4 Keunggulan Technopreneurship bagi Pertumbuhan Ekonomi
Inovasi teknologi yang terus berkembang pesat membawa banyak perubahan yang signifikan, terutama di dunia bisnis. Keberadaan wirausaha baru yang bergerak di bidang teknologi atau dikenal dengan technopreneurship terus tumbuh dan berkembang.
Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang definisinya atau pengertian dari technopreneurship serta manfaatnya. Berikut akan diulas juga skill apa saja yang harus dimiliki untuk menjadi seorang technopreneur handal.
Definisi Technopreneurship
Pada dasarnya technopreneurship adalah penggabungan dari dua kata, yaitu technology dan entrepreneur. Artinya, technopreneurship adalah bisnis atau usaha yang memanfaatkan teknologi sebagai basis utamanya. Para pengusaha yang berkecimpung dalam dunia technopreneurship biasanya disebut dengan technopreneur. Istilah technopreneurship di indonesia lebih familier dengan sebutan usaha rintisan atau startup.
Banyak yang mengatakan, technopreneurship adalah pemicu terjadinya technology disruption. Namun, ada juga yang beranggapan bahwa technopreneurship justru tercipta dari fenomena technology disruption akibat dari perubahan fundamental sistem teknologi digital.
Apapun itu, harus kita akui bahwa technopreneurship telah berhasil menjadi sebuah perubahan arah bisnis di era disrupsi saat ini.
Baca juga: Fenomena Disrupsi Dalam Dunia Bisnis, Kenali Lebih Dekat!
Manfaat Keberadaan Technopreneurship
Banyak manfaat yang bisa dirasakan dengan adanya technopreneurship ini, diantaranya:
1. Berkembangnya Inovasi Teknologi
Perusahaan startup yang terus mengembangkan inovasi teknologinya, semakin memanjakan konsumen dengan semua kemudahan pelayanan yang ditawarkan. Artinya, semakin berkembangnya inovasi teknologi, maka semakin banyak pula pelayanan dan kemudahan yang dirasakan oleh konsumen. Namun di sisi lain, perkembangan teknologi dengan inovasi-inovasinya telah membuat perusahaan-perusahaan incumbent untuk harus segera beradaptasi agar bisa bertahan terhadap perubahan zaman.
2. Membuka Lapangan Pekerjaan Baru
Dengan menjamurnya perusahaan rintisan atau startup, tentunya bermanfaat untuk mengurangi angka pengangguran dengan membuka lapangan kerja baru. Jika dulu perusahaan merekrut karyawan baru dengan batasan umur maksimal 30 tahun, maka perusahaan startup hampir tidak ada pembatasan usia.
Seperti sebuah perusahaan startup di bidang transportasi yang kita kenal dengan Gojek. Tidak jarang kita menemukan sopir Gojek atau Gocar adalah orang-orang yang telah memasuki usia pensiun tapi masih produktif di dunia bisnis ojol yang mereka geluti.
3. Mendorong UMKM untuk Berkembang
Para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merasa sangat terbantu dengan kemudahan yang ditawarkan oleh para technopreneur dalam memasarkan produk yang mereka ciptakan. Telah banyak UMKM yang bergabung menjadi mitra dari perusahaan startup ini. Sehingga UMKM terpacu untuk berkembang dan menaikkan kualitasnya juga. Contoh kecilnya yang sering kita lihat, semaraknya pesanan makanan dengan sistem layanan antar, maka terjadi kolaborasi antara gojek dengan produk gofood-nya dan pengusaha warung makanan atau restoran.
4. Meningkatkan pertumbuhan Ekonomi
Selain mendorong bangkitnya bisnis UMKM dan memaksa perusahaan besar untuk berpartisipasi bahkan berkolaborasi. Technopreneurship juga telah membuat para investor asing tertarik untuk memberikan suntikan dana, ikut serta dalam bisnis yang menjanjikan ini. Bisa dikatakan, bisnis berbasis teknologi dari para technopreneur telah menjadi salah satu penyokong ekonomi negara.
Contoh Technopreneurship
Banyak contoh dari perusahaan startup yang bisa kita lihat saat ini, diantaranya:
1. Transportasi
- Gojek adalah sebuah fenomena di bidang transportasi Indonesia. Perusahaan rintisan atau startup ini telah menjadi icon transportasi modern dengan layanan gojek atau gocar-nya. Bahkan perusahaan TAXI legendaris seperti Bluebird pun ikut berkolaborasi dengan gojek sebagai mitra.
- Selain Gojek, mulai bermunculan juga startup yang serupa seperti, Maxim, InDriver, dan sebagainya.
- Kita juga mengenal perusahaan rintisan dari Malaysia yang sekarang berkantor pusat di Singapura yaitu Grab. Keberanian Grab ketika mengakuisisi perusahaan sebesar Uber di tahun 2018 telah menempatkan Grab sebagai salah satu perusahaan transportasi modern yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
2. Retail
Di bidang retail kita mengenal istilah e-commerce atau transaksi jual beli melalui media internet.
- Tokopedia merupakan salah satu startup Indonesia yang sangat berkembang pesat. Perusahaan yang berdiri sejak 2009 ini telah berhasil melakukan transformasi besar dan saat ini telah mencapai level unicorn. Seperti yang kita ketahui, unicorn adalah klasifikasi perusahaan startup yang memiliki nilai lebih dari 1 miliar USD atau setara dengan 14 triliun rupiah.
- Bukalapak juga perusahan startup Indonesia yang fenomenal. Perusahaan yang didirikan di sebuah rumah kos semasa kuliah di ITB oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid ini, bermula dari modal hanya Rp80.000. Bermula pada tanggal 10 Januari 2010 dengan modal Rp80.000 yang mereka gunakan untuk memesan alamat website. Namun, pada tahun 2017 bukalapak berhasil menjadi salah satu perusahaan startup dengan level unicorn.
- Masih banyak lagi contoh startup yang di didirikan oleh technopreneur Indonesia, seperti Blibli yang merupakan anak dari perusahaan terkemuka Djarum. Dari luar negeri kita juga tidak asing dengan perusahaan sebesar alibaba, shopee, lazada dan sebagainya.
3. Perjalanan dan Akomodasi
Dunia travelling juga tidak luput dari perhatian technopreneur, diantaranya:
- Traveloka yang didirikan sekitar tahun 2012 ini, sudah beroperasi secara aktif di hampir semua wilayah Indonesia. Pelayanan ticketing dan booking hotel secara daring telah menjadi produk utamanya.
- Tiket.com hampir sama seperti Traveloka, juga menawarkan kemudahan pemesanan tiket perjalanan, baik itu tiket pesawat, kereta api bahkan tiket bus sekarang juga sudah bisa dilayani.
Masih sangat banyak perusahaan rintisan (startup) yang berkembang pesat di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi digital di era disrupsi teknologi ini.
Skill yang Diperlukan untuk Menjadi Technopreneur
Penguasaan teknologi adalah hal paling mendasar harus dimiliki oleh seorang technopreneur. Selain itu, manajemen pengelolaan bisnis yang baik juga sangat menentukan berkembangnya perusahaan.
Peran penting HR dalam mengelola SDM sangat mempengaruhi pertumbuhan perusahaan di era disrupsi teknologi ini. Untuk membantu kerja HR, silahkan menggunakan aplikasi Aplikasi BroadwaysHR, Human Resource Integrated System (HRIS)-Software yang tepat dan terintegrasi dengan sistem payroll menjadi solusi permasalahan HR di perusahaan dengan didukung Tim Support profesional. Sistem berbasis cloud terbaik yang kami miliki akan membantu proses administrasi, Organization Development, dan Employee Management menjadi lebih efektif!
Hubungi kami sekarang di sini dan nikmati FREE TRIAL.