employee centric culture

5 Tips Ciptakan Employee Centric Culture di Tempat Kerja 

Di tengah kuatnya arus perubahan dalam dunia bisnis dan teknologi, banyak perusahaan yang mencari cara untuk mempertahankan karyawan mereka. Salah satunya adalah menerapkan prinsip employee centric culture atau budaya yang berpusat pada karyawan.

Prinsip budaya satu ini dapat dilakukan untuk membuat karyawan tetap terus semangat bekerja dan mencegah terjadinya turnover besar-besaran karena mereka merasa salah pilih pekerjaan.

Jika masih ada perusahaan yang menerapkan sistem manajemen tradisional, maka besar kemungkinan mayoritas karyawannya tidak merasa puas dengan pekerjaannya. Bahkan karyawan yang berkinerja baik namun tidak dilibatkan oleh perusahaannya, cenderung rentan stres dan mencari pekerjaan lain.

Mari simak ulasan selengkapnya mengenai arti, manfaat, dan tips menciptakan employee centric culture di perusahaan.

Apa itu Employee Centric Culture?

Dilansir dari laman Business.com, employee centric culture adalah lingkungan kerja di mana ide, kreativitas, komunikasi, dan inovasi mengalir bebas di dalamnya. Karyawan yang bekerja di dalam lingkungan kerja ini akan merasa aman dalam memberikan aspirasi kepada perusahaan serta tak ragu memberi feedback kepada perusahaan.

Karyawan akan mempunyai hubungan sehat dengan tim dan atasannya sehingga didapatkan sense of identity yang kuat di tempat kerja. Budaya yang berpusat pada karyawan akan mendorong orang-orang yang bekerja di dalamnya bangga dengan bisnis yang dijalankan.

Hal ini karena seluruh ide dan gagasan diterima secara positif sehingga membuat karyawan merasa dihargai, dihormati, dan merasa ada banyak peluang untuk berkembang di perusahaan. 

Manfaat Implementasi Budaya yang Berpusat pada Karyawan

Ada banyak manfaat yang didapatkan perusahaan dari upaya mengembangkan budaya kerja yang berpusat pada karyawan, termasuk:

1. Peningkatan Produktivitas Kerja

Sederhananya, kebahagiaan karyawan di tempat kerja akan menciptakan produktivitas. Saat karyawan bahagia, mereka akan memperhatikan saran dan masukan dari atasan sehingga mendorong mereka untuk bekerja secara optimal. Untuk mengetahui karyawan bahagia dan puas juga dapat dilihat dari tingkat produktivitas mereka.

2. Komunikasi Kerja yang Semakin Baik

Memberi karyawan lebih banyak kesempatan untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, dan kekhawatiran mereka adalah hal basic yang penting bagi bisnis mana pun. Dengan memprioritaskan komunikasi yang terbuka di lingkungan kerja akan mendorong karyawan untuk terhubung dan berkomitmen terhadap perusahaan.

Komunikasi yang baik di tempat kerja juga tidak hanya membantu membentuk hubungan positif dengan manajer, namun juga mendorong karyawan untuk berkomunikasi lebih efektif dengan client dan calon client potensial.

employee centric culture

3. Menemukan Talenta-Talenta Unggul

Perusahaan yang menawarkan banyak keuntungan yang berpihak pada karyawan, akan lebih mudah menemukan talenta-talenta unggul yang dimiliki. Terbukanya perusahaan dalam menampung setiap ide, saran, dan keluhan karyawan cenderung membuat mereka tetap loyal pada perusahaan. Karyawan juga akan memberikan 100% kontribusinya dalam pekerjaan karena merasa diinvestasikan oleh perusahaan.

4. Peningkatan Retensi Karyawan

Ketika perusahaan menempatkan karyawan sebagai prioritas utama dalam pekerjaan, seperti menjamin kesehatan dan benefit, ini dapat mengurangi tingkat absensi dan turnover karyawan. 

Perusahaan yang menyelenggarakan program yang employee centric culture, sangat bermanfaat untuk menarik talenta baru. Mayoritas pencari kerja akan memilih perusahaan dengan reputasi baik serta memprioritaskan kebutuhan karyawan.

Baca juga: 6 Faktor Penting Employee Satisfaction & Tips Meningkatkan

Tips Menciptakan Employee Centric Culture dalam Perusahaan

Simak beberapa tips yang berguna untuk menciptakan budaya yang berpusat pada karyawan di lingkungan kerja.

1. Pertama, Menganalisis Culture Company Saat ini

Analisis komprehensif akan mengungkapkan pola dan permasalahan umum yang terjadi di satu atau banyak departemen. Setelah perusahaan dapat mengidentifikasi setiap departemen serta menampung keluhan karyawan di dalamnya, maka buatlah sebuah strategi.

Ada berbagai cara untuk menentukan budaya saat ini dalam perusahaan kemudian mencari tahu apa yang perlu diubah. Melakukan survei karyawan anonim adalah cara terbaik untuk mengetahui apa saja yang perlu ditingkatkan.

2. Membuat Keputusan Penting Berdasarkan Data

Terkadang perusahaan bahkan tidak memerlukan tools untuk mengetahui bahwa terdapat kekurangan di tempat kerja. Baik itu proses, alur kerja, atau proyek, lakukan analisis untuk melihat apakah sesuai dengan perusahaan. Menciptakan tempat kerja yang berpusat pada karyawan tidak harus rumit, namun harus didasarkan pada observasi berbasis data.

Intinya, jangan melakukan perubahan atau memutuskan sesuatu berdasarkan asumsi, karena bisa saja asumsi tersebut salah. Maka gunakan data yang telah dikumpulkan sebagai starting point.

3. Fokus pada Personal Growth

Setiap karyawan akan merasa senang jika mereka berkembang dalam pekerjaannya dan berkontribusi kepada profit perusahaan. Jadi, dengan membantu karyawan meningkatkan skill mereka, adalah cara terbaik untuk menciptakan employee centric culture di tempat kerja.

Dalam hal ini supervisor dapat membantu dengan memberikan kritik yang membangun mengenai hal-hal yang dapat ditingkatkan oleh karyawan. Sementara itu, karyawan juga dapat mengamati cara kerja atasan mereka untuk memotivasi dalam meningkatkan skill mereka sendiri.

employee centric culture

4. Mengakui Kinerja yang Berkualitas

Memprioritaskan karyawan juga dapat dilakukan dengan memberikan pengakuan dan apresiasi atas pekerjaan yang telah mereka lakukan. Setiap kali karyawan Anda menyelesaikan tugas dengan baik, berilah apresiasi di depan umum dan uraikan apa saja kontribusi mereka, misalnya saat rapat tim.

Pengakuan ini dapat mendorong karyawan untuk saling memberi selamat yang selanjutnya dapat memperkuat kerja tim dan budaya kerja positif. Karyawan lain juga dapat terinspirasi dari apa yang dilakukan rekan kerjanya, sehingga mereka akan bekerja lebih baik lagi sesuai peran masing-masing.

5. Minta dan Tindak Lanjuti Feedback dari Karyawan

Terakhir, yang paling penting adalah, selain memberikan masukan kepada karyawan, menerima feedback dari mereka juga sama pentingnya.

Anda bisa mencoba melakukan survei untuk mengetahui kepuasan kerja, perasaan tentang work-life balance yang mereka jalani, hingga peluang untuk mengembangkan leadership skill. 

Setelah mengumpulkan feedback dari karyawan, tunjukkan bahwa perusahaan mendengarkan kekhawatiran karyawan dan telah memiliki rencana untuk menindaklanjutinya. 

Jika tips ini dapat dilaksanakan, maka perusahaan berada di posisi yang lebih baik untuk dapat terus mengembangkan lingkungan yang menyenangkan dan berpusat pada karyawan.

Fokus pada Employee Centric Culture dengan Bantuan Aplikasi BroadwaysHR

Budaya kerja berpusat pada karyawan yang diterapkan di perusahaan Anda, akan berjalan semakin baik dengan pengelolaan HR yang tepat. Karena kita berada di era di mana kinerja karyawan dapat diukur dengan otomatis, HRD dapat memanfaatkan software HRIS terbaik yang menyediakan analisis SDM. 

Dengan aplikasi HRIS yang terintegrasi dan berbasis cloud, maka seluruh operasional perusahaan dapat berjalan sesuai prinsip kebersamaan untuk mencapai goals bersama. 

Seluruh kebutuhan karyawan, mulai dari perhitungan payroll, kompensasi, tunjangan kerja, potongan pajak, pengajuan cuti, dan lainnya, dapat dikelola secara lebih efisien dan terintegrasi dengan sistem berbasis cloud yang dimiliki BroadwaysHR.

BroadwaysHR memiliki keunggulan employee-self service yang memudahkan karyawan untuk mengakses fitur-fitur layanan kapan saja melalui smartphone masing-masing.

Untuk informasi lebih detail, konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda dengan menghubungi kami di sini. Segera berlangganan untuk menikmati penawaran FREE TRIAL selama 30 hari!

employee centric culture