HSE adalah

5 Manfaat HSE di Perusahaan, Erat dengan Peran HRD!

Health, safety, and environment (HSE), merupakan salah satu manajemen risiko yang harus ada dalam perusahaan untuk memberikan perlindungan kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja. Di Indonesia HSE lebih dikenal dengan sebutan K3, yaitu Kesehatan dan Keselamatan Kerja. 

Kasus kecelakaan kerja berdasarkan laporan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan tercatat dari tahun 2020 sampai 2022, mengalami tren yang naik terus, termasuk diantaranya Penyakit akibat Kerja (PAK).

Pada tahun 2020, angka kecelakaan kerja berjumlah 221.740 kasus, kemudian pada tahun 2021, angka kecelakaan kerja meningkat menjadi 234.370. Sedangkan pada tahun 2022 sampai bulan November tercatat kasus kecelakaan kerja sejumlah 265.334.

Berdasarkan data tersebut, maka pelaksanaan HSE sebagai salah satu manajemen risiko yang bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan kepada pekerja harus menjadi prioritas di dunia kerja. Secara resmi pemerintah juga telah mewajibkan peraturan tentang kesehatan dan keselamatan kerja dituangkan dalam Undang-Undang (UU) No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Mari simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Apa Fungsi HSE?

Dari ulasan di atas, bisa  dikatakan bahwa HSE memiliki peran dan fungsi penting bagi perusahaan. Penerapan manajemen risiko untuk mewujudkan kerja yang aman dan sehat tidak hanya berlaku bagi perusahaan dan karyawan saja, tetapi juga lingkungan sekitar tempat kerja.

Beberapa fungsi atau manfaat dari penerapan manajemen risiko, diantaranya:

1. Mencegah dan Mengurangi Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja yang kerap dialami oleh pekerja saat melaksanakan kegiatan operasional, bisa berakibat terjadinya cedera fisik yang parah sehingga menyebabkan penurunan produktivitas atau bahkan kualitas hidup dalam jangka waktu yang lama. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya itu semua akan bisa teratasi apabila prosedur Health, Safety, Environment dilaksanakan dengan tepat sesuai standar yang ditentukan. 

2. Meminimalisir Risiko Tuntutan Hukum

Ketika perusahaan tidak dikelola dengan baik, akan mendatangkan banyak kerugian. Kecelakaan kerja karena kurangnya pengawasan atau terjadinya pencemaran lingkungan dari  buruknya sistem AMDAL sangat berisiko adanya tuntutan hukum dari pihak yang terdampak.  Oleh sebab itulah prosedur HSE yang tepat sebagai salah satu manajemen risiko sangat dibutuhkan untuk menghindarkan perusahaan dari tuntutan hukum dan meminimalisir terjadinya risiko. 

3. Meminimalisir Tuntutan Kompensasi

Selain tuntutan hukum, perusahaan yang tidak menerapkan sistem kesehatan dan keselamatan kerja baik itu HSE atau K3, akan rentan terhadap tuntutan kompensasi.  Artinya, karyawan yang mengalami kecelakaan karena buruknya sistem kesehatan dan keselamatan kerja,  bisa menuntut perusahaan dan mendapatkan kompensasi.

Hal ini bisa diantisipasi dengan cara, perusahaan memastikan bahwa sudah melakukan prosedur K3 dengan baik. Jika sudah menerapkan dan melaksanakan K3 dengan tepat, risiko tuntutan kompensasi dapat dicegah. 

HSE adalah

Sumber: Freepik

4. Mencegah Kerugian atau Penurunan Profit Perusahaan

Perusahaan akan merasakan turunnya pendapatan atau profit, bahkan bisa merugi dikarenakan beberapa faktor. Di antaranya adalah, terhambatnya kegiatan operasional, kerusakan alat, lingkungan yang tidak aman, dan biaya perawatan bahkan kompensasi bagi karyawan yang mengalami kecelakaan kerja. Jika manajemen risiko bisa diterapkan dengan baik, tentunya hal-hal diatas bisa ditekan dan risiko bisa diminimalisir dengan baik.

