Hybrid Learning dan Implementasinya dalam Perusahaan
Untuk mempertahankan kualitas karyawan perusahaan yang baik, diperlukan pelatihan dan pengembangan yang tepat. Salah satu pendekatan yang populer dalam pelatihan karyawan adalah hybrid learning. Metode pembelajaran ini menggabungkan unsur-unsur pembelajaran tatap muka (luring) dan daring pada satu pembelajaran. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai metode pembelajaran hybrid, simak penjelasannya di bawah ini.
Definisi Hybrid Learning
Metode pembelajaran hybrid learning memungkinkan karyawan untuk mengikuti materi pembelajaran, baik secara langsung di ruang kelas ataupun lewat platform konferensi video (Zoom dan Microsoft Teams). Meskipun bisa dilakukan secara daring, instruktur biasanya melengkapi dengan sumber daya pelatihan seperti berikut:
- Tugas dan penilaian daring (kuis dan tes);
- Video instruksional atau pembelajaran daring
Tujuan Hybrid Learning untuk Perusahaan
Dewasa ini, hybrid working menjadi sistem yang diterapkan oleh sebagian besar pekerjaan sebagai respons terhadap revolusi digital. Adanya hybrid learning bukan hanya dapat diakses oleh semua orang, namun juga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan. Karyawan dapat mengembangkan diri mereka secara profesional tanpa harus mengorbankan waktu luang.
Mereka juga akan mendapatkan keterampilan baru yang dapat memenuhi tujuan perusahaan. Masa depan dunia kerja kemungkinan besar akan menjadi hibrida, di mana batasan antara waktu pribadi dan waktu kerja. Adanya kolaborasi dan dukungan dari perusahaan pun sangat penting untuk model kerja seperti ini.
Hybrid Learning vs Blended Learning
Kedua model pembelajaran ini sering disalahpahami oleh banyak orang. Alasannya antara lain kesamaan dalam metode dan materi pelatihan yang digunakan. Selain itu, kedua model ini melibatkan kombinasi antara pelatihan yang terpadu dan metode pelatihan yang asinkron (tidak serentak). Yang membedakan antara hybrid learning dan blended learning adalah bagaimana pelatihan tersebut dilakukan.
Pada pelatihan hybrid, beberapa peserta akan hadir di ruang kelas. Sementara peserta lain mengikuti sesi pelatihan dari rumah ataupun lokasi lain yang terdekat dari tempat mereka berada. Sedangkan dalam blended learning, peserta akan disatukan pada satu lokasi yang sama.
Keuntungan Penerapan Hybrid Learning
Dengan menggabungkan pendekatan tatap muka (luring) dan daring, hybrid learning akan memberikan pengalaman yang fleksibel dan mudah diakses bagi para karyawan. Berikut adalah beberapa keuntungan dari hybrid learning:
1. Fleksibilitas
Pelatihan berbasis hibrida akan memberikan fleksibilitas dalam hal jadwal dan lokasi. Peserta dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja sesuai keinginan. Hal ini memungkinkan karyawan untuk sejalan dengan kehidupan pribadi dan karier, serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan softskill mereka.
2. Komunikasi Real-Time
Dengan adanya keuntungan ini, komunikasi bisa terjalin secara real-time. Peserta pelatihan bisa berdiskusi langsung dengan instruktur, meskipun kedua pihak berada di lokasi yang berbeda.
3. Adanya Ruang Belajar Mandiri dan Kolaborasi
Hybrid learning memberikan kebebasan pada peserta untuk dapat mengeksplorasi materi secara mandiri, alih-alih dipandu dengan instruktur. Mereka dapat mengatur pengelolaan pengetahuan sesuai kebutuhan. Selain itu, peserta dapat mengakses materi pelatihan secara fleksibel atau menurut kebutuhan masing-masing. Sementara itu, peserta dapat dibimbing oleh instruktur saat diperlukan dan berkolaborasi (bekerja sama) dengan rekan sekelas secara langsung.
4. Efisiensi Sumber Daya
Menggabungkan pelatihan jarak jauh dan tatap muka akan memudahkan penjadwalan pelatihan dan meminimalisir biaya. Sehingga, sumber daya dapat dialokasikan untuk hal-hal penting lainnya. Seperti peningkatan konten kursus atau pengembangan modul baru.
5. Meningkatkan Tingkat Kehadiran
Pada perusahaan dengan pola kerja hibrida, jenis pelatihan ini dapat memungkinkan karyawan untuk hadir. Baik karyawan yang work from office ataupun yang work from home berhak mengikuti pelatihan. Untuk karyawan yang bekerja dari rumah tidak perlu untuk mengunjungi kantor atau melewatkan pelatihan saat bekerja secara remote.
6. Meningkatkan Dedikasi Karyawan
Pelatihan hybrid sangat menghargai waktu senggang yang dimiliki karyawan. Bagi karyawan yang work from office atau hadir secara fisik dapat mengikuti pelatihan selama jam kerja. Hal ini menjadikan sesi pelatihan dilakukan bersamaan dengan jadwal kerja mereka. Sementara bagi karyawan remote dapat memanfaatkan waktu luang untuk menjalani pelatihan.
7. Adanya Peluang Rekrutmen Internasional
Kemampuan untuk melatih karyawan secara daring dan dalam sesi luring (di mana pun posisi peserta) merupakan keuntungan saat mencari talent baru tanpa adanya batasan geografis. Hal ini juga dapat membantu dalam mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik.
Tantangan Implementasinya
Dalam melakukan pelatihan hibrida, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Seperti ketergantungan pada kualitas jaringan internet dan perangkat yang digunakan oleh peserta pelatihan. Hal ini dapat memengaruhi proses pelatihan jika tidak optimal.
Adanya potensi kesulitan dalam mengatur jadwal pelatihan yang fleksibel dapat mengganggu peserta yang memiliki keterbatasan waktu atau jadwal kerja yang cukup padat. Selain pada peserta, tantangan lain ada pada instruktur yang berusaha untuk merancang modul dan konten pelatihan yang relevan dan efektif. Instruktur juga diharuskan untuk bisa berkomunikasi dengan peserta yang mengikuti pelatihan dari lokasi yang berbeda.
Terapkan Hybrid Learning untuk Karyawan Melalui BroadwaysHR!
Nah, itulah hal-hal yang perlu Anda ketahui untuk melakukan pelatihan hibrida secara efektif. Untuk mengatur jadwal pelatihan di perusahaan Anda, gunakan fitur Organization Management di aplikasi BroadwaysHR. Fitur tersebut bisa untuk mengambangkan dan pengelolaan yang meliputi pengaturan job holder, pelatihan, dan penilaian kinerja karyawan. Coba secara GRATIS selama 30 hari dengan registrasi di sini.