Apakah Cuti Tahunan Bisa Hangus? Ini Jawabannya!
Cuti merupakan fasilitas yang wajib diberikan perusahaan bagi karyawannya. Aturan mengenai cuti ini berbeda untuk setiap perusahaan. Namun aturan pokoknya sudah diatur pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Cuti Karyawan. Berbeda tipe cuti, berbeda pula syarat dan ketentuannya. Meskipun terdapat fasilitas cuti di setiap perusahaan dengan berbagai skema, terkadang karyawan tetap tidak bisa mengambil cuti. Banyak faktor yang menyebabkan mereka tidak bisa mengambil cuti sama sekali atau sudah merencanakannya namun gagal dilakukan. Sayangnya, beberapa perusahaan memiliki kebijakan untuk menghanguskan cuti yang tidak diambil tersebut. Kemudian apakah cuti tahunan bisa hangus? Apa yang menyebabkan cuti hangus? Berikut penjelasannya.
Regulasi Cuti di Indonesia
Sumber: iStockPhoto
Ketentuannya tentang cuti tahunan ini diatur dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UUK 13/2003) Pasal 79 Ayat 2 Poin c. Jumlah minimalnya adalah 12 hari kerja. Akan tetapi, hak karyawan ini baru ada setelah karyawan bekerja selama 12 bulan berturut-turut.
Namun, praktiknya tak selalu seperti ini, lho. Sebab, ada ketentuan tambahan pada Pasal 79 Ayat 3 UUK 13/2003. Cuti ini bisa diregulasi dalam aturan lainnya. Misalnya, perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. Itulah mengapa, banyak perusahaan yang punya aturan berbeda. Skema ini sah-sah saja dilakukan. Selama tidak melanggar aturan yang ada, perusahaan boleh memberi hak lebih kepada pekerjanya.
Aturan hukum jika cuti tahunan tidak digunakan bagi seorang karyawan tentu saja wajib diketahui agar terhindar dari kerugian. Ketika cuti tahunan belum digunakan sepenuhnya, karyawan tidak bisa menggantinya dengan uang. Pasalnya pihak perusahaan dilarang memotong jumlah cuti, mengurangi upah, atau bahkan mengganti pakai bayaran sebagai bentuk kompensasi. Selama cuti belum diambil secara penuh, maka tidak bisa diganti pakai uang.
Bahkan aturan hukum jika cuti tahunan tidak digunakan sesuai batas waktu akan hangus secara otomatis. Tetapi ada juga perusahaan yang memberikan sisa cuti untuk tahun berikutnya agar tidak terbuang sia-sia. Misalkan ada jatah cuti 12-18 hari kerja, namun Anda hanya menggunakan 12 hari saja, otomatis masih menyimpan 6 kali cuti. 6 hari kerja sisa cuti tahunan bisa dipakai periode selanjutnya.
Kenapa Cuti Bisa Hangus?
Beberapa alasan yang bisa menyebabkan cuti tidak bisa diambil alias hangus, antara lain sebagai berikut.
1. Banyaknya Pekerjaan
Ada beberapa karyawan yang memang tidak butuh mengambil cuti dan sudah menjadi keputusan pribadi. Yang diambil karyawan itu sendiri dengan berbagai pertimbangan. Setiap karyawan memiliki tanggung jawab yang besar dalam semua tugasnya. Sehingga jika ada satu karyawan saja yang cuti, operasional perusahaan akan terganggu. Alhasil, tim tidak bisa ditinggal oleh 1 saja karyawannya, meskipun hanya beberapa hari.
2. Menabung Jatah Cuti
Ada beberapa karyawan yang menunda untuk cuti untuk menabung jatah cuti. Namun, yang perlu Anda perhatikan adalah hal ini hanya berlaku untuk perusahaan yang menerapkan aturan jatah cuti yang bisa dipindahkan ke jatah cuti tahun selanjutnya.
3. Membutuhkan Uang Pengganti Cuti
Jika ada uang pengganti bagi karyawan yang tidak mengambil jatah cutinya, tentu ini dapat dijadikan pertimbangan menambah pemasukan. Ini hanya berlaku untuk perusahaan yang menerapkan aturan uang pengganti cuti yang tidak dipakai selama satu tahun masa kerja.
4. Pengelolaan Cuti yang Kurang Baik
Sayangnya, penyebab cuti hangus bisa juga datang dari buruknya pengelolaan administrasi perusahaan. Salah satunya adalah tidak mampunya bagian HR mengelola cuti karyawan dalam jumlah yang besar. Hal ini dapat Anda jadikan sebagai catatan besar. Apalagi jika perusahaan Anda memiliki karyawan dalam jumlah besar. Karena pemberian cuti adalah sebuah kewajiban bagi perusahaan, maka Anda sebagai HR wajib mengelolanya dengan baik.
Apa Solusinya?
Sumber: iStockPhoto
Beberapa perusahaan menerapkan cuti hangus tersebut diganti dengan uang kompensasi. Sehingga karyawan merasa dihargai atas kerja kerasnya. Apalagi jika hal ini adalah kesalahan perusahaan atau bagian HR dalam mengelola cuti. Jika lebih dari 6 bulan setelah cuti diajukan tidak juga mendapat perizinan, perusahaan harus menggantinya dengan uang. Penghitungannya dapat bermacam-macam. Rumusnya adalah jumlah hari cuti yang tidak diambil per jumlah efektif hari masuk kerja dikali gaji 1 bulan.
Solusi lainnya adalah dengan menerapkan kebijakan cuti carry-forward. Carry forward adalah ketentuan dimana karyawan dapat mengalihkan jatah cuti yang tidak diambil untuk tahun atau periode berikutnya.
Sehingga nantinya karyawan tersebut dapat memiliki jatah cuti yang lebih banyak di tahun berikutnya apabila tahun ini tidak diambil semua. Hal ini dapat menjadi solusi terbaik bagi karyawan (win-win solution), karena mereka bisa menjadi lebih fleksibel dalam mengelola pekerjaan dan cuti mereka.
Atur Cuti Karyawan dengan BroadwaysHR!
Itulah penjelasan mengenai apakah cuti tahunan bisa hangus. Tentunya jatah cuti karyawan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Hal ini dikarenakan tujuan dari cuti adalah untuk mengambil jeda bagi para karyawan untuk melakukan hal lain di luar pekerjaan. Jika pengelolaan cuti baik, maka karyawan dapat mengambil cuti secara penuh. Namun jika cuti tidak bisa dikelola dengan baik, maka hal ini menjadi tugas besar bagi HR sebagai divisi yang mengatur jadwal kerja dan juga cuti karyawan.
Salah satu cara untuk pengelolaan cuti perusahaan bagi karyawan adalah dengan memanfaatkan fitur di aplikasi HR. BroadwaysHR memiliki fitur Time Management. Dalam fitur ini, Anda bisa mencatat waktu kerja secara fleksibel mengikuti kebijakan perusahaan dalam pengaturan waktu kerja, kebijakan lembur, kebijakan ganti libur, dan overtime. Dengan begitu, jatah cuti karyawan bisa dikelola dengan efisien. Daftar sekarang untuk mendapatkan uji coba GRATIS selama 30 hari.
