5 Tips Jitu Tingkatkan Employee Retention di Tempat Kerja
Di tengah kondisi pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif dan bergerak cepat, penting bagi perusahaan untuk memahami alasan mengapa sebagian karyawan mengundurkan diri dan sebagian lainnya bertahan. Tindakan yang dinamakan employee retention ini pada dasarnya dilakukan untuk mencegah pergantian karyawan (turnover) yang sebenarnya tidak diperlukan oleh perusahaan.
Employee retention tujuannya penting tidak hanya demi keuntungan bisnis, namun utamanya juga untuk mempertahankan talenta terbaik. Selengkapnya kita akan membahas mengenai apa itu retensi karyawan, tujuan dilakukan, dan tips efektif bagi HR untuk menerapkannya.
Apa itu Employee Retention?
Dilansir dari laman Netsuite, tren resign dari pekerjaan menjadi masalah yang terjadi secara signifikan bagi sebagian besar perusahaan. Apabila tidak segera diatasi dengan baik, maka pada tahun 2023, satu dari tiga karyawan secara sukarela akan meninggalkan pekerjaannya.
Agar perusahaan tetap eksis dan bisnis tetap berjalan, hilangnya talenta terbaik selama periode tertentu atau dikenal sebagai turnover karyawan ini tidak boleh berlangsung berlarut-larut. Tingkat turnover yang tinggi juga mengharuskan perusahaan untuk mengeluarkan biaya, waktu, dan usaha dalam menemukan karyawan pengganti.
Dalam rangka mencegah dampak yang meluas, salah satu cara untuk mencegah turnover karyawan meningkat setiap waktu, maka diperlukan employee retention. Arti employee retention adalah kemampuan perusahaan untuk mencegah employee turnover, atau banyaknya karyawan yang mundur dari pekerjaannya dalam jangka waktu tertentu, baik itu secara sukarela maupun tidak.
Dengan meningkatkan retensi karyawan, maka akan berdampak langsung pada kinerja dan kesuksesan bisnis. Hasilnya, tingkat retensi karyawan yang tinggi membuat perusahaan dapat mengefisiensikan semua aset yang dimilikinya demi berjalannya bisnis.
Apa Tujuan dari Program Retensi Karyawan?
Semua perusahaan yang memiliki tingkat retensi karyawan yang baik, maka secara keseluruhan bisnisnya dapat berjalan jauh lebih efektif. Berikut adalah beberapa tujuan yang harus dicapai dalam penerapan employee retention di perusahaan.
1. Operasional Perusahaan Berjalan Lebih Efektif
Apabila perusahaan berhasil mempertahankan karyawan bertalenta dalam jangka panjang, maka operasional perusahaan dapat berjalan efektif. Kondisi ini jelas menguntungkan perusahaan karena tidak perlu lagi mengeluarkan biaya ekstra dan waktu yang lama untuk merekrut dan melatih karyawan baru yang mengganti karyawan yang resign.
2. Menghindari Employee Turnover yang Tinggi
Kita tahu bahwa perusahaan yang mengalami tingkat pergantian karyawan yang tinggi, menandakan ada sesuatu yang kurang sesuai dalam perusahaan tersebut. Orang akan bertanya-tanya, mengapa ada banyak karyawan yang memutuskan resign atau dipecat dalam periode waktu tertentu.
Di sisi lain, proses turnover karyawan akan memakan waktu yang lebih lama, biaya rekrutmen yang cukup besar, hingga usaha keras yang perlu dilakukan. Proses menemukan karyawan baru yang capable tidaklah mudah. Oleh karena itu, retensi karyawan yang baik sangat diperlukan untuk menghindari dampak turnover yang berkepanjangan.
3. Loyalitas Karyawan semakin Meningkat
Dengan menyelenggarakan banyak program yang mendorong tingkat retensi karyawan, artinya perusahaan dinilai memiliki sistem manajemen yang baik. Dampaknya, karyawan akan semakin loyal dan betah untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Tips Jitu bagi HR dalam Meningkatkan Employee Retention
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan HR dalam upaya meningkatkan employee retention dalam bentuk program bermanfaat, di antaranya seperti:
1. Berinvestasi dalam Pengembangan Karyawan
Investasi pada pengembangan tenaga kerja yang terwujud dalam penyediaan peluang memperoleh skill baru, mengartikan perusahaan turut andil dalam pertumbuhan karier karyawannya. Sebagian besar karyawan cenderung setuju bahwa tingkat kepuasan kerja didasarkan pada tersedianya kesempatan untuk mengembangkan karier.
Pengembangan karyawan dapat mencakup program penawaran reimbursement kepada karyawan yang mengambil cuti studi, program coaching & mentoring, seminar dari profesional, dan lainnya. Untuk membimbing karyawan, perusahaan juga dapat mengatur program pembelajaran dan pengembangan internal.
2. Membuka Komunikasi yang Terbuka
Kepercayaan diri karyawan dapat meningkat pada saat diberikan kebebasan untuk berbicara dan berpendapat secara terbuka. Dengan demikian, karyawan dapat berbagi pemikiran dan ide, menghadapi konflik, dan turut ambil bagian dalam pengembangan organisasi.
Untuk mencapainya, maka manajer perusahaan perlu membuka komunikasi yang transparan, penuh respect, dan terbuka dengan karyawannya.
Komunikasi terbuka ini bermanfaat bagi perusahaan untuk membangun kepercayaan yang kuat dari karyawan. Begitu karyawan merasa mereka dapat dengan mudah dan bebas berkomunikasi terkait masalah di tempat kerja, tingkat kepuasan kerja mereka turut meningkat.
3. Menawarkan Gaji dan Keuntungan Kompetitif
Benefit karyawan dapat mencakup asuransi kesehatan, asuransi jiwa, cuti sakit, liburan, hingga program pensiun. Perusahaan juga perlu memikirkan cara terbaik untuk melayani kebutuhan karyawan, dapat berupa opsi saham, schedule kerja yang fleksibel, serta insentif lain yang meningkatkan moral karyawan secara signifikan.
Departemen HRD harus meminta feedback dari karyawan mereka untuk memahami seberapa jauh manfaat dan insentif membantu meningkatkan kesejahteraan mereka selama bekerja.
4. Memberikan Apresiasi dan Respect terhadap Kinerja Karyawan
Karyawan punya peran cukup besar dalam mengangkat bottom line perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membuat karyawan merasa dihargai dan dihormati selama bekerja di perusahaan.
Program retensi karyawan didasarkan pada perlakukan semua karyawan dengan cara wajar dan adil. Selain itu, saat karyawan bertugas, mereka harus diakui dan didorong untuk selalu bekerja dengan baik.
Di samping ucapan terima kasih, organisasi juga harus menyertakan bentuk apresiasi penting lainnya, seperti kenaikan gaji, cuti berbayar, bonus, hingga promosi jabatan.
5. Pengaturan Kerja yang Fleksibel
Banyak perusahaan berbasis teknologi yang telah memahami jika bekerja dari jarak jauh (remote working) menjadi pilihan bekerja yang nyaman. Perusahaan dapat membuka peluang pengaturan kerja yang fleksibel kepada karyawan mereka, seperti pekerjaan remote secara permanen atau bisa menyesuaikan situasi perusahaan. Waktu kerja yang fleksibel dapat membantu menghilangkan stres bagi pekerja dan meningkatkan retensi karyawan.
6. Membangun Relasi yang Baik di Tempat Kerja
Hubungan yang baik dengan pekerja dapat menjadi langkah maju perusahaan untuk meningkatkan retensi karyawan. Executive dan HR department berperan aktif dalam membina hubungan yang lebih sehat antara pekerja dan anggota tim lainnya. Relasi yang baik dan lingkungan kerja yang ramah akan meningkatkan kepuasan di antara karyawan.
Baca juga: Pemberian Insentif Menguntungkan, Kenali Jenis & Manfaatnya
Dapatkan Talenta Terbaik dengan Aplikasi Rekrutmen Online BroadwaysHR
Setiap karyawan adalah aset penting bagi perusahaan. Di tengah ketatnya persaingan perekrutan karyawan, fokus terhadap program peningkatan retensi karyawan adalah upaya terbaik untuk mempertahankan karyawan dengan talenta terbaik. Tanpa adanya retensi karyawan akan merugikan perusahaan, seperti meningkatnya turnover yang menunjukkan rendahnya kepuasan karyawan terhadap perusahaan.
Dengan memanfaatkan software BroadwaysHR, perusahaan dapat membangun sistem HR yang kuat, terbuka, dan dapat dijangkau oleh karyawan.
Untuk mendapatkan talenta terhebat, mulai persiapkan rekrutmen karyawan hingga program Organization Development bersama BroadwaysHR.
Tertarik menggunakan sistem HR berbasis cloud yang terintegrasi dengan payroll system? Coba demo gratis dengan menghubungi kami di sini!