Sistem Upah Borongan Perusahaan: