5 Tips Membuat Talent Pipeline Efektif
Setiap rekruter pasti menginginkan kandidat yang terbaik yang bisa direkrut. Namun, pada kenyataannya, mereka kesulitan untuk menjaring top talent dan mengajaknya bergabung bersama perusahaan. Apalagi jika kandidat mencapai ribuan orang. Ada sebuah cara khusus yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan membangun talent pipeline. Keberadaan kelompok yang solid ini akan memastikan rekrutmen berjalan efektif. Berikut 5 tips membangun strategi yang efektif agar Anda bisa mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Definisi Talent Pipeline
Sumber: iStockPhoto
Talent pipeline adalah gambaran kandidat atau kumpulan kandidat potensial dalam setiap proses rekrutmen yang secara kompetensi dan pengalaman cocok untuk mengisi posisi lowongan di masa depan. Proses tersebut meliputi proses seleksi resume, tes psikotes, wawancara HR, wawancara user, hingga tahap offering. Kumpulan kandidat tersebut dapat berasal dari dari internal atau eksternal perusahaan. Siapa saja di internal perusahaan yang dinilai memiliki kualifikasi yang mumpuni dan berpotensi untuk satu posisi bisa saja dimasukkan ke posisi tersebut. Begitu pula halnya dengan kandidat dari eksternal atau luar perusahaan.
Keberadaan kumpulan kandidat yang berjalan dengan baik menjadi hal mutlak bagi sebuah perusahaan. Tanpa itu, kesuksesan perusahaan dipertaruhkan. Sebagai contoh ketika ada seorang karyawan yang menangani klien besar kemudian secara tiba-tiba resign dari perusahaan, kumpulan kandidat yang kuat akan memudahkan proses rekrutmen. Perusahaan bisa menemukan penggantinya dengan cepat dari kumpulan kandidat yang dimiliki.
Jika perusahaan tidak memiliki hal ini, proses penggantian karyawan akan berjalan dengan lambat. Hal ini akan menyebabkan kerugian dari berbagai segi yang dirasakan perusahaan. Untuk itu, untuk memenuhi kandidat di dalam kelompok sangatlah vital. Namun, tetap dengan proses penyaringan dengan menentukan kandidat yang berkualitas untuk memasukkannya kedalam talent pipelines.
Manfaatnya bagi Perusahaan
Berikut beberapa manfaat dari adanya proses talent pipeline.
1. Meningkatkan Efisiensi Rekrutmen
Perusahaan dapat dengan mudah menemukan kandidat yang cocok untuk posisi yang tersedia dengan adanya talent pipeline yang kuat, tanpa perlu melakukan rekrutmen yang intensif.
2. Meminimalkan Risiko Turnover
Setelah rekruter menemukan kandidat terpilih, perusahaan dapat memberikan pelatihan dan pengembangan, perusahaan dapat memotivasi mereka untuk tetap tinggal dan berkembang di dalam perusahaan, sehingga dapat mengurangi risiko turnover yang tinggi.
3. Meningkatkan Kinerja Bisnis
Adanya talent pipelines dapat membantu perusahaan memiliki talenta-talenta yang terampil dan berkompeten dalam peran-peran kunci, sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerja bisnis mereka dan menciptakan keunggulan bersaing. Selain itu perusahaan juga dapat dengan cepat merespons perubahan pasar atau kebutuhan bisnis yang berubah.
4. Menghemat Biaya
Dengan tidak perlu melakukan rekrutmen dan pelatihan yang intensif, perusahaan dapat menghemat biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mencari dan mengembangkan talenta baru.
5. Meningkatkan Inovasi dan Kreativitas
Dengan memberikan pelatihan dan pengalaman kerja yang beragam kepada talenta-telenta yang terpilih, perusahaan dapat meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam bisnis mereka.
6. Mengembangkan Pemimpin Masa Depan
Dengan mengidentifikasi talenta-talenta yang memiliki potensi kepemimpinan, perusahaan dapat mengembangkan pemimpin masa depan yang akan membawa perusahaan ke arah yang lebih baik dan sukses.
7. Menjaga Keberlangsungan Bisnis
Melalui talent pipeline yang kuat, perusahaan dapat memastikan keberlangsungan bisnis mereka dalam jangka panjang, dengan memiliki talenta-talenta yang siap mengambil alih posisi kunci ketika pemimpin saat ini pensiun atau mengundurkan diri.
6 Tips Membangun Talent Pipeline yang Efektif
Sumber: iStockPhoto
Dalam merencanakan strategi ini, apa saja yang perlu dilakukan HR dan perusahaan? Berikut langkah-langkahnya.
1. Kenali Kebutuhan Perusahaan
Langkah awal untuk membangun pipeline adalah memahami kebutuhan perusahaan saat ini dan di masa depan. Sebagai HR, Anda perlu berdiskusi dengan tiap tingkat manajer apa yang menjadi urgensi dan kebutuhan bisnis saat ini dan strategi bisnis di masa depan. Pastikan bahwa strategi bisnis sejalan dengan perencanaan tenaga kerja sejalan. Baik dari segi waktu, anggaran, dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
2. Kenali Kandidat Potensial Anda
Cara untuk memahaminya adalah dengan membuat talent persona. Ini adalah entitas yang bisa merepresentasikan kandidat yang Anda inginkan. Berbeda dengan job description, talent persona digambarkan lebih detail. Mulai dari demografis, latar belakang psikologi dan akademis, pengalaman, cita-cita jangka pendek dan jangka panjang, perilaku, hingga minat.
Setelah memahami talent persona, langkah selanjutnya adalah membangun employee branding, yaitu citra perusahaan yang sesuai dengan talent persona yang Anda cari. Misalnya, memaparkan budaya kerja, hal-hal positif, dan apa saja yang bisa ditawarkan kepada kandidat tersebut.
3. Pahami Jenis Pipeline
Ada beberapa jenis talent pipeline yang saat ini bisa Anda temukan, di antaranya sebagai berikut. Setiap pipeline memiliki karakteristik dan pendekatan berbeda-beda. Sesuaikan dengan kebutuhan dan talent persona yang perusahaan Anda inginkan
- Internal pipeline yaitu mencari kandidat di dalam perusahaan yang dapat mengisi jabatan lebih tinggi atau memiliki potensi untuk mengisi jabatan yang baru.
- External pipeline yaitu mencari kandidat di luar perusahaan melalui kanal-kanal eksternal. Seperti headhunting agency, portal lowongan kerja, komunitas, atau media sosial.
- Diversity pipeline yaitu metode yang secara proaktif dilakukan oleh HR dengan menjangkau kanal yang lebih luas. Misalnya melalui blind resume screening.
- Leadership pipeline yaitu metode yang biasanya digunakan melalui pihak ketiga seperti lembaga pelatihan atau inkubasi tenaga kerja
4. Pahami Talent Journey
Selanjutnya, pahami talent journey kandidat Anda. Ini adalah proses bagaimana seorang kandidat bisa menemukan Anda sebagai perekrut. Apa gunanya mengetahui talent journey dari seorang kandidat? Interaksi. Sama halnya seperti konsumen, di setiap journey, sebagai perusahaan, Anda bisa melakukan interaksi dan memantau kandidat tersebut. Mulai dari interaksi langsung maupun melalui email lain seperti notifikasi atau iklan pengumuman. Selain itu, memahami talent journey juga bisa membuat Anda melakukan re-engaging, yaitu melakukan pendekatan kembali kepada kandidat ketika posisi yang dibutuhkan sedang kosong.
5. Melakukan Asesmen Rutin pada Kandidat Potensial
Sekumpulan karyawan yang sudah Anda dapatkan di dalam talent pipeline disebut talent pool. Lakukan asesmen secara rutin, berkala, dan tentunya adil bagi setiap kandidat yang berada di talent pool. Tidak hanya itu, kandidat yang berada di talent pool namun belum memenuhi kriteria asesmen, mereka bisa Anda masukan kembali ke dalam daftar tunggu untuk posisi di masa depan. Jangan lupa, untuk melakukan interaksi seperti yang disebutkan pada poin sebelumnya.
6. Lakukan pengukuran dan pantau setiap prosesnya
Talent pipelines juga membutuhkan evaluasi melalui monitoring dan pengukuran yang dilakukan setiap periode kerjanya. Mulai dari berapa kandidat yang terpilih, berapa lama prosesnya, kanal apa saja yang menjadi pipeline unggulan.
Bangun Talent Pipeline dengan BroadwaysHR
Penjelasan di atas tadi bisa Anda optimalkan menggunakan teknologi rekrutmen. Sebagai salah satu perusahan digital di bidang HRIS, BroadwaysHR memiliki fitur Organization Development yang mampu membantu Anda mempermudah proses talent pipeline. Melalui aplikasi ini, Anda bisa menghimpun data talent pool secara otomatis, sehingga bisa mempermudah Anda mendapatkan talenta potensial secara cepat. Segera registrasi di sini untuk mendapat uji coba secara GRATIS selama 30 hari.