
Freelance Berbeda dengan Wiraswasta, Apa Tips Suksesnya?
Di zaman sekarang, banyak orang (terutama milenial) memilih untuk menjadi freelancer atau wiraswasta sebagai alternatif dari pekerjaan konvensional. Meskipun keduanya seringkali disamakan, sebenarnya terdapat perbedaan penting antara keduanya. Apa arti dari freelance? Dan apa perbedaan yang menonjol diantara keduanya? Selain itu, akan dibahas juga tentang tips sukses menjadi freelancer. Simak penjelasan di bawah ini.
Apa Arti Freelance?
Freelance adalah pekerjaan dimana tidak ada komitmen melakukan pekerjaan penuh waktu maupun paruh waktu. Itulah mengapa tugas yang dikerjakan umumnya bersifat jangka pendek. Nantinya, klien akan memberikan upah berdasarkan jumlah project atau total jam kerja. Dan orang yang melakukan pekerjaan freelance adalah freelancer.
Sumber: iStockPhoto
Sebagai pekerja lepas, mereka tidak bekerja secara eksklusif untuk perusahaan tertentu. Oleh karenanya, mereka memiliki kebebasan untuk bekerja di mana saja selama terdapat koneksi internet, alias remote working. Dengan globalisasi saat ini, seorang freelancer bisa saja bekerja untuk perusahaan di luar negeri.
Berbeda dengan orang-orang yang bekerja penuh waktu di kantor, freelancer memiliki kendali penuh atas waktu kerjanya. Mereka bisa memilih berapa jam ingin bekerja, hari apa, upah yang ingin diterima (sesuai dengan negosiasi dengan klien), dan berapa proyek yang ingin diambil. Karena itulah, seorang freelancer harus memiliki time management yang baik. Jika tidak, freelancer akan kewalahan untuk mengatur jumlah pekerjaan dan membagi waktu untuk mengerjakan satu pekerjaan dengan yang lain.
Perbedaan Arti Freelance dan Wiraswasta
Meskipun kesannya sama, namun arti freelance dan wiraswasta (self-employed) sangat berbanding terbalik. Wiraswasta atau self employed merupakan seseorang yang memiliki bisnis sendiri atau bekerja untuk diri sendiri tanpa bergantung pada upah tetap dari perusahaan lain. Mereka bertanggung jawab atas semua aspek bisnis mereka. Mulai dari manajemen keuangan, pemasaran, dan layanan pelanggan. Apa yang membedakannya?
1. Sifat Pekerjaan
Perbedaan utama antara freelancer dan self-employed terletak pada sifat pekerjaan mereka. Freelancer biasanya bekerja pada proyek-proyek sementara atau kontrak, sedangkan self-employed memiliki bisnis atau praktik mandiri yang berkelanjutan.
2. Hubungan dengan Klien
Freelancer biasanya memiliki banyak klien yang berbeda dan mungkin bekerja untuk beberapa klien dalam satu waktu. Di sisi lain, self-employed mungkin memiliki klien tetap atau pelanggan yang menggunakan layanan atau produk mereka secara teratur.
3. Ketergantungan Finansial
Meskipun keduanya bekerja secara mandiri, freelancer cenderung lebih tergantung pada pendapatan dari proyek-proyek yang mereka kerjakan. Self-employed, di sisi lain, mungkin memiliki pendapatan yang lebih stabil dari bisnis atau praktik mereka sendiri.
Baca juga: Kerja Freelance: Ini Manfaat dan 5 Cara Merekrut Freelancer
4. Skala Bisnis
Self-employed cenderung memiliki potensi untuk mengembangkan bisnis mereka menjadi entitas yang lebih besar dengan karyawan dan operasi yang lebih kompleks. Di sisi lain, freelancer seringkali bekerja secara independen tanpa maksud untuk memperluas bisnis mereka ke level yang lebih besar.
5. Kepemilikan Bisnis
Self-employed memiliki kepemilikan penuh atas bisnis atau praktik mereka sendiri. Sementara freelancer mungkin bekerja sebagai individu atau memiliki entitas bisnis yang lebih kecil.
