manajemen kinerja

Penting! 10+ Komponen dan 5 Tahapan Manajemen Kinerja di Perusahaan

Kinerja karyawan dan kerjasama tim menjadi ujung tombak sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya. Oleh sebab itu, dibutuhkan manajemen kinerja atau performance management yang baik agar bisa mencapai tujuan perusahaan tersebut. Namun, ada beberapa komponen dan tahapan yang mendasari berjalannya performance management di sebuah perusahaan. Informasi lebih lanjut dapat Anda baca melalui artikel berikut ini.

Pengertian Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang terjalin antara atasan dengan karyawan secara intens atau terus menerus demi mencapai tujuan perusahaan. Hal ini juga berperan dalam menghubungkan semua sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan sehingga menciptakan kerjasama yang harmonis antar karyawan. Apabila performance management ini berjalan dengan baik, maka upaya dalam mencapai tujuan perusahaan bisa diraih dengan cara yang efektif.

 Menurut pendapat Wibowo, 2007, proses manajemen kinerja adalah melakukan pendekatan yang bersifat menyeluruh (holistic) untuk mengelola kinerja yang menjadi kepentingan organisasi, karena manajemen kinerja bersangkutan dengan masalah pengelolaan semua sumber daya dalam organisasi yang menjadi masukan, proses pelaksanaan kinerja, hasil kinerja, dan manfaat serta dampak dari suatu kinerja.

 Pendapat dari ahli lainnya yaitu Bacal, 2005, menjelaskan bahwa manajemen kinerja adalah proses komunikasi yang terjadi terus-menerus, dan dilaksanakan berdasarkan kemitraan antara seorang karyawan dengan pengawas langsungnya.

Baca juga: Teamwork adalah Kunci Kesuksesan Perusahaan, Ini 8 Cara Membangunnya di Tempat Kerja!

Komponen Manajemen Kinerja

Dalam proses pelaksanaannya, performance management terdiri dari beberapa komponen. Ulasan tentang komponen tersebut telah dirangkum sebagai berikut.

  1. Pembuatan deskripsi kerja yang jelas dan terarah serta sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sewaktu perekrutan pekerja.
  2. Melakukan seleksi calon pegawai atau kandidat terbaik yang dapat memenuhi persyaratan untuk mengisi posisi yang ada di dalam perusahaan.
  3. Melaksanakan sesi wawancara kepada kandidat terpilih untuk bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya.
  4. Menanyakan komitmen calon karyawan terkait cara mencapai tujuan perusahaan serta kesanggupan dalam melaksanakan deskripsi pekerjaan sesuai ketetapan sebelumnya.
  5. Menjalani seleksi pada calon karyawan melalui sejumlah proses dan tahapan yang berlandaskan pada budaya perusahaan.
  6. Memberi penawaran pekerjaan terhadap calon karyawan terpilih, termasuk menjelaskan kelebihan perusahaan, gaji, tunjangan, fasilitas, dll.
  7. Memberikan sambutan yang baik ke karyawan baru melalui aktivitas orientasi, pengenalan pada mentor, atasan, dan budaya perusahaan.
  8. Menciptakan standar kinerja yang terukur pada karyawan terpilih.
  9. Memfasilitasi pelatihan pada karyawan.
  10. Memberikan arahan dan timbal balik pada karyawan.
  11. Rutin menjalin komunikasi perihal pengembangan kinerja dengan karyawan.
  12. Membuat sistem reward atas pencapaian dan kontribusi yang diberikan karyawan.
  13. Memberikan penawaran seperti jenjang karier, transfer karyawan, mutasi jabatan, dan lain-lain.
  14. Membuat evaluasi dan investigasi terkait alasan seorang karyawan mengajukan resign.

Baca juga: Manajemen Sumber Daya Manusia Penting untuk Perusahaan Tumbuh dan Berkembang, Ini 7 Fungsinya!

Tahapan dalam Performance Management

manajemen kinerja

Sumber: freepik

Perlu Anda ketahui bahwa manajemen kerja terdiri dari lima tahapan yang dimulai dari fase planning, ongoing dan monitoring, developing, checking dan reviewing, serta rewarding. Penjelasannya dapat Anda simak di bawah ini.

