5 Manfaat Core Competencies untuk Bisnis, HR Wajib Tahu!
Suksesnya sebuah perusahan tidak semata-mata bergantung pada strategi pemasaran saja. Yang tidak kalah penting dari itu semua adalah memiliki cara atau metode untuk mengoptimalkan perusahaan agar mempunyai nilai lebih dari kompetitor, yaitu core competency atau kompetensi inti. Nah, arti core competencies adalah seperti apa untuk perusahaan? artikel ini akan menjelaskan secara detail kepada Anda. Silahkan simak penjelasannya sampai akhir artikel.
Core Competencies adalah
Core competency atau kompetensi inti sebenarnya bukanlah metode baru yang diperkenalkan. Metode ini sudah diperkenalkan sejak tahun 1990, oleh C.K Prahalad dan Gary Hamel pada sebuah artikel yang berjudul “Core Competence of the Corporation”.
Artikel tersebut dimuat di Harvard Business Review, dari sanalah metode ini mulai dikenal luas hingga ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Secara sederhana, kompetensi inti atau core competencies adalah kombinasi dari sumber daya dan kapabilitas. Kombinasi inilah yang bersinergi sehingga menciptakan ciri khas suatu perusahaan yang membuat sulit ditiru oleh pesaing atau kompetitor.
Cara kerja kompetensi inti bukan hanya menitikberatkan tentang mempekerjakan staf yang ahli dan cerdas saja. Namun lebih kepada mengatur tim agar saling bekerjasama dan saling menguatkan satu sama lain. Juga menjadikan sebuah tim agar tidak saling bersaing untuk kepentingan sendiri dengan selalu memikirkan kepentingan bersama untuk perusahaan.

Sumber: Freepik
Apa Manfaat Core Competency untuk Perusahaan?
1. Identitas dan Ciri Khas Perusahaan Tidak Mudah Ditiru
Dengan kompetensi inti membuat perusahaan “tidak tersubstitusi” atau tidak mudah tergantikan, yang mengakibatkan customer dapat dengan mudah mengenali brand yang telah dibangun selama ini. Karena ciri khas yang ditampilkan berbeda dengan para kompetitor.
Dengan kata lain, core competencies adalah landasan untuk membangun suatu perusahaan memiliki identitas yang khas yang tidak mudah ditiru oleh kompetitor.
Contoh, ketika Anda mengunjungi beberapa restoran atau rumah makan dengan menu yang sama, maka Anda akan merasakan perbedaan satu restoran dengan restoran lainnya. Padahal mereka mempunyai menu masakan yang sama persis, tapi berbeda rasanya, atau berbeda suasana dan kenyamanannya. Rasa yang berbeda itulah yang bersumber dari kompetensi inti. Artinya, menu boleh sama, tetapi resep dan konsep tidak bisa ditiru oleh brand lain.
Satu contoh lagi di bidang teknologi, Apple adalah salah satu perusahaan yang bisa dijadikan contoh core competencies adalah nyata di dunia bisnis. Apple terus berinovasi dan mengembangkan teknologi gadgetnya. Keunikan brand-nya yang tidak bisa ditiru kompetitor, terbukti berhasil membuat tempat tersendiri di hati pengguna gadget, walaupun Apple selalu menaruh harga yang tinggi di setiap produknya.
2. Kemudahan dalam Memperluas Jangkauan Inovasi
Salah satu wujud implementasi kompetensi inti dalam perusahaan adalah terwujudnya inovasi yang luas.
Samsung adalah salah satu contoh brand elektronik terkemuka yang mampu mengimplementasikan kompetensi inti dalam inovasi yang sangat luas. Perusahaan yang berpusat di Korea Selatan ini, menawarkan produk elektronik yang lengkap, mulai dari smartphone, gadget, komputer, TV, bahkan sampai kulkas dan mesin cuci.

Sumber: Freepik
3. Unggul dalam Persaingan
Dalam bisnis, memahami core competencies adalah jalan keluar dari sengitnya persaingan. Dengan memahaminya, maka Anda bisa menjadi pembeda sehingga bisa membuat produk yang unik dan memiliki ciri khas, serta mampu menarik pelanggan yang loyal.
4. Menempatkan Perusahaan dalam Peta Kompetisi
Menjadikan perusahaan terkenal sehingga muncul dalam peta kompetisi bukanlah hal yang mustahil dilakukan. Dengan memahami kompetensi inti, perusahaan Anda akan berpotensi sejajar dan muncul dalam peta kompetisi,
Tentunya perusahaan bisa memahami strategi peningkatan layanan dan produk. Kemampuan menggerakkan seluruh tingkat manajemen, mulai dari level bawah hingga level tinggi untuk menjalankan prioritas perusahaan.

