
5 Faktor yang Pengaruhi Indikator Employee Engagement, Cek!
Dalam rangka mempertahankan kinerja dan produktivitas karyawan yang optimal, employee engagement menjadi fokus utama setiap perusahaan untuk mewujudkannya. Pertanyaannya, bagaimana cara HR dapat mengetahui employee engagement atau keterikatan karyawan di perusahaan? Jangan bingung, salah satu hal yang dapat dilakukan HR adalah memantau apa saja indikator employee engagement di perusahaannya.
Setelah HR memahami apa saja indikator employee engagement, maka secara pasti keterikatan antara karyawan dan perusahaan dapat terbangun dengan kuat. Hasilnya tentu perusahaan akan mendapatkan hasil maksimal dari kontribusi karyawannya.
Simak ulasan yang telah BroadwaysHR rangkum berikut ini.
Apa itu Employee Engagement?
Keterlibatan karyawan atau employee engagement menggambarkan tingkat keterlibatan serta antusiasme karyawan terhadap pekerjaan dan tempat kerjanya. Berbagai indikator employee engagement yang akan dijelaskan pada bagian berikutnya, juga akan membantu perusahaan dalam mengukur dan mengelola perspektif karyawan mengenai culture di tempat kerja.
Keterlibatan karyawan yang dapat diukur dapat membantu perusahaan untuk menentukan apakah karyawan terlibat secara aktif saat bekerja atau hanya menggugurkan tugas mereka semata untuk mendapatkan gaji. Dengan memantau kondisi tersebut, maka perusahaan dapat mengetahui apakah kebijakan HR saat ini mendatangkan hasil positif atau masih memerlukan perbaikan.
Dengan memperhatikan faktor kunci dalam keterlibatan karyawan, perusahaan dapat menentukan langkah strategis untuk merawat hubungan profesional yang baik antara karyawan dengan pekerjaan dan perusahaan tempatnya bekerja.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Employee Engagement
Tidak cukup bagi seorang leader di perusahaan hanya sekadar mengarahkan manajemen untuk mengelola karyawan tetap bekerja produktif. Leader harus memastikan bahwa manajemen HR juga memahami sepenuhnya faktor-faktor yang memengaruhi indikator employee engagement.
Dilansir dari laman Lumapps, berikut adalah faktor yang memengaruhi keterlibatan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya di perusahaan.
1. Tingkat Kepuasan Kerja yang Tinggi
Terbukti memang karyawan yang merasa puas dalam pekerjaannya akan mudah untuk merasa terlibat saat bekerja. Hal-hal yang bisa memengaruhi kepuasan kerja seperti kondisi perusahaan, perlakuan dari pimpinan perusahaan, hubungan dengan rekan kerja, dan pastinya lingkungan tempat kerja.
Meskipun pekerjaannya menimbulkan stres, namun seorang karyawan bisa tetap bertahan selama tunjangan kerja sepadan dengan beban kerja dan ada kepastian peluang karier dalam jangka panjang.
Sementara itu, karyawan yang digaji lebih rendah dari standar upah minimum serta tidak ada prospek pekerjaan di masa mendatang, cenderung tidak puas terhadap pekerjaannya.
Untuk itulah, soal penggajian dan tunjangan kerja yang menarik menjadi komponen yang wajib dipenuhi perusahaan agar karyawan tetap bertahan di perusahaan.
2. Kekuatan Leadership dalam Tim
Faktor kedua yang memengaruhi employee engagement adalah kekuatan leadership dalam tim. Pemimpin yang mampu membangun hubungan baik dengan tim, memiliki tingkat self awareness yang baik, rasa tanggung jawab yang tinggi, dan kesehatan yang terjaga, maka dapat berdampak terhadap keterlibatan karyawan.
Selain itu, durasi masa kerja karyawan juga ditentukan dari kualitas hubungan dengan direct manager mereka. Artinya, pemimpin wajib mempertahankan kualitas kepemimpinannya untuk mewujudkan relasi kerja yang membangun, positif, serta sejalan dengan value perusahaan.
