talent acquisition

6 Tahap Talent Acquisition dan Bedanya dengan Rekrutmen

Di dalam dunia kerja, terdapat istilah talent acquisition atau akuisisi bakat. Istilah tersebut merujuk pada pengertian rekrutmen karyawan dengan membidik SDM yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya secara spesifik. Berbeda dengan seleksi pegawai pada umumnya yang dilakukan secara terbuka, akuisisi bakat berlangsung secara tertutup. Pahami lebih jauh tentang apa itu akuisisi bakat dan temukan perbedaan lainnya dengan proses rekrutmen secara umum dalam artikel berikut ini.

Pengertian Talent Acquisition

Talent acquisition adalah sebutan untuk pihak yang bertanggung jawab dalam mencari, melakukan seleksi, dan menemukan kandidat terbaik sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.

Walaupun sama-sama menyaring kandidat karyawan untuk perusahaan, tapi proses pendekatan yang dilakukan berbeda dengan rekrutmen karyawan pada umumnya. Selain itu, akuisisi bakat fokus pada mencari SDM dengan talenta dan skill yang berpotensi membawa kemajuan yang signifikan bagi perusahaan.

Umumnya, talent acquisition bersinergi dengan divisi HRD. Namun, beberapa perusahaan ada yang hanya memiliki salah satu dari HRD atau talent acquisition saja. Hal tersebut tergantung dari kebijakan dan kebutuhan masing-masing perusahaan dalam memenuhi kebutuhan SDM.

Baca juga: Menilik 7 Tugas Staff HRD di Perusahaan dan Kriteria untuk Karirnya

Kriteria Talent Acquisition dalam Perusahaan?

Memilih kandidat terbaik yang dianggap mampu memajukan perusahaan tentu bukanlah pekerjaan yang mudah. Oleh sebab itu, seorang talent acquisition harus memiliki keahlian tertentu untuk memastikan orang pilihannya benar-benar tepat bagi perusahaan. 

Ada tiga soft skill utama yang wajib dikuasai seseorang yang bertanggung jawab dalam akuisisi bakat ini. Ketiga skill tersebut antara lain kemampuan komunikasi, problem solving, dan juga keterampilan berempati. Penjelasannya dapat Anda simak sebagai berikut.

1. Kemampuan Komunikasi yang Baik

Pihak yang bertanggung jawab dalam akuisisi bakat di dalam perusahaan harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Pasalnya, talent acquisition akan berhadapan dengan banyak pihak baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. 

Dengan skill komunikasi yang baik, maka semua orang dapat memahami apa yang disampaikan oleh talent acquisition dalam persepsi yang sama. 

2. Menguasai Skill Problem Solving

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, merekrut karyawan terbaik yang cocok untuk perusahaan bukanlah perkara yang mudah. Dalam prosesnya, orang tersebut mungkin akan menemui banyak kendala. Hal inilah yang membuat keterampilan memecahkan masalah menjadi skill wajib yang harus dimiliki tim akuisisi bakat.

3. Mampu Berempati

Selain jago dalam menemukan jalan keluar pada setiap masalah perusahaan, orang yang bertanggung jawab dalam bidang ini juga harus bisa berempati terhadap calon kandidat maupun karyawan yang sudah tergabung dalam perusahaan. Hal ini penting agar semua kendala yang dihadapi karyawan dapat diselesaikan dengan mudah dan cepat.

4. Pandai Bernegosiasi

Keahlian selanjutnya yang tak kalah penting adalah pandai bernegosiasi. Nantinya, talent acquisition harus bisa melakukan negosiasi terkait upah, tunjangan, dan berbagai benefit lainnya yang menguntungkan karyawan maupun perusahaan.

Baca juga: Bentuk Sikap Profesional Kerja dengan 4 Cara Sederhana Berikut!

Begini Cara Melakukan Talent Acquisition

talent acquisition

Sumber: Freepik

Ada 6 tahapan yang harus dilalui dalam melakukan talent acquisition. Hal ini dimulai dengan membuat perencanaan, inbound marketing, outbound marketing, filtering and selection, conversion and onboarding, dan continuous improvement. Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Membuat Perencanaan

Akuisisi bakat diawali dengan membuat perencanaan terkait kriteria dan kualifikasi kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Berbagai ketentuan yang harus dipenuhi calon karyawan tersebut dirumuskan secara detail agar bisa menemukan kandidat yang cocok untuk bekerja di perusahaan.

