8 Ciri-Ciri Clan Culture dan Tips Menerapkannya di Kantor
Istilah budaya klan atau clan culture adalah jenis budaya dalam organisasi yang umumnya terlihat di perusahaan kecil hingga menengah dan bisnis yang dimiliki oleh keluarga. Budaya klan ini berkembang ditandai dengan rasa kepercayaan dan loyalitas yang kuat serta sangat berfokus pada tradisi dan warisan.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih lanjut mengenai arti clan culture, ciri-cirinya, serta apa saja kelebihan dan kekurangannya.
Artikel ini juga akan membantu profesional HR maupun tim HR yang akan mengadaptasi budaya kerja ini ke dalam perusahaan. Mari kita pahami bersama mengenai dunia clan culture ini dalam bisnis!
Arti Clan Culture adalah…
Clan culture adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan budaya organisasi yang biasanya ditemui di perusahaan kecil, menengah, atau bisnis milik keluarga. Budaya klan ditandai dengan besarnya kepercayaan, loyalitas, tradisi warisan, serta rasa hubungan kekeluargaan di antara karyawan.
Dilihat dari pandangan perusahaan berskala besar, budaya organisasi ini ditandai dengan rasa kebersamaan serta nilai-nilai bersama yang tumbuh kuat di antara karyawan.
Business leader sering kali dipandang sebagai mentor atau “figur ayah”, sedangkan seluruh karyawan dianggap sebagai anggota keluarga perusahaan. Budaya klan ini memupuk hubungan long term dengan semua pihak yang terlibat, termasuk seluruh karyawan, customer, dan juga suppliers.
Nilai yang ditekankan dalam budaya klan juga meliputi kerja sama sebagai sebuah tim dan pentingnya kolaborasi. Terdapat keyakinan yang tertanam bahwasannya kesuksesan perusahaan sangat bergantung pada kesuksesan tim.
Soal pengambilan keputusan, sering kali tidak harus terfokus pada pusat, namun diterapkan secara desentralisasi. Artinya, masing-masing karyawan dapat menikmati otonomi yang tinggi dari pimpinan.
Ciri-Ciri Clan Culture di Perusahaan
Dilansir dari laman Certified Human Resource Management Professional, terdapat beberapa ciri utama budaya klan di perusahaan yang perlu Anda ketahui:
- Loyalitas: Ciri terpenting dari jenis budaya organisasi, yang mana loyalitas dan kepercayaan mengikat seluruh karyawan di perusahaan. Setiap individu dalam perusahaan secara kolektif berkomitmen terhadap organisasi.
- Tradisi dan warisan: Budaya klan sangat menekankan pada nilai menghargai tradisi dan warisan. Setiap karyawan diharapkan untuk menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai dan keyakinan perusahaan.
- Suasana kekeluargaan: Clan culture menumbuhkan suasana kekeluargaan dalam perusahaan. Semua karyawan dianggap sebagai anggota keluarga, terbentuk dalam satu komunitas utuh, dan terdapat sense dukungan yang kuat.
- Kepemimpinan karismatik: Dalam budaya klan, pemimpin perusahaan merupakan sosok karismatik yang mewujudkan nilai-nilai dan keyakinan organisasi. Pemimpin ditempatkan sebagai mentor atau bahkan figur orang tua bagi karyawannya.
- Otonomi dalam pengambilan keputusan: Dalam budaya klan, pengambilan keputusan sering kali bersifat otonom, artinya tidak selalu berpihak pada pimpinan. Setiap karyawan atau tim diberi otonomi yang tinggi dalam pengambilan keputusan.
- Mengutamakan kerja tim dan kolaborasi: Ciri berikutnya clan culture adalah adanya penekanan kuat pada kerja tim dan kolaborasi. Sebab, keberhasilan organisasi tergantung pada keberhasilan tim.
- Hubungan jangka panjang.
- Komunikasi yang terjalin bersifat informal, karena berfokus pada membangun hubungan pribadi antar karyawan.
Kelebihan Budaya Klan
Budaya klan di perusahaan dapat menjadi cara yang efektif untuk menyatukan perusahaan dalam upaya pemecahan masalah serta mengembangkan pola pikir yang berorientasi pada hasil. Adapun kelebihan clan culture adalah sebagai berikut:
- Memungkinkan perusahaan untuk dapat beradaptasi dan fleksibel: Budaya perusahaan yang terbuka, menerima masukan, dan pemikiran maju, akan membantu perusahaan lebih mudah beradaptasi saat menghadapi permasalahan atau perubahan. Karyawan akan diperbolehkan untuk menyampaikan ide-ide baru, dan perusahaan terbuka untuk perubahan positif.
- Mendorong komunikasi terbuka antar karyawan: Semua karyawan merasa mereka dapat menyuarakan pendapat dengan bebas dan didengarkan.
- Mendorong tingkat employee engagement and retention yang tinggi: Karyawan yang merasa dihargai dan pendapat mereka dianggap penting, akan termotivasi lebih besar untuk tetap bekerja. Perusahaan dengan budaya klan sering kali berfokus pada team development dan kesejahteraan karyawan, untuk mempertahankan karyawannya lebih lama.
