manajemen bakat

6 Proses Penting dalam Manajemen Bakat di Perusahaan

Di era digitalisasi seperti saat ini, semakin penting bagi tim HRD untuk melacak karyawan yang bekerja di kantor, remote, maupun berstatus karyawan kontrak pada saat yang bersamaan. Pelacakan ini mencakup proses yang berkaitan dengan rekrutmen, onboarding, pengembangan, dan compensation management. Dengan proses manajemen bakat yang tepat, tim HRD dapat merampingkan seluruh siklus kehidupan karyawan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lengkap tentang manajemen bakat atau talenta yang perlu Anda ketahui.

Pentingnya Manajemen Bakat bagi Perusahaan

Manajemen bakat memungkinkan perusahaan untuk menarik (attracting) dan mempertahankan talenta sebagai investasi dalam jangka panjang. Proses ini mencakup peluang pengembangan dan strategi untuk memotivasi tim dalam meraih kinerja terbaik mereka. Tidak mengherankan, mempertahankan karyawan terbaik jauh lebih terjangkau biayanya dibanding harus merekrut karyawan baru.

Perlu diketahui, ruang lingkup manajemen bakat tidak hanya soal proses rekrutmen, namun juga masa orientasi karyawan (onboarding) hingga retensi. Artinya, manajemen talenta selain berfokus pada karyawan baru, juga mengelola karyawan lama yang telah berkontribusi untuk perusahaan.

Manajemen talenta mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan performa kerja setiap individu di perusahaan. Talent management membantu meningkatkan motivasi karyawan, melibatkan karyawan secara penuh, hingga mempertahankan karyawan agar bekerja lebih lama di perusahaan.

Itulah alasan mengapa manajemen talenta menjadi bagian penting bagi perusahaan. Apabila dilaksanakan dengan sistem yang tepat, maka perusahaan menuai keuntungan karena mendapatkan karyawan terbaik yang lebih kompetitif. Manfaat lainnya, perusahaan mampu bersaing secara sehat dengan kompetitor pada industri yang sama.

manajemen bakat

Tantangan Manajemen Bakat yang Dihadapi 

Tantangan utama dalam pelaksanaan manajemen talenta adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan yang pasti terjadi. Dalam dunia bisnis dan ketenagakerjaan yang semakin maju pesat, war for talent menjadi hal yang pasti terjadi. Maka perusahaan harus dapat bersaing di pasar tenaga kerja untuk mendapatkan talenta terbaik. 

Berikutnya ada tantangan untuk menciptakan keseimbangan antara kebutuhan perusahaan dan pribadi karyawan untuk career path-nya. Selain itu, dalam talent management, perusahaan harus mengetahui alternatif cara kerja yang cerdas untuk tetap mempertahankan karyawan di masa depan. 

Proses yang Ditempuh dalam Manajemen Talenta

Ada enam langkah dalam proses manajemen bakat di suatu perusahaan yang meliputi perencanaan (planning), penarikan (attracting), pemilihan (selecting), pengembangan, pemeliharaan (retaining), dan transisi (transitioning). Berikut penjelasan singkatnya untuk setiap langkah yang dilalui dalam manajemen talenta.

1. Planning

Mencari tahu human resource yang diperlukan perusahaan, peran kunci yang akan diisi, rencana rekrutmen, dan aspek lainnya yang turut terlibat dalam strategi bisnis.

2. Attracting

Menjangkau kandidat potensial melalui kampanye rekrutmen di media sosial, posting di job portal, dan dengan melalui employee referrals. HRD dapat menggunakan recruiting software untuk menemukan kandidat terbaik yang akan mengisi posisi terbuka.

3. Selecting

Temukan kandidat terbaik melalui serangkaian assessment seperti wawancara, tes tertulis, penilaian skill, dan tes psikometri. HRD juga dapat menggunakan applicant tracking system (ATS) untuk merampingkan proses perekrutan, menyimpan informasi kandidat, dan berkomunikasi dengan para pelamar.

manajemen bakat

4. Developing

Setelah karyawan baru mulai bekerja, pastikan untuk melakukan proses orientasi atau onboarding yang efektif agar karyawan dapat menyesuaikan diri dengan peran barunya. Untuk meningkatkan retensi, berikan peluang karyawan untuk bertumbuh dan berkembang, seperti training, coaching, dan mentoring.

5. Retaining

Biaya pelatihan karyawan jauh lebih mahal dibanding mempertahankannya. Agar perusahaan dapat mempertahankan bakat yang ada, HRD dapat melakukan beberapa cara efektif. Misalnya dengan memberikan kompensasi yang naik dari waktu ke waktu, peluang untuk bertumbuh, meminta feedback, hingga menawarkan jam kerja fleksibel.

6. Transitioning

HRD harus menginvestasikan pelatihan dan bimbingan kepada karyawan serta menciptakan lingkungan kerja yang positif. Tidak ada karyawan yang bertahan di perusahaan selamanya, namun HRD dapat membuat succession planning untuk kelancaran proses transisi. Selain itu, berilah penghargaan kepada karyawan yang paling loyal dengan manfaat pensiun atau promosi jabatan agar mereka bertahan dalam jangka panjang.

Baca juga: 4 Tujuan Training and Development bagi Karyawan & Perusahaan

Pada era digital seperti saat ini, manajemen bakat dapat diaplikasikan menggunakan tools atau sistem berbasis cloud yang dikelola secara online. Dengan kemudahan ini, tim HRD dapat mengelola dan menyimpan data-data terkait karyawan secara cepat dan efektif. 

Penggunaan tools canggih pada sistem manajemen talenta akan menghemat lebih banyak biaya operasional, sehingga tim HRD dapat berfokus pada pekerjaan lain. 

BroadwaysHR hadir sebagai aplikasi HRIS berbasis cloud yang akan membantu perusahaan dalam penerapan talent management system melalui fitur Organization Development. Buktikan kehebatan BroadwaysHR sekarang juga dan nikmati berbagai fitur menarik lainnya dengan klik di sini.

manajemen bakat