2. Inbound Marketing

Setelah membuat perencanaan, proses akuisisi bakat berlanjut ke tahapan inbound marketing. Tugas talent acquisition disini adalah membangun employer branding untuk menarik minat calon kandidat.

Citra perusahaan yang dikemas secara apik dan menarik serta sesuai dengan tujuan dan deskripsi kerja akan menjadi pertimbangan penting bagi kandidat yang diincar.

3. Outbound Marketing

Jika inbound marketing fokus pada memaksimalkan reputasi perusahaan di mata calon kandidat, maka outbound marketing merupakan usaha talent acquisition dalam mempromosikan posisi yang ditawarkan perusahaan.

Umumnya, hal ini dilakukan dengan membuat iklan secara terbuka lewat website perusahaan maupun platform lowongan kerja yang terpercaya.

4. Filtering and Selection

Sesuai dengan namanya, tahapan ini merupakan proses seleksi calon kandidat yang merespon lowongan pekerjaan yang ditawarkan perusahaan. Dalam hal ini, pihak yang bertanggung jawab dalam akuisisi bakat harus bisa memilih kandidat yang benar-benar sesuai keinginan perusahaan. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan hasil penilaian kualifikasi, latar belakang pendidikan, tujuan karier, dan budaya kerja yang dianut kandidat.

5. Conversion and Onboarding

Setelah menemukan kandidat yang sesuai ekspektasi perusahaan, selanjutnya talent acquisition akan bernegosiasi terkait gaji karyawan, benefit, serta penjelasan job desc secara detail.

Apabila perusahaan dan kandidat terpilih telah mencapai kesepakatan, maka proses selanjutnya berlanjut ke program onboarding untuk karyawan.

6. Continuous Improvement

Pekerjaan akuisisi bakat tak berhenti saat perusahaan sudah menemukan kandidat yang cocok, tapi juga memastikan karyawan tersebut bisa beradaptasi dan nyaman dalam bekerja di perusahaan yang baru.

Bersikaplah terbuka akan kendala dan hal-hal lain yang berpotensi mengganggu kinerja karyawan sebagai bahan evaluasi bagi talent acquisition kedepannya.

Baca juga: Apa Itu Kredibilitas?Ini 7 Cara Membangunnya bagi Pekerja

Beda Talent Acquisition dan Rekrutmen

Meskipun kedua istilah ini punya tujuan yang sama, akuisisi bakat dan rekrutmen memiliki pendekatan yang berbeda satu sama lain. Rekrutmen adalah upaya perusahaan dalam mengisi posisi yang kosong di sebuah perusahaan dengan memperhatikan kualifikasi pelamar.

Meskipun pada prosesnya juga mencari kandidat terbaik,  tapi akuisisi bakat fokus pada menemukan talenta terbaik yang ada di bidang atau industri tertentu

Selain itu, rekrutmen hanya sebatas menemukan kandidat yang cocok untuk mengisi posisi tertentu di perusahaan. Hal ini berbeda dengan talent acquisition yang mencari kandidat terbaik untuk memajukan perusahaan secara berkelanjutan.

Baca juga: 3 Manfaat Talent Management Ini Pastikan Perusahaan Berkembang Pesat

Dewasa ini, perusahaan lebih memprioritaskan talent acquisition dalam proses seleksi pegawai yang dibutuhkan. Agar akuisisi bakat dapat berjalan sesuai ekspektasi, maka dibutuhkan tools yang mendukung setiap tahapan prosesnya.

talent acquisition

BroadwaysHR hadir untuk menjawab kebutuhan perusahaan terkait pengelolaan SDM, seperti akuisisi bakat tersebut. Lewat fitur Organizing Development, aplikasi BroadwaysHR akan membantu perusahaan dalam pengembangan organisasi seperti pengaturan job holder, employee assessment, employee training dan lain-lain.

Ayo segera beralih menggunakan BroadwaysHR sekarang juga dan jangan lewatkan untuk mencoba free trial aplikasinya dengan klik di sini.