4 Manfaat Konsep Desentralisasi dalam MBO, HR Harus Tahu!
Seperti yang telah kita ketahui bersama, semua perusahaan memiliki caranya sendiri untuk meningkatkan produktivitasnya. MBO, atau singkatan dari Management by Objectives adalah salah satu cara yang bisa diterapkan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas.
Apa itu MBO dan manfaatnya? Silahkan simak artikel berikut!
MBO Adalah
Jika dilihat dari sejarahnya, Management by Objectives bukanlah hal yang baru dalam dunia bisnis. Pertama kali istilah MBO dicetuskan oleh Peter Ferdinand Drucker pada tahun 1954. Sang maestro manajemen ini dikenal sebagai “bapak manajemen modern”.
Konsep utama MBO yang dikemukakan oleh sang guru manajemen ini adalah: Management By Objectives merupakan suatu sistem yang menekankan efektivitas dan pengendalian mutu, tanpa mengesampingkan kreativitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Peter Drucker telah banyak bekerja sama dan berperan penting dalam kesuksesan bisnis beberapa perusahaan besar dengan sistem Management by Objectives, seperti:
- GM (General Motors) yang dikenal sebagai produsen mobil GMC, Chevrolet, Cadillac, Opel dan lain-lain
- GE (General Electrik), salah satu pemilik perusahaan ini dulunya adalah sang ilmuwan besar yaitu Thomas Alva Edison. Perusahaan ini bergerak di berbagai bidang, seperti GE aviation sebagai pemasok mesin pesawat. Juga bergerak dibidang industri digital serta modal ventura dan keuangan
- masih banyak perusahaan lain yang menggunakan jasa Peter Drucker, seperti Coca-Cola, IBM, Citicorp, Intel, P&G, Toyota, serta beberapa organisasi pemerintah dan LSM.
Dia juga sangat terkenal dalam dunia usaha di Jepang setara dengan tokoh bisnis seperti Edwards Deming yang menginspirasi filosofi Kaizen, yaitu perbaikan yang konsisten pada berbagai jenis industri di Jepang.
Sistem bisnis Management by Objectives inilah yang memengaruhi sang legenda Silicon Valley, Andy Grove ketika membangun perusahaan teknologi bernama Intel. Kemudian MBO dimodifikasi oleh Andy Grove menjadi OKR (Objective key result) yang akhirnya diadopsi oleh perusahaan raksasa Google dan Gojek Indonesia.
Baca juga:Objective Key Result (OKR): Sejarah dan Contoh Penerapannya
Implementasi dan Contoh MBO pada Perusahaan
Implementasi Management by Objectives pada sebuah perusahaan tidak terbatas pada target tahunan saja. Indikator-indikator pencapaian kinerja individual dari setiap karyawan juga menjadi tujuan ditetapkannya metode MBO ini. Dengan cara begitu, para karyawan dengan manajernya secara aktif dan partisipatif menetapkan target secara bersama-sama.
Hal yang penting dari MBO adalah, komitmen kepada program kerja dan penetapan target oleh pembuat keputusan serta strateginya. Juga penetapan sasaran individual lewat partisipasi aktif dari sang pekerja serta penilaian kinerja secara periodik.
Otonomi atau keleluasaan dari eksekusi pelaksanaan pencapaian tujuan ini penting adanya, sehingga tercipta desentralisasi dan perampingan hierarki.
Satu contoh, keleluasan yang diberikan kepada divisi pemasaran untuk merealisasikan target atau tujuannya.
ilustrasinya sebagai berikut:
Perusahaan A sebagai produsen minyak goreng menetapkan target tahun ini:
- Menaikkan laba perusahaan sebesar 30% dibanding tahun sebelumnya.
- Membuka pangsa pasar baru sebanyak 20% dari jumlah pelanggan sebelumnya.
Dengan demikian, perusahaan memberikan target kepada semua divisi untuk merealisasikannya. Dan masing-masing divisi diberikan keleluasaan untuk mencapai target sesuai spesialisasinya.
contoh:
- Divisi pemasaran menyusun strategi dan target memperluas pemasaran. Dalam jangka waktu 6 bulan membuat mapping area target pemasaran sebanyak 10% pelanggan baru. Dengan tetap menjaga pelanggan lama agar tetap terus berlangganan, bahkan meningkatkan daya belinya.
- Divisi sales dan marketing, secara personal diberikan kewenangan untuk merealisasikan targetnya secara individual.
Evaluasi 6 bulan, menghasilkan:
- Apa yang telah dicapai?
- Apa yang belum tercapai?
- bagaimana cara memperbaikinya untuk mencapai target?
Setelah hasil evaluasi diketahui, semua divisi harus memperbaiki strategi agar tercapainya target yang diharapkan.
Manfaat Konsep Desentralisasi dalam MBO
Desentralisasi dan perampingan hierarki menyebabkan terjadinya keharmonisan hubungan para pemimpin dengan bawahannya.
Beberapa manfaat yang bisa diambil dari konsep Management by Objectives ini, di antaranya:
- Membantu karyawan menghargai peran dan tanggung jawabnya dalam perusahaan.
- Menumbuhkan pemahaman yang jelas kepada karyawan, tentang apa yang diharapkan perusahaan kepadanya.
- Menyelaraskan tujuan kerja karyawan dan perusahaan sehingga target tercapai.
- Meningkatkan keefektifan manajemen mencapai tujuan organisasi dan memotivasi para anggotanya.
Sederhananya, Konsep dari MBO ini adalah, terjadinya kerja sama yang baik antara karyawan dan atasan untuk bersama-sama mencapai tujuan dan target yang telah ditentukan. Implementasinya adalah, masing-masing karyawan diberi keleluasan untuk mengatur kinerjanya dalam mencapai indikator-indikator target individual.
Kekurangan MBO dalam Perusahaan
perlu kita pahami, bahwa tidak ada konsep yang sempurna, termasuk juga MBO. Artinya, konsep MBO pun juga memiliki kekurangan, di antaranya:
- Sering mengabaikan etos dan kondisi kerja.
- Manajer terlalu menekankan hasil dan mengabaikan proses. Karena hanya berfokus pada hasil.
- Melupakan keterlibatan dan kontribusi serta ketersediaan aset (karyawan), dibandingkan dengan masalah operasional sebagai penghasil kesuksesan. Artinya, lebih mengutamakan kesuksesan hasil, dibanding pendukung proses keberhasilan.
Peran HR agar metode MBO ini bisa berjalan dengan baik dan harmonis, sehingga mencapai hasil yang maksimal, sangat dominan. Oleh sebab itu, untuk meringankan tugas HR, bisa menggunakan program BroadwaysHR.
Aplikasi HRIS BroadwaysHR dengan sistem berbasis cloud terbaik yang memiliki banyak fitur pengelolaan administrasi karyawan. Fitur Organization Development hingga Employee Management bisa membantu Anda mempermudah segala urusan HR.
Nikmati FREE TRIAL BroadwaysHR secara gratis sekarang dengan menghubungi kami di sini.
