Ingin Jadi Recruiter? Kuasai Dulu 5 Skill Ini!
Recruiter adalah istilah untuk orang yang bertanggung jawab atas perekrutan karyawan baru di sebuah perusahaan. Biasanya, orang tersebut berasal dari tim divisi HRD atau Human Resources Development. Perlu Anda tahu, pekerjaan merekrut SDM yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan bukanlah hal yang mudah.
Orang-orang ini harus memiliki skill tertentu agar bisa menyaring kandidat yang tepat untuk posisi yang dibutuhkan. Kira-kira skill apa saja yang harus dikuasai? Baca artikel ini sampai habis ya!
Recruiter adalah?
Recruiter adalah istilah dalam bahasa Inggris yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti perekrut. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa tugas perekrut adalah mencari kandidat yang tepat untuk mengisi posisi yang lowong di perusahaan.
Pekerjaan merekrut karyawan baru ini tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang, melainkan oleh orang-orang yang punya skill tertentu dalam menyaring calon kandidat. Peran recruiter di dalam perusahaan sangat penting karena berpengaruh pada masa depan perusahaan itu sendiri serta jenjang karier karyawan yang terpilih.
Seorang perekrut harus jeli dan teliti dalam menilai pelamar yang mengirimkan berkas surat lamaran dan daftar riwayat hidup ke perusahaan. Namun, pekerjaannya tak berhenti sampai disitu saja.
Selain merekrut dan menilai kandidat yang tepat, perekrut juga wajib mencari tahu talenta apa saja yang ada di dalam diri setiap karyawan, kemudian mengembangkannya lewat pelatihan kerja atau program pengembangan karyawan yang lain.
Pemilihan kandidat yang tepat akan menguntungkan perusahaan karena pegawai dengan kompetensi tinggi tentu akan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan perusahaan. Namun, hal tersebut juga harus dibarengi dengan pemenuhan hak-hak pekerja secara adil dan berkelanjutan.
Baca juga: 5 Tahapan Screening Lamaran Pekerjaan untuk Temukan Kandidat Terbaik, Simak!
Apa Tugas dan Tanggung Jawab Recruiter?
Seorang recruiter tak hanya sekedar mencari kandidat yang tepat untuk perusahaan saja. Masih ada beberapa tugas penting lain yang menjadi tanggung jawabnya, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi Posisi yang Dibutuhkan Perusahaan
Sebelum memulai proses wawancara kerja, perekrut akan melakukan identifikasi atas kebutuhan perusahaan terlebih dulu. Hal ini penting untuk mengetahui secara pasti kebutuhan perusahaan akan kualifikasi SDM yang dicari. Jadi, proses rekrutmen pun dapat berjalan sesuai dengan ekspektasi perusahaan.
2. Melakukan Screening Kandidat
Setelah berhasil mengidentifikasi kualifikasi calon karyawan yang dibutuhkan perusahaan, perekrut juga bertanggung jawab dalam melakukan screening kandidat. Hal ini dimulai dengan membuat info lowongan kerja secara terbuka melalui website perusahaan maupun platform pencarian kerja.
Surat lamaran kerja yang masuk kemudian akan diseleksi dan dipilih sesuai kebutuhan perusahaan dengan mempertimbangkan skill dan pengalaman kerja yang tertera di dalam daftar riwayat hidup.
Biasanya, hal ini akan berlanjut dengan sesi screening by phone atau video call. Selain menanyakan beberapa poin penting seperti latar belakang pendidikan, pengalaman, keahlian, dan alasan melamar, perekrut juga akan menyampaikan informasi terkait gaji dan penempatan kerja.
3. Mempersiapkan Interview Tatap Muka
Setelah menyaring beberapa kandidat yang potensial, perekrut akan berkoordinasi dengan manajer HR untuk menjadwalkan interview atau wawancara kerja secara tatap muka. Dalam hal ini, perekrut beserta tim HR akan mengatur waktu dan lokasi wawancara, ketentuan pakaian, hal-hal yang harus kandidat persiapkan, serta menunjuk siapa yang akan melakukan interview.
4. Negosiasi Tawaran Kerja
Hasil interview kerja secara langsung dengan kandidat selanjutnya masih akan didiskusikan dengan tim internal yang bersangkutan. Perekrut kemudian akan menghubungi kandidat yang terpilih untuk memberikan tawaran kerja dan melakukan negosiasi perihal expected salary dan fasilitas yang akan diperoleh apabila bergabung dengan perusahaan.