3. Budaya Kerja Saling Peduli dan Mendukung
Karyawan akan semakin semangat bekerja untuk perusahaan saat budaya kerja yang ditunjukkan adalah saling peduli, memberi dukungan satu sama lain, dan menghargai. Situasi kerja seperti demikian akan mendorong pengalaman kerja yang positif sehingga akhirnya berdampak baik untuk meningkatkan skor employee engagement.
Bekerja di tengah-tengah lingkungan yang suportif serta rekan kerja yang ramah dan mudah diajak untuk saling bertukar ide, sangat membantu seseorang bekerja lebih produktif, totalitas, dan terlibat di dalamnya.
Dengan begitu, karyawan akan selalu menganggap pekerjaannya sebagai aktivitas yang menyenangkan dan merasa puas dengan hasil pekerjaannya.
4. Struktur Penggajian yang Adil
Seperti yang telah sedikit disinggung pada poin pertama, gaji menjadi isu sensitif yang kerap dibicarakan oleh karyawan. Tidak dipungkiri bahwa struktur gaji yang adil merupakan salah satu faktor yang memengaruhi seorang karyawan untuk memilih dan terlibat dalam suatu perusahaan.
Karyawan harus mengetahui dengan jelas bagaimana struktur gaji, tunjangan kerja, hingga penawaran promosi jabatan yang layak didapatkan saat mengerahkan kontribusi terbaik untuk perusahaan.
Perihal struktur gaji dan berapa kisarannya untuk setiap posisi pekerjaan, perusahaan dianjurkan untuk transparan sejak awal proses rekrutmen, job offering, hingga tanda tangan kontrak kerja. Dengan begitu, karyawan akan mengetahui secara pasti berapa gaji dan manfaat lain yang akan didapatkan dari hasil ia bekerja untuk keberlangsungan perusahaan.
5. Umpan Balik Karyawan dan Rewarding
Untuk membangun dan meningkatkan employee engagement di kalangan karyawan, maka perusahaan harus mengolah umpan balik secara aktif dan terbuka. Salah satu cara menjaga komunikasi yang terjalin baik antara karyawan dan manajemen, adalah dengan membangun sistem feedback yang terbuka.
Berdasarkan 20 Essential Employee Feedback Statistic, sebagian besar karyawan yang menerima feedback akan mengambil lebih banyak inisiatif dan peduli dengan pekerjaannya, serta tampil menjadi kolaborator yang baik bagi perusahaan.
Selama proses pemberian umpan balik ini, terdapat komponen rewarding yang sangat dinantikan dan menyenangkan karyawan. Penghargaan dari perusahaan diberikan atas dasar achievement, sehingga karyawan akan lebih tahu arah kontribusinya untuk perusahaan dan mereka merasa dihargai.
Baca juga: Penting, Tunjangan Kesehatan untuk Jaga Produktivitas Kerja
Poin-Poin Indikator Employee Engagement dalam Organisasi
Indikator yang dapat diukur dari keterlibatan karyawan disebut dengan employee engagement metrics. Metrik memberikan Anda data keterlibatan karyawan yang kemudian dapat Anda gunakan untuk mendapatkan skor keterlibatan karyawan. Beberapa contoh metrik yang di dalamnya terdapat indikator keterlibatan karyawan meliputi:
- Tingkat retensi dan turnover karyawan
- Absensi dan presensi karyawan
- Kinerja pekerjaan
- Kepuasan kerja
- Employee Net Promoter Score (eNPS)
- Keberhasilan pelanggan
- Skor pihak ketiga lainnya
- Komitmen untuk pengembangan profesional
- Self-reported rating of well-being and work life balance
- Persetujuan tunjangan dan manfaat perusahaan
- Keselarasan dengan budaya perusahaan dan tujuannya
- Kepuasan dengan jumlah kompensasi dan tingkat pengakuan
Tingkatkan Pengelolaan Indikator Employee Engagement dengan BroadwaysHR
Untuk mengelola Organization Development di perusahaan termasuk mengadakan survei keterlibatan karyawan secara berkala, BroadwaysHR adalah solusinya! Aplikasi BroadwaysHR menyediakan berbagai fitur produk dan layanan yang dibutuhkan departemen HR untuk mengelola kinerja karyawannya secara akurat, cepat, dan terintegrasi.
Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut di sini dan segera nikmati penawaran FREE TRIAL selama 30 hari!