Beban Kerja Terlalu Berat! Awas Kinerja Karyawan Menurun
Memahami beban kerja merupakan salah satu tugas penting bagi Tim HR. Tanpa pemahaman yang baik, lingkungan kerja yang dikelola tim HR akan kewalahan dalam mewujudkan target perusahaan hingga berdampak pada turunnya produktivitas kerja karyawan.
Untuk menghindari beban kerja yang berlebihan. Ada baiknya Tim HR lebih memahami beban kerja karyawan hingga cara pengukurannya agar hal-hal seperti stres dan burnout tidak terjadi di lingkungan kerja.
Simak pembahasannya secara mendetail pada artikel berikut ini.
Apa itu Beban Kerja?
Menurut Vanchapo (2020:1) Beban kerja adalah sebuah proses atau kegiatan yang harus segera diselesaikan oleh seorang pekerja dalam jangka waktu tertentu. Apabila seorang pekerja mampu menyelesaikan dan menyesuaikan diri terhadap sejumlah tugas yang diberikan, maka hal tersebut tidak menjadi suatu beban kerja. Namun, jika pekerja tidak berhasil maka tugas dan kegiatan tersebut menjadi suatu beban kerja.
Aspek Beban Kerja
Sumber: Pexels
Menurut Munandar (2001), ada 2 aspek utama yang dapat menjadi beban kerja. Kedua aspek tersebut adalah aspek tuntutan fisik dan tuntutan tugas. Berikut penjelasannya.
1. Beban Kerja sebagai Tuntutan Fisik
Selain lingkungan kerja yang kondusif, performa kerja yang maksimal juga dapat diraih oleh karyawan ketika memiliki kondisi fisik yang prima. Kondisi fisik yang prima akan berdampak positif pada kondisi mental maupun psikologi dari karyawan.
Sehingga, dalam hal ini penting bagi tim HR untuk memastikan bahwa karyawan dapat menjaga kesehatan fisik mereka ketika bekerja. Misalnya dengan memberikan jam istirahat makan siang yang cukup dan kondisi tempat kerja yang bersih.
2. Beban Kerja sebagai Tuntutan Tugas
Perusahaan yang menggunakan sistem kerja shift umumnya membagi karyawannya ke dalam 3 bagian, yaitu karyawan shift pagi, shift sore, dan shift malam.
Karyawan yang ada di bagian shift malam biasanya memiliki beban kerja lebih besar yang dapat mengakibatkan kelelahan. Oleh karena itu, tim HR perlu memastikan agar beban kerja shift ini tidak mengakibatkan dampak yang buruk bagi karyawan.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan rolling shift secara berkala agar beban kerja yang didapat lebih seimbang, tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil.
Dimensi Beban Kerja
Dari penjelasan sebelumnya, kita mengetahui aspek apa saja yang bisa menjadi beban kerja bagi karyawan. Pada bagian ini, akan dijelaskan secara lebih mendalam, 5 dimensi penting tentang dimensi beban kerja yang harus dipahami oleh seorang HR.
1. Jam Kerja yang Berlebihan
Tugas ataupun kerja yang berlebihan (overload) tentunya akan menguras tenaga dan pikiran. Umumnya hal ini akan berakibat pada perasaan tertekan (tension) ataupun tingkat stres dari diri seorang karyawan.
2. Time Urgency
Ketika dihadapkan pada pekerjaan yang mendesak, tentunya karyawan akan lebih mudah merasa tertekan dan cepat stres. Hal ini tentunya akan berdampak pada penurunan kualitas hasil kerja (output) dan bisa saja merugikan perusahaan.
3. Kualitas Pengawasan yang Buruk
Pengawasan yang buruk dan tidak efektif oleh seorang atasan atau supervisor dapat memunculkan perasaan was-was pada diri karyawan di bawahnya. Untuk itu, penting bagi tim HR untuk memastikan bahwa supervisor dapat mengawasi dan membimbing bawahannya dengan baik.
4. Peranan Pegawai yang Kurang Jelas
Dimensi ke 4 beban kerja adalah peranan pegawai yang kurang jelas. Untuk mencapai target perusahaan secara maksimal, penting bagi karyawan untuk mengetahui kejelasan atas posisi serta tanggung jawab yang harus diemban. Tanpa kejelasan informasi atas kedua hal tersebut, bisa dipastikan karyawan akan merasa bingung dan was-was dalam melakukan pekerjaan mereka.
5. Perubahan yang Terlalu Sering
Perubahan ataupun pergantian yang kerap kali terjadi di lingkungan kerja dapat memengaruhi performa kerja karyawan di dalamnya. Pergantian yang sering ini dapat memicu ketidakstabilan kondisi kerja bagi karyawan. Pergantian yang umumnya terjadi di lingkungan kerja seperti pergantian posisi, struktur organisasi, kebijakan perusahaan, dan lain-lain.
Baca Juga: 6 Rahasia Perusahaan dalam Tingkatkan Produktivitas Karyawan
Analisis Beban Kerja
Untuk memaksimalkan produktivitas organisasi atau perusahaan, maka perusahaan perlu melakukan analisis beban kerja. Menurut Azan (2021, hlm. 94-95) langkah-langkah pelaksanaan analisis beban kerja dapat dilakukan melalui tahapan berikut ini.
1. Mengumpulkan Data
Yang dilaksanakan dengan pengisian instrumen formulir isian, formulir inventarisasi jumlah pemangku jabatan, panduan wawancara, dan pengamatan langsung serta referensi.
2. Pengolahan Data
Yang dilaksanakan dengan merekapitulasi jumlah beban kerja jabatan, penghitungan kebutuhan pejabat/pegawai, tingkat efisiensi unit, dan prestasi kerja unit.
3. Menelaah Hasil Olahan Data,
Yakni menganalisis serta mengaplikasikan hitungan kuantitatif tertentu untuk menentukan pengaruh atau efisiensi dari beban kerja dan tingkat produktivitas maupun variabel lain yang ingin diketahui.
4. Menetapkan Hasil Analisis Beban Kerja
Yaitu proses menetapkan evaluasi serta penilaian berdasarkan data yang telah diolah dan ditelaah sebelumnya.
Demikian informasi yang bisa Anda simak tentang beban kerja karyawan dan cara menganalisisnya. Dukung program pengembangan SDM dan pengurangan beban kerja di dalam perusahaan dengan menggunakan fitur Organization Development, employe management dan time management, pada aplikasi BroadwaysHR.
Melalui fitur ini, tim HR akan lebih mudah dalam mengembangkan sekaligus mengelola organisasi dengan cara mengatur job holder, employee assessment, employee training dan lainnya.
Klik di sini untuk informasi lebih lanjut dan mendapatkan penawaran aplikasi secara gratis selama 30 hari!untuk informasi lebih lanjut dan mendapatkan penawaran aplikasi secara gratis selama 30 hari!