1. Planning

Fase planning diawali dengan membuat perencanaan yang mengacu pada sasaran strategis, Key Performance Indicator (KPI), standar kerja, dan aktivitas SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time-oriented). Prosesnya berjalan secara hierarki atau dari atas ke bawah dan ditentukan oleh manajemen perusahaan.

 Perencanaan ini tak hanya melibatkan CEO, tapi juga manajer yang ada di level bawah. Tugas CEO adalah merumuskan tujuan serta visi misi perusahaan. Manajemen juga membuat pedoman tentang rencana perusahaan ke depan dan cara mewujudkannya.

 Manajer yang berada di level bawah menjadi eksekutor dari rencana bisnis tersebut ke dalam sasaran kerja, daftar tugas, target, dan standar kinerja harian. Rencana ini akan dibagikan ke setiap karyawan sesuai dengan kapasitasnya dalam perusahaan.

2. Ongoing dan Monitoring

Setelah perencanaan dibuat, maka manajemen kinerja masuk ke fase ongoing dan monitoring. Mudahnya, tahapan ini merupakan tahap pelaksanaan dari berbagai rencana yang telah disusun sebelumnya.

Pada pelaksanaannya, dibutuhkan pengawasan yang seksama untuk memastikan bahwa pengerjaan tugas-tugas harian sudah tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain memberikan pengawasan, manajer di tiap-tiap departemen juga harus bisa memberikan masukan atau feedback guna menyempurnakan kekurangan atau kesalahan dalam proses pengerjaannya

 Dalam proses mencapai performance management yang sesuai harapan mungkin ada berbagai hambatan atau kendala yang menurunkan semangat kerja karyawan. Agar tidak menyebabkan masalah yang lebih besar, maka pengawas juga harus paham bagaimana cara memberikan motivasi ke karyawan.

3. Checking dan Reviewing

Tahapan ini merupakan fase evaluasi yang melibatkan manajemen perusahaan, tim HR, dan manajer di masing-masing departemen dalam perusahaan. Hal-hal yang menjadi perhatian dalam tahapan ini antara lain meninjau pencapaian yang sudah diraih dan mencari solusi dari setiap kendala yang terjadi di dalam perusahaan.

 Di sisi lain, fase ini menjadi momen bagi karyawan untuk menyampaikan pengalaman, keluhan, kendala, dan segala hal yang mempengaruhi kinerja setiap karyawan sehingga perusahaan bisa segera mengambil tindakan untuk langkah-langkah yang bisa dilakukan.

4. Developing

Pada tahap monitoring mungkin akan ditemukan kinerja karyawan yang tidak sesuai standar. Saat hal ini terjadi, maka perusahaan wajib melakukan evaluasi untuk menemukan penyebab dan mencari jalan keluar permasalahan tersebut. Umumnya, hal ini terkait dengan kelemahan karyawan pada aspek tertentu yang bisa disiasati dengan memberikan pelatihan atau kursus tertentu demi pengembangan skill.

5. Rewarding

Rewarding merupakan pemberian penghargaan untuk setiap karyawan sesuai dengan hasil evaluasi kinerja. Tahapan ini bertujuan meningkatkan semangat kerja karyawan agar mampu bekerja lebih baik lagi dari sebelumnya.

Penghargaan dapat diberikan dalam bentuk materi seperti bonus tahunan, kenaikan gaji, atau insentif yang disesuaikan dengan kinerja masing-masing karyawan. Reward juga bisa didapatkan dalam bentuk non-finansial seperti misalnya  kenaikan jabatan, tambahan cuti, atau fasilitas tambahan.

Baca juga: Insentif adalah Penghargaan untuk Karyawan Berdedikasi, Ini 6 Jenisnya!

Demikian hal-hal terkait manajemen kinerja dalam perusahaan yang bisa Anda simak. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tahapan dalam pelaksanaan performance management ini juga melibatkan departemen HR. Oleh sebab itu, perusahaan bisa memanfaatkan aplikasi HR berbasis cloud untuk memudahkan prosesnya.

manajemen kinerja

Salah satu aplikasi HR yang bisa Anda andalkan adalah BroadwaysHR. Menjadi aplikasi software HR terbaik nomor 1 di Indonesia, BroadwaysHR hadir dengan menawarkan banyak fitur yang menunjang manajemen kinerja perusahaan. Konsultasikan kebutuhan Anda bersama kami dengan klik di sini.