5. Menjaga Hubungan dengan Kandidat hingga Masa Onboarding
Tugas perekrut tak berhenti saat proses rekrutmen selesai, melainkan hingga hari pertama kerja dimulai. Dalam hal ini, recruiter bertanggung jawab untuk memastikan proses onboarding karyawan baru dapat berjalan dengan lancar. Seorang perekrut yang baik akan tetap menjaga hubungannya dengan kandidat hingga hari pertama bekerja.
6. Menciptakan Suasana Kerja yang Nyaman
Kenyamanan kandidat menjadi hal utama yang wajib diperhatikan perekrut. Oleh sebab itu, selama proses hiring masih berlangsung, perekrut harus pintar-pintar dalam menjaga mood dan antusiasme calon kandidat untuk bergabung ke dalam perusahaan.
Baca juga: 5 Manfaat Talent Management Bantu Perusahaan Lebih Unggul
Jenis-Jenis Skill yang Wajib Recruiter Kuasai
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa posisi ini harus dilakukan oleh orang-orang dengan skill tertentu. Nah, jika Anda tertarik untuk menjadi seorang recruiter, maka pastikan untuk menguasai berbagai skill di bawah ini ya!
1. Punya Skill Komunikasi yang Baik
Seorang recruiter dituntut untuk melakukan komunikasi baik secara langsung maupun on call. Oleh sebab itu, setiap perekrut wajib memiliki skill komunikasi yang baik karena akan berhadapan dengan banyak calon kandidat dengan karakter yang berbeda-beda tentunya.
Selain itu, perekrut juga harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup luas agar proses komunikasi dapat berjalan dengan baik dan lancar.
2. Jago Bernegosiasi
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa salah satu tugas recruiter yaitu melakukan negosiasi kepada calon kandidat agar mau bergabung ke perusahaan. Dalam hal ini, perekrut harus bisa meyakinkan kandidat terpilih bahwa posisi dan perusahaan yang dilamar merupakan opsi terbaik yang akan mendongkrak jenjang karier mereka di masa depan.
Selain meyakinkan calon kandidat, perekrut juga harus lihai dalam menegosiasikan pilihan mereka ke atasan untuk disetujui.
3. Memiliki Skill Interpersonal
Selain mampu berkomunikasi dan bernegosiasi dengan baik, keahlian lain yang wajib dimiliki seorang recruiter adalah keahlian interpersonal. Skill interpersonal artinya keahlian individu untuk berelasi, berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain baik kelompok maupun individu.
Seorang recruiter pada dasarnya harus bisa membangun hubungan dengan orang baru untuk menciptakan sebuah peluang yang saling menguntungkan.
4. Mampu Mengatur Time Management dengan Baik
Seorang perekrut memiliki segudang tugas dan tanggung jawab di dalam perusahaan. Oleh sebab itu, diperlukan time management yang baik untuk mengatur semua pekerjaan agar bisa selesai sesuai rencana.
5. Menguasai IT dan Media Sosial
Saat ini, media sosial memiliki peran yang cukup penting dalam berbagai aspek, terutama pada proses penerimaan dan penyampaian sebuah informasi. Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi, Anda juga harus bisa beradaptasi dengan teknologi terkini. Selain itu, memahami algoritma media sosial juga sangat penting karena sangat mendukung pekerjaan seorang recruiter.
Baca juga: People Development: Ini Fungsi dan 5 Cara Penerapannya yang Tepat
Proses Rekrutmen Jadi Lebih Mudah dengan BroadwaysHR
BroadwaysHR adalah aplikasi HRIS berbasis cloud terbaik di Indonesia yang akan membantu perusahaan Anda dalam menangani proses rekrutmen karyawan secara mudah dan praktis. Melalui fitur Employee Management, semua data dari para kandidat yang masuk akan dikelola secara otomatis dan terintegrasi secara langsung dengan sistem payroll perusahaan.
Tak hanya itu saja, masih ada banyak fitur penting lainnya yang bisa Anda manfaatkan untuk penghitungan gaji karyawan, pengelolaan jaminan sosial, pencatatan absensi online, perizinan, cuti kerja, dan sebagainya. Klik di sini untuk informasi selengkapnya!