5. Meningkatkan Kepercayaan Karyawan 

Karyawan adalah aset yang sangat penting bagi perusahaan. Jika karyawan nyaman dan percaya dengan perusahaan maka produktivitas akan meningkat. Dengan meningkatnya produktivitas, maka akan berdampak efektif dan efisien sehingga mendorong naiknya pasokan produksi, atau pekerjaan akan semakin cepat terselesaikan. Secara otomatis, meningkatnya produktivitas karyawan bisa menghemat biaya operasional atau biaya produksi.

Contoh, pekerjaan yang memakan waktu 1 bulan, dengan produktivitas yang tinggi dari karyawan bisa diselesaikan dengan waktu yang relatif singkat. Sehingga bisa menghemat biaya produksi dan operasional.

Tentunya itu bisa terjadi apabila karyawan merasakan bahwa, kesehatan dan keselamatan kerjanya diperhatikan oleh perusahaan. Sehingga mereka tetap bekerja dengan produktif tanpa takut pada risiko terjadinya kecelakaan.

Tugas dan Tanggung Jawab HSE Officer

HSE adalah

Sumber: Freepik

Human, Safety, Environment Officer pada dasarnya adalah sebuah pekerjaan. Sebuah job desk untuk seseorang atau bagian yang dinamakan safety officer yang bertugas mengawasi agar manajemen risiko berjalan dengan baik. Untuk menjadi seorang HSE Officer, Anda terlebih dahulu harus ikut pelatihan Ahli K3 Umum dan mendapatkan surat penunjukan dari Disnakertrans.

Selain bertugas mengawasi berjalannya manajemen risiko, safety officer juga harus bisa mengidentifikasi segala aspek terkait ketertiban karyawan dalam menjalankan SOP keselamatan kerja. Safety officer bertanggung jawab untuk mengatur dan menjalankan prosedur K3 sesuai standar yang ditentukan.

Bagaimana Cara Penerapan Health, Safety, Environment?

Berdasarkan Undang-Undang, perusahaan atau pemberi kerja wajib melindungi para pegawainya dengan memberikan perlindungan kesehatan mental dan fisik, keselamatan hingga kesejahteraan. Hal ini tertuang dalam pasal 35  UU no. 13 tahun 2003. Sedangkan di pasal 86 dalam UU tersebut, disebutkan bahwa pegawai memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan atas kesehatan dan keselamatan kerja sesuai harkat dan martabat manusia.

Atas dasar UU inilah HSE harus bisa dilakukan dan diterapkan di perusahaan.

Beberapa cara yang bisa dilakukan perusahaan dalam penerapan HSE sebagai berikut.

  • Menyediakan fasilitas kesehatan dan tanggap darurat.
  • Memberikan pelatihan K3 dasar secara berkala.
  • Menyediakan berbagai peralatan pencegahan kecelakaan dan peralatan keselamatan kerja. 
  • Membuat dan mensosialisasikan prosedur evakuasi darurat.
  • membuat alat-alat atau poster, tanda jalan dan sebagainya sebagai panduan keselamatan di lingkungan kerja.

Peran HRD dalam HSE

Health, Resource, Environment Officer direkrut dan diseleksi berdasarkan pertimbangan oleh Human Resource and Development (HRD). 

HRD juga berperan menentukan anggaran penanganan K3 dan operasional HSE secara efektif dan efisien, sekaligus menyiapkan pelatihan K3 untuk para karyawan. Selain itu, HRD juga berperan membuat dan mengalokasikan anggaran fasilitas kesehatan internal bagi karyawan.

Dengan kata lain HRD berperan penting dalam menentukan kelayakan dan keberhasilan penerapan HSE dalam perusahaan. 

Baca juga: Ingin Karyawan Loyal? Ketahui 5 Indikator Kepuasan Kerja

hse

Begitu pentingnya peranan HRD, tentunya membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian. Untuk memudahkan itu semua Anda bisa menggunakan Aplikasi BroadwaysHR, Human Resource Integrated System (HRIS)-Software yang tepat dan terintegrasi dengan sistem payroll menjadi solusi permasalahan HR di perusahaan. 

BroadwaysHR didukung Tim Support profesional sekaligus sistem berbasis cloud terbaik yang kami miliki akan membantu proses administrasi. Fitur layanan seperti Organization Development dan Employee Management yang terhubung dengan sistem payroll karyawan menjadi lebih efektif! 

Hubungi kami sekarang di sini dan nikmati FREE TRIAL.