Plus Minus Menjadi Freelancer
Sumber: iStockPhoto
Kelebihan
1. Waktu Kerja Fleksibel
Pekerja lepas dapat bekerja tidak seperti karyawan kantoran pada umumnya. Mereka dapat bekerja sesuai dengan cara yang mereka inginkan dan mengatur jam kerjanya sendiri. Artinya, freelance bebas menjadwalkan jam berapa mereka akan bekerja, istirahat dan kapan pekerjaan tersebut akan diselesaikan.
2. Bisa Mengerjakan Beberapa Tugas Sekaligus
Freelance dapat bebas mengambil beberapa pekerjaan sekaligus. Sebab freelance merupakan pekerjaan yang dilakukan dengan bebas dan pekerjanya dapat memilih pekerjaan yang lebih beragam dan tidak monoton.
3. Bekerja Sesuai dengan Hobi serta Keahlian
Pekerjaan freelance biasanya membutuhkan keterampilan maupun keahlian khusus, oleh karena itu umumnya, pekerja freelance akan bekerja sesuai dengan hobi serta keahlian yang mereka miliki. Hal ini akan membuat pekerja freelance menikmati pekerjaannya.
Kekurangan
1. Pendapatan Tidak Tetap
Meskipun seorang freelance memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar dibandingkan karyawan tetap, akan tetapi penghasilan tersebut dapat berubah setiap bulannya, bisa lebih tinggi maupun lebih rendah. Hal ini karena penghasilan seorang freelance sangat bergantung pada jumlah klien, kualitas proyek serta berapa banyak pekerjaan yang telah mereka selesaikan. Pada waktu-waktu tertentu, freelance bisa saja mendapatkan banyak projek dan klien akan tetapi mereka juga bisa terjadi sebaliknya. Oleh karena itu, kondisi keuangan freelance biasanya kurang stabil dibandingkan pekerja kontrak.
2. Kehilangan Inspirasi
Karena banyak proyek yang harus dikerjakan serta melakukan beberapa pekerjaan sekaligus, bukan tidak mungkin seorang pekerja lepas akan kehilangan inspirasi pada bidang pekerjaannya. Hal ini akan lebih sering terjadi untuk seorang pekerja lepas yang bekerja di industri kreatif, seperti web developer, designer atau bahkan content writer.
Baca juga: 5 Hak Pegawai Harian Lepas dan Hal yang Perlu HR Perhatikan
3. Status Sosial
Bagi sebagian orang, khususnya masyarakat generasi di atas tahun 80-an, jabatan serta pekerjaan yang tetap di suatu perusahaan merupakan sebuah keharusan. Pola pikir ini sering kali menimbulkan kesalahpahaman, bahwa freelance adalah seorang pengangguran.
Cara Mulai Menjadi Freelancer
1. Bangun Portfolio
Bangun dan susun portfolio menggunakan situs atau media sosial. Freelancer bisa kumpulkan karya-karya dan proyeknya dan tampilkan di media sosial atau sebuah laman. Nanti, orang-orang bisa melihat portfolio tersebut dan menggunakan jasa jika mereka tertarik!
2. Mengikuti Program Magang
Jika pengalaman dan portfolio masih minim, pekerja lepas bisa mulai dengan mengikuti program magang. Pada saat sedang magang, jangan lupa untuk menjadi proaktif dan berkarya sebanyak mungkin.
3. Mencari Lowongan Freelance di Aplikasi Pencarian Kerja
Setelah memiliki pengalaman dan portfolio yang cukup, kunjungilah aplikasi pencarian pekerjaan seperti Linkedin untuk mencari lowongan pekerjaan freelance. Mereka juga bisa membuka jasa di aplikasi seperti Fiverr dan Upwork yang marak digunakan oleh para freelancers secara global.
Kelola Karyawan dengan BroadwaysHR
Nah, itulah beberapa hal yang dibahas mengenai arti freelance dan perbedaannya dengan wiraswasta. Jika Anda seorang HRD dan kebingungan dalam mengelola karyawan lepas, Anda bisa menggunakan fitur-fitur dalam BroadwaysHR. Seperti fitur Employee Self Service, dimana karyawan dapat mengakses portal berbasis laman melalui gawai. Karyawan bisa melihat data pribadi, dan transaksi lainnya. Registrasi sekarang di sini untuk mendapatkan uji coba GRATIS selama 30 hari.