Apa itu Quality Assurance: Tugas, Skill, dan Perbedaannya dengan QC
Menjamin kualitas produk adalah bagian penting dari siklus pengembangan produk untuk semua industri dan perusahaan. Dalam hal ini peran quality assurance (jaminan kualitas) dibutuhkan untuk membantu memastikan setiap produk yang diberikan kepada klien sesuai dengan standar tertentu. Memahami lebih jauh tentang memastikan kualitas (assuring quality) dapat membantu Anda menentukan jalur karier yang dijalani sudah tepat dan sesuai tujuan. Mari kita ulas apa pengertian quality assurance (QA), tugasnya, skill yang diperlukan, hingga perbedaannya dengan quality control (QC).
Apa itu Quality Assurance (QA)?
Quality assurance adalah proses penting yang dilakukan untuk memeriksa apakah produk atau layanan sesuai dengan tingkat kualitas yang disepakati. Sebagian besar bisnis atau perusahaan telah mengembangkan QA checklist mereka sendiri dan para karyawan sudah familier dengan kualitas produk yang disepakati.
The International Organisation for Standardisation (ISO) mengartikan quality assurance adalah bagian dari manajemen mutu yang difokuskan untuk memberikan keyakinan bahwa produk telah memenuhi quality requirement yang disepakati. Dalam proses penjaminan mutu ini ada beberapa aktivitas, pengujian, dan praktik. Mulai dari pengujian produk, survei karyawan, hingga penilaian keamanan peralatan (equipment safety assessment).
Tugas dari Tim Quality Assurance (QA)
Dilansir dari laman Indeed, tim QA bertugas untuk membantu mengidentifikasi potensi masalah dengan produk yang dapat diperbaiki secepatnya setelah proses manufaktur. Tugas tim quality assurance adalah memainkan peran besar dalam mengendalikan biaya karena menyoroti proses yang tidak efisien atau mahal.
Praktik jaminan kualitas atau QA yang efektif juga dapat meningkatkan brand’s reputation karena customer memiliki pengalaman positif dengan produk. Supervisor juga dapat fokus pada perubahan cepat terkait produksi dan memastikan tidak ada masalah lebih lanjut. Tim QA juga bertugas memeriksa kerusakan atau kontaminasi produk atau layanan. Keberadaan QA sangat penting untuk membantu memenuhi harapan pelanggan dan memastikan keamanan produk.
Skill yang Harus Dimiliki oleh Quality Assurance
Bagi Anda yang ingin bekerja dalam tim QA, berikut adalah beberapa skill dan kualitas yang harus dimiliki oleh tim AQ:
- Attention to detail: jaminan kualitas melibatkan fokus pada detail kecil untuk memastikan bisnis menciptakan proses yang efisien. Bahkan kesalahan terkecil dalam suatu proses dapat mempengaruhi kemampuan untuk menghasilkan produk yang memuaskan. Oleh karena itu, perhatian terhadap detail sangat diperlukan.
- Kesabaran: Apabila tim QA menemukan kesalahan, mereka berusaha untuk menemukan cara memperbaikinya. Tim QA harus memiliki kesabaran dalam proses pengujian untuk lebih mudah mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan.
- Komunikasi: Tim QA bekerja bersama anggota lainnya, manajer proyek, dan klien untuk menghasilkan produk atau layanan berkualitas. Berkomunikasi dengan beberapa individu secara verbal dan nonverbal, dapat membantu mereka mendapatkan hasil yang diinginkan.
- Pemikiran analitis (analytical thinking): Dalam QA, individu sering meninjau data dan statistik yang berbeda untuk mengembangkan suatu proses. Skill dalam berpikir analitis ini mempelajari cara menerjemahkan jumlah data yang besar menjadi hasil yang dapat ditindaklanjuti. Tim QA mengidentifikasi bagian penting dari data dan apa yang dapat mereka tinggalkan untuk mendapatkan tindakan yang menguntungkan.
- Pemecahan masalah (problem solving): Di saat anggota QA menemukan kesalahan, mereka dapat menggunakan problem solving skill untuk memastikan mereka mempertimbangkan semua solusi potensial. Solusi brainstorming dan menentukan mana yang dapat bekerja paling baik dalam proses sangat penting untuk menghasilkan hasil yang efektif.
Dua Perbedaan QA dengan QC di Perusahaan
Seperti telah kita pahami, QA adalah proses yang luas untuk mencegah kegagalan kualitas. Tim QA terlibat dalam semua tahap pengembangan produk, mulai dari produksi, pengujian, pengemasan, dan pengiriman. Sebaliknya, quality control (QC) adalah proses yang lebih sempit dan berfokus pada pendeteksian kesalahan atau persyaratan yang terlewatkan dalam suatu produk. Adapun dua perbedaan utama antara QA dan QC adalah sebagai berikut:
1. QA Bersifat Proaktif vs QC Bersifat Reaktif
Tim QA beroperasi secara proaktif dengan berusaha mengungkap dan mengatasi sumber masalah kualitas, seperti human error atau bahan yang salah. Sementara tim QC bersifat reaktif, yaitu mereka memeriksa produk apakah terdapat kesalahan atau komponen yang tidak sesuai spesifikasi. Intinya, QC berusaha menangkap quality errors, sementara QA berusaha mengungkap dan memperbaiki masalah yang mengarah pada quality errors.
2. QC Terjadi Setelah Development dan QA Ongoing
Tim QC melakukan pengujian setelah tim produk selesai membuat produk. Jadi, tim QC hanya bertugas untuk menangkap kesalahan dan bug sebelum perusahaan menyediakan produk untuk customer. Di sisi lain, tim QA bekerja sepanjang proses pengembangan dengan memastikan setiap aspek produk berada di jalur yang benar untuk memberikan customer experience yang high quality.
Baca juga: Kupas Tuntas 9 Jenjang Karir HRD dan Kisaran Gaji HRD yang Berbeda
Kita telah mengetahui posisi QA yang penting dan banyak dibutuhkan di berbagai perusahaan dan industri. Sebagai langkah persiapan, Anda perlu mengembangkan dan memperbarui skill yang dimiliki jika tertarik berkarier di bidang ini. Perusahaan dengan quality assurance yang kuat dan terus berlangsung dalam sistem operasionalnya, memerlukan sistem cloud terbaik untuk melakukan assessment produk atau layanan yang dimilikinya.
Aplikasi HRIS terbaik BroadwaysHR hadir memudahkan perusahaan dengan fitur Organization Development untuk pengembangan dan pengelolaan organisasi. Mulai dari pengaturan job holder, employee assessment, employee training, dan lainnya. Percayakan pengelolaan urusan HR perusahaan Anda hanya pada kami. Hubungi kami lebih lanjut di sini. Atau Anda bisa mencoba Free Trial–nya secara mudah di sini.