Sumber: Freepik
5. Memperluas Jaringan Pemasaran
Salah satu dari efek nyata dari metode core competencies adalah mampu membuka atau memperluas jaringan pemasaran. Sehingga mempermudah perusahaan untuk menyentuh dan menemukan pasar baru.
Mungkin yang tadinya terkenal sebagai perusahaan smartphone yang pangsa pasarnya kalangan anak muda, tapi dengan inovasi yang tercipta dari kompetensi inti, bisa merambah ke produk rumah tangga lainnya seperti kulkas dan mesin cuci. Maka Secara otomatis juga akan menyentuh pasar baru yang beragam.
Kompetensi inti mudah dipahami, namun dalam mengimplementasikannya perlu sebuah kerjasama yang baik. Dalam hal ini peran seorang HR sangat diperlukan agar berjalannya metode core competency dengan maksimal di sebuah perusahaan.
Core Competencies yang Harus Dimiliki Seorang HR
Human Resources Development atau divisi HRD adalah bagian yang tidak terpisahkan dari suatu perusahaan. Dulu, tugas HR hanya sebatas bertanggung jawab pada pengelolaan, penggajian, rekrutmen dan sejenisnya. Namun, semakin ketatnya persaingan bisnis membuat perannya semakin beragam.
Tugas HR saat ini termasuk merancang employer branding agar menarik pencari kerja untuk bergabung dan juga memacu karyawan yang ada, bisa bekerja maksimal dengan tidak berpikiran untuk resign.
Oleh sebab itulah HR perusahaan harus memiliki jenis core competencies berikut:
1. Komunikatif
Memiliki kemampuan komunikasi yang efektif adalah skill dasar yang harus dimiliki seorang HR. Karena seorang HR akan selalu berhubungan langsung dengan banyak orang, terutama dengan kandidat staf atau karyawan perusahaan.
Dengan kemampuan komunikasi yang baik dan efektif juga bisa membantu menyelesaikan konflik perusahaan, terutama ketika mampu menangani keluhan staf atau karyawan.

Sumber: Freepik
2. Keterampilan Beradaptasi
HRD harus jeli dan mampu beradaptasi dengan semua bidang, termasuk bidang teknologi dan juga beradaptasi dengan kebijakan baru.
Contohnya, ketika terjadinya wabah pandemi Covid-19, semua sektor harus beradaptasi dengan kebijakan baru. HRD harus bisa beradaptasi dengan membuat taktik baru agar pekerjaan bisa tetap berjalan walaupun dengan pembatasan kebijakan kerja.
Dengan kata lain, kemampuan adaptasi seorang HRD meliputi menyusun taktik baru agar bisa beradaptasi dengan perubahan zaman.
3. Jeli dalam Membangun Relasi
Kemampuan HR dalam membangun relasi antara divisi dan karyawan sangat dibutuhkan agar bisa mengoptimalkan potensi perusahaan. Dengan membangun relasi yang baik akan membuat perusahaan mampu bertahan di tengah ketatnya persaingan.
Salah satu dari cara membangun relasi adalah, HR harus bisa membuat kebijakan inklusif yang akan membuat semua staf atau karyawan merasa terlibat dalam suatu perusahaan.
Baca juga: Apa itu Rumus Produktivitas: 3 Manfaat dan Cara Hitungnya
Perlu disadari, tugas HR sangat banyak dan kompleks. termasuk mengawasi kinerja dan produktivitas karyawan, serta mengelola presensi, dan juga perlu mengetahui kondisi karyawan. Untuk memudahkan itu semua bisa didapatkan dengan menggunakan Aplikasi BroadwaysHR.
Human Resource Integrated System (HRIS)-Software yang tepat dan terintegrasi dengan sistem payroll menjadi solusi permasalahan HR di perusahaan. BroadwaysHR didukung Tim Support profesional sekaligus sistem berbasis cloud terbaik yang kami miliki akan membantu proses administrasi. Fitur layanan seperti Organization Development dan Employee Management menjadi lebih efektif!
