apa itu portofolio kerja

Apa itu Portofolio Kerja? Simak 6 Tips Tepat Membuatnya

Apa itu portofolio kerja? Dokumen ini adalah cara terbaik untuk mempresentasikan atau menunjukkan pekerjaan Anda. Portofolio kerja ditujukan kepada calon perusahaan yang dilamar dan menampilkan skill yang membuat Anda qualified untuk suatu posisi. Meski tidak semua pemberi kerja dan posisi pekerjaan memerlukan portofolio kerja, demo terkait keterampilan yang dimiliki juga perlu. Anda akan dinilai memiliki keunggulan tersendiri dibanding dengan kandidat lainnya. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas apa itu portofolio kerja, mengapa itu penting, dan bagaimana cara yang tepat membuatnya.

Apa itu Portofolio Kerja?

Pertama, mari pahami apa itu portofolio kerja untuk melamar pekerjaan. Dilansir dari laman Indeed, portofolio kerja adalah salah cara untuk menampilkan koleksi lengkap karya terbaik Anda kepada calon perusahaan yang dilamar. Isi dari portofolio kerja dapat berupa bukti keahlian, sampel, demonstrasi visual kerajinan, surat rekomendasi serta resume kerja.

Portofolio kerja umumnya dibutuhkan selama proses perekrutan karyawan untuk jenis pekerjaan di bidang seni, desain, penerbitan, dan teknologi. Beberapa jenis pekerjaan yang mungkin yang memerlukan portofolio untuk ditunjukkan meliputi fotografer, graphic design, penulis, editor, model, videografer, MUA, dan lainnya.

Tips Tepat Membuat Portofolio Kerja

portofolio kerja

Sumber: Freepik

Setelah memahami apa itu portofolio kerja, simak beberapa tips dan cara membuat portofolio kerja yang bisa Anda aplikasikan.

1. Kumpulkan Materi yang Anda Miliki

Kumpulkan semua bahan dan materi yang ingin Anda gunakan dalam portofolio Anda. Pilih dan gunakan informasi atau contoh karya yang paling aktual dan relevan. Beberapa bahan dan materi dalam portofolio kerja harus mencakup hal-hal berikut ini:

  • Resume Kerja: Sesuaikan resume yang Anda miliki dengan perusahaan atau posisi pekerjaan tertentu yang dilamar. Resume kerja harus setidaknya mencantumkan informasi kontak, ringkasan profesional, pengalaman kerja, dan pendidikan, termasuk sertifikasi yang relevan. 
  • Daftar Keahlian (List of Skill): Tinjau job description dan pilih keterampilan yang cocok untuk Anda. Pertimbangkan untuk membagi daftar skill ke dalam kategori, seperti hardskill, softskill, dan self-taught skill.
  • Biographical Information: Sertakan bagian “About me” dalam portofolio kerja Anda. Interviewers sering kali memulai dengan meminta Anda menceritakan diri Anda. Cantumkan gelar akademik, lisensi, atau sertifikasi apapun. Sertakan pula transkrip pendidikan, salinan sertifikat, atau seminar profesional yang Anda hadiri. Informasi diri ini penting untuk meningkatkan kredibilitas dan kualifikasi yang Anda miliki.
  • Letters of recommendation, references, testimonials, or reviews: Sertakan halaman kontak, referensi, dn testimonial dari klien yang menunjukkan kualitas, skill, dan kemampuan profesional. 
  • Work Sample: Gunakan sampel yang menunjukkan jangkauan keahlian Anda (range of skill). Bergantung pada profesi Anda, portofolio harus menyertakan berbagai macam contoh tulisan, foto, gambar, project summary, atau laporan. Anda juga bisa menyertakan pekerjaan dari sekolah, klub, atau volunteer project.

2. Atur Materi Portofolio (Organize your Materials)

Anda harus mengatur bagaimana informasi yang termuat dalam portofolio kerja bisa ditemukan dengan mudah. Sebaiknya tempatkan resume, bio, dan daftar skill di awal. Kemudian atur hal-hal lain yang menurut Anda penting. Bagilah semua informasi ke dalam kategori dan atur dalam urutan yang logis dan mudah diikuti. 

3. Buatlah Portofolio secara Visual

apa itu portofolio ker

Sumber: Freepik

Salah satu manfaat membuat portofolio karyawan adalah menunjukkan karya visual Anda demonstrasikan. Ini sangat berguna untuk mengasah kemampuan grafis. Membuat portofolio kerja yang menarik secara visual sangat penting bagi Anda yang bergelut di bidang seni atau desain. 

Anda harus mengatur dan merancang portofolio dengan cara yang konsisten yang menampilkan estetika, personality, dan work style. Untuk salinan fisik (physical copies) portofolio kerja, gunakan binder, map, atau wadah portofolio agar halaman mudah dibolak-balik.

4. Sesuaikan (Customize) Portofolio Kerja

Setelah Anda memiliki copy master dari portofolio kerja, sesuaikan untuk lamaran pekerjaan dan wawancara. Ubah halaman resume dan skill untuk meng-highlight persyaratan yang tercantum pada job description. Anda juga bisa mencantumkan rencana 30/60/90. Artinya menguraikan apa yang akan Anda lakukan di posisi pekerjaan tersebut dalam 30, 60, dan 90 hari pertama sejak diterima kerja. 

5. Update Portofolio secara Berkala

Cobalah untuk selalu meng-update portofolio secara berkala setiap beberapa bulan atau setahun sekali. Tinjau kembali portofolio kerja secara teratur untuk membantu Anda menambahkan informasi yang relevan dan menghapus bagian yang lama. Update portofolio juga merupakan cara yang berguna untuk meninjau kemajuan Anda dan mencari improvement.

6. Gunakan sebagai Alat Persiapan Proses Interview

Anda dapat me-review portofolio Anda sebelum interview untuk mengingat kembali pencapaian kerja atau karya Anda secara spesifik. Portofolio juga membantu dalam wawancara karena Anda dapat merujuknya kembali saat menjawab pertanyaan dan memberikan bukti langsung kepada interviewer. 

Baca juga: 6 Cara Penerapan Indikator Kinerja Karyawan di Perusahaan, Simak!

Demikian ulasan mengenai pengertian apa itu portofolio kerja beserta tips tepat membuatnya. Sekarang waktunya Anda kumpulkan hasil-hasil karya terbaik, kemudian satukan dan susun portofolio yang menarik. 

apa itu portofolio kerja

Manfaatkan fitur Employee Self Service di aplikasi HR BroadwaysHR di mana karyawan dapat mengumpulkan mengajukan permintaan berbagai surat dan dokumen lainnya kepada perusahaan hanya dengan satu aplikasi yang bisa diakses melalui smartphone. Seluruh proses administrasi perusahaan menjadi lebih rapi dan praktis dengan sistem berbasis cloud hanya di BroadwaysHR. Silakan hubungi kami lebih lanjut atau mencoba Free Trial di sini.