Kekurangan dari Budaya Klan
Sebelum HR memutuskan ingin menerapkan budaya klan di perusahaannya, ada beberapa kekurangan yang mungkin timbul dari budaya organisasi ini.
- Sulit diterapkan seiring pertumbuhan perusahaan: Budaya klan paling cocok diterapkan di lingkungan kerja kecil dengan anggota tim yang kompak. Semakin besar perusahaan, semakin sulit menciptakan lingkungan kekeluargaan.
- Dapat mencegah pengambilan risiko: Budaya perusahaan yang mengedepankan kebersamaan ini mungkin menjunjung prinsip tidak ingin menyinggung pihak lain. Karyawan mungkin takut untuk menyuarakan pendapatnya karena khawatir mengganggu anggota tim lainnya.
- Terlalu banyak kolaborasi dapat memengaruhi produktivitas: Lingkungan kerja yang sangat kolaboratif tentunya menghasilkan banyak pencapaian. Namun terkadang hal ini dapat memperlambat alur kerja. Di saat semua karyawan terlibat dalam sebuah proyek, justru pelaksanaannya sering hanya terfokus pada satu titik.
Bagaimana Tips HR untuk Menerapkan Budaya Klan yang Baik?
1. Menetapkan Nilai dan Tujuan Bersama
Tetapkan dengan jelas seperti apa nilai-nilai dan tujuan bersama yang ingin diwujudkan perusahaan, kemudian komunikasikan kepada karyawan. Dorong karyawan untuk menyelaraskan nilai-nilai pribadi mereka dengan nilai-nilai perusahaan.
HR harus memastikan bahwa setiap individu memahami peran mereka dengan baik dalam mencapai goals perusahaan.
2. Tumbuhkan Rasa Kebersamaan dan Rasa Memiliki
Ciptakan banyak peluang bagi karyawan Anda untuk saling terhubung dan mudah dalam membangun relasi satu sama lain, seperti melalui aktivitas team-building, event perusahaan, dan program mentorship.
Dorong komunikasi yang sehat dan kolaborasi yang kuat di lingkungan kerja, serta pastikan karyawan merasa dihargai dan didukung.
3. Memberdayakan Karyawan dengan Tepat
Cara memberdayakan (empower) karyawan bisa dengan menyediakan tools, resources, dan otonomi kerja yang mereka perlukan agar pekerjaan mereka dapat dilakukan secara efektif. Dorong karyawan untuk menjadi pemilik atas pekerjaannya dan konsisten untuk berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.
4. Berinvestasi dalam Pengembangan Karyawan
Tips menerapkan clan culture berikutnya adalah dengan menawarkan program training and development yang membantu karyawan membangun skill dan memajukan karier.
Dorong karyawan Anda untuk berani menghadapi tantangan baru, mengejar passion, dan membuka peluang seluas-luasnya untuk pertumbuhan dan kemajuan diri dalam perusahaan.
5. Memimpin dengan Memberi Contoh
Agar karyawan menerapkan nilai-nilai dalam budaya klan, perusahaan perlu mencontohkan perilaku dan sikap yang baik. Di antara lain seperti sikap terbuka, transparan, komunikatif, serta menunjukkan komitmen tinggi terhadap nilai dan tujuan bersama.
6. Mengukur Keberhasilan
Ukur dan nilai keberhasilan budaya klan di perusahaan Anda secara teratur menggunakan metrik seperti kepuasan karyawan, produktivitas, dan tingkat retensi. Gunakan feedback dari karyawan untuk menyempurnakan budaya klan di perusahaan.
Baca juga: Tanda-Tanda & 4 Tips Atasi Micromanage di Tempat Kerja
Clan culture adalah budaya organisasi yang efektif bagi sebagian besar perusahaan, terutama yang berfokus pada employee development and well-being. Jika perusahaan Anda ingin menerapkan budaya klan ini, harus dipertimbangkan dahulu kelebihan-kekurangannya serta pahami apakah cocok dengan kebutuhan perusahaan.
Pastikan Clan Culture Dikelola dengan Bantuan Aplikasi BroadwaysHR
Apa pun budaya organisasi yang diterapkan di perusahaan Anda, semuanya akan berjalan semakin baik dengan pengelolaan HR yang tepat. Dengan aplikasi HRIS yang terintegrasi dan berbasis cloud, maka seluruh operasional perusahaan dapat berjalan sesuai prinsip kebersamaan untuk mencapai goals yang sama.
Seluruh kebutuhan karyawan, mulai dari perhitungan payroll, kompensasi, tunjangan kerja, potongan pajak, pengajuan cuti, dan lainnya, dapat dilakukan secara lebih efisien melalui fitur terintegrasi dan sistem berbasis cloud yang dimiliki BroadwaysHR.
BroadwaysHR memiliki keunggulan employee-self service yang memudahkan karyawan untuk mengakses fitur-fitur layanan kapan saja melalui smartphone masing-masing.
Untuk informasi lebih detail, konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda dengan menghubungi kami di sini. Segera berlangganan untuk menikmati penawaran FREE TRIAL selama 30 hari!