHR sekarang juga!