SOP Perekrutan Karyawan: Manfaat, Fungsi & Cara Buatnya
Perusahaan dengan reputasi yang baik tentu memiliki tenaga kerja atau karyawan dengan talenta dan value terbaik. Diawali dengan SOP perekrutan karyawan yang jelas dan solid, dipastikan perusahaan Anda akan mendapatkan talenta terbaik untuk mengisi setiap posisi pekerjaan.
Fungsi utama dari dibuatnya SOP perekrutan ini tentu menjadi panduan dasar dan acuan bagi tim HRD untuk melaksanakan rekrutmen di perusahaan. Nah, dalam artikel ini kita akan mengulas manfaat, fungsi, hingga tips menyusun SOP rekrutmen karyawan yang tepat dan berguna.
Manfaat Adanya SOP untuk Rekrutmen Karyawan
Perusahaan yang memiliki SOP akan menciptakan efisiensi setiap tahapan yang dilalui dalam proses rekrutmen. Tanpa adanya standard of operation yang disusun dengan baik, maka satu langkah dalam proses rekrutmen bisa berlangsung terlalu lama dan tidak efisien waktunya. Dengan panduan yang tidak bertele-tele, maka dipastikan proses screening karyawan yang jumlahnya puluhan hingga ratusan, bisa dilakukan dengan cepat. Sehingga, efisiensi ini sangat memudahkan dan meringankan tugas recruiter.
SOP disusun untuk memastikan setiap langkah dan keputusan yang dilakukan dalam proses rekrutmen telah berlangsung seperti yang telah direncanakan. Tentunya, proses pelaksanaannya dilakukan oleh tim recruiter internal yang dibentuk, organisasi, serta stakeholder yang terkait. Sudah semestinya setiap poin dalam SOP dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait dalam menjalankan tugasnya.
Bagi calon karyawan sendiri, perusahaan yang memiliki SOP jelas dalam proses rekrutmen, sangat memudahkan calon karyawan dalam menjalani setiap tahapan rekrutmen. Para kandidat yang melamar pekerjaan dengan mudah dapat mengikuti setiap prosedur dengan baik.
Fungsi SOP Perekrutan Karyawan Baru
Pada dasarnya, fungsi SOP rekrutmen karyawan adalah untuk memperlancar setiap tahapan atau proses di dalam perekrutan. Di dalam SOP ini perlu mencantumkan variabel yang terkait dengan beban kerja dan value perusahaan, sehingga recruiter akan lebih mudah menggaet karyawan yang sesuai dengan pandangan dan value kerja di perusahaan.
1. Standarisasi Proses Rekrutmen
Dengan memiliki standard of operation yang jelas, maka proses seleksi karyawan baru diharapkan mempunyai matriks yang jelas. Nah, matriks yang dimaksud dalam SOP ini mencantumkan variabel serta ukuran yang jelas. Di antaranya termasuk jumlah karyawan yang dibutuhkan, seperti apa tingkat kemampuannya, serta kualifikasi lainnya yang berkaitan dengan posisi karyawan yang akan diisi.
2. Gambaran yang Jelas tentang Prosedur Perekrutan
SOP perekrutan karyawan yang lengkap juga dapat memberikan gambaran jelas tentang prosedur rekrutmen serta apa yang harus dilakukan HRD secara umum. Tim recruiter membutuhkan gambaran beserta langkah-langkah besar mengenai proses rekrutmen serta panduan di saat menghadapi situasi selama rekrutmen.
Cara Menyusun SOP untuk Proses Rekrutmen Karyawan
Untuk mengoptimalkan proses rekrutmen yang efektif di perusahaan, ada beberapa hal yang harus Anda cermati dalam menyusun SOP perekrutan karyawan. Pastikan tim penyusun SOP terdiri dari beberapa ahli yang kompeten terutama dalam bidang yang berkaitan dengan rekrutmen.
Biasanya, proses penyusunan SOP ini dilakukan dengan cara berdiskusi terkait pengumpulan data, seperti durasi kerja, divisi yang terlibat, dan sebagainya. Berikut adalah tahapan cara menyusun SOP untuk rekrutmen karyawan.
1. Memuat Tujuan Dibuatnya SOP
Disusunnya SOP rekrutmen karyawan berasal dari permasalahan perusahaan dalam memenuhi kebutuhannya menemukan talenta terbaik. Perusahaan memerlukan karyawan baru yang harus sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan perusahaan. Nah, tujuan dibuatnya SOP agar HRD dapat menyaring dan menemukan karyawan terbaik demi tercapainya kesuksesan perusahaan.
2. Menentukan Ruang Lingkup
Menyusun SOP juga harus menentukan ruang lingkupnya dengan jelas. Itu artinya, dokumen yang memuat prosedur rekrutmen ini berisi jumlah karyawan baru yang dibutuhkan perusahaan, media untuk mengumumkan perekrutan, proses pelaksanaannya, hingga terkait pengumuman karyawan yang lolos dan diterima.
3. Tetapkan Tolok Ukur
SOP rekrutmen karyawan juga ada tolok ukur keberhasilannya, yaitu diukur dari hasil seleksinya. Artinya, apakah perusahaan telah berhasil menemukan karyawan sesuai dengan kebutuhan dan tentunya qualified atau tidak. Selanjutnya, apakah kandidat terpilih tersebut mampu menjalankan tugas serta tanggung jawab pekerjaan barunya atau tidak.
4. Menampung Pengajuan Permintaan Karyawan Baru
Tentunya proses rekrutmen dapat terlaksana apabila penanggung jawab setiap divisi atau departemen mengajukan permintaan karyawan baru. Manajemen personalia atau tim HRD baru kemudian akan meninjau pengajuan tersebut, baru melaporkan ke direktur, kemudian menunggu approval. Jumlah kebutuhan karyawan baru hingga approval ini tentunya juga dapat menjadi referensi mendatang untuk menyusun SOP yang lebih ringkas dan efektif.
Baca juga: 5 Manfaat Employer Branding Bagi Perusahaan, HR Harus Tahu!
Keberhasilan proses rekrutmen karyawan bergantung pada SOP yang jelas, komprehensif, dan terorganisir. Jika perusahaan Anda ingin menjadi lebih efektif dan efisien, maka pastinya akan memerlukan SOP perekrutan karyawan yang jelas. Hal ini sangat membantu perusahaan menemukan talenta terbaik untuk mengisi posisi pekerjaan yang dibutuhkan
Untuk meringankan kerja seorang HR dalam menyusun dan menyimpan SOP terkait perekrutan, bisa menggunakan software terbaik BroadwaysHR, yang memiliki banyak fitur layanan untuk mengelola urusan HR.
Saat ini ada banyak aplikasi HRIS yang bisa Anda pakai untuk memudahkan proses rekrutmen karyawan. BroadwaysHR memiliki sistem pelacakan pelamar dilengkapi teknologi andal untuk menyaring resume terbaik, mengidentifikasi kandidat yang potensial, hingga merencanakan wawancara awal.
Manfaatkan fitur Employee Management untuk mengelola rekrutmen karyawan dan temukan banyak fitur unggulan lainnya dari BroadwaysHR dengan Hubungi kami di sini dan nikmati FREE TRIAL.