Jenis-Jenis Tenaga Kerja Terlatih, Ini Bedanya dengan Tenaga Kerja Terdidik
Memahami tenaga kerja adalah strategi kunci untuk meningkatkan bisnis Anda. Perusahaan dapat lebih mempersiapkan diri untuk menganalisis lebih lanjut kompetensi tenaga kerja dan siap menghadapi tantangan mendatang. Tenaga kerja sendiri adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa. Baik itu untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri maupun masyarakat secara umum. Ada banyak jenis tenaga kerja di Indonesia, di antaranya seperti tenaga kerja terlatih, terdidik, tidak terdidik, maupun tidak terlatih. Lalu apa itu maksud dari tenaga kerja terlatih? Mari kita kupas selengkapnya di sini.
Apa itu Tenaga Kerja Terlatih?
Memiliki staf atau tenaga kerja yang terlatih dengan baik tentu peran mereka sangat membantu untuk meningkatkan bisnis dalam berbagai fakta. Tenaga kerja terlatih adalah orang-orang yang dapat melakoni sebuah pekerjaan dengan melalui pelatihan khusus dan pengalaman yang mumpuni dan cukup lama. Pekerja terlatih tidak selalu berpendidikan baik untuk analytical purpose. Mereka yang mendapat sebutan sebagai tenaga kerja terlatih (trained workforce) bekerja dalam berbagai bidang dengan skill tertentu, misalnya supir, desainer, mekanik, koki, montir, dan lain sebagainya.
Jenis-Jenis Pekerja Terlatih dan Berpengalaman
Pekerja terlatih atau terlampir adalah mereka yang telah melakukan pekerjaan dan terlatih mumpuni dalam bidangnya. Mereka dapat disamakan dengan tenaga kerja berpengalaman serta memiliki peran besar dalam bisnis dan usaha. Adapun beberapa jenis pekerjaan dan profesi yang terlatih antara lain seperti:
- Sopir
- Koki atau juru masak
- Tukang pijat atau terapis
- Montir
- Desainer dan penjahit
- Tukang bangunan
- Barista
- Pengrajin kayu
- Mekanik
- Karyawan pada bagian produksi pabrik
- dan sebagainya
Ini Perbedaannya dengan Tenaga Kerja Terdidik
Perbedaan trained workforce dengan educated workforce tentunya adalah latar belakang pendidikan dan pelatihan yang dilakoni untuk menunjang pekerjaan. Pekerja yang ‘terlatih’ di sini, dianggap tidak berpendidikan baik untuk tujuan analitis atau kualifikasi pendidikannya mungkin tidak sesuai dengan persyaratan. Namun meski memiliki kesempatan yang terbatas, mereka telah terlatih dan mampu tampil dengan baik karena bermodal skill yang ditentukan dan berguna untuk pekerjaan.
Tenaga kerja terlatih mereka dilatih secara khusus pada bidang tertentu untuk melaksanakan tugas-tugas spesifik. Contoh pekerja yang terlatih dan berpengalaman seperti desainer, sopir, mekanik, koki, dan sebagainya.
Sesuai dengan namanya, tenaga kerja terdidik adalah mereka yang telah menempuh pendidikan tinggi atau tingkat tertentu untuk menunjang profesinya. Contoh dari educated workforce ini seperti guru, dokter, pilot, dan jenis profesi lainnya yang membutuhkan kualifikasi pendidikan. Secara teknis, pekerja terdidik mudah beradaptasi dengan situasi, posisi, organisasi, dan industri tempatnya bekerja. Bermodal dengan pengetahuan dan pedoman bagaimana bertindak dalam lingkungan tertentu.
Baca juga: Kunci Sukses, 8 Soft Skill Dasar Karyawan yang Dimiliki di Tempat Kerja
Proses rekrutmen untuk karyawan baru melalui pasar kerja menjadi lebih praktis dan mudah dengan dukungan aplikasi HRIS berbasis cloud seperti BroadwaysHR. Manfaatkan fitur Employee Management untuk mengelola data karyawan seperti data pribadi serta keluarga, BPJS, dan lain-lain serta telah terintegrasi dengan fitur Payroll Management.
Buktikan sendiri keunggulan aplikasi BroadwaysHR dan segera free trial pada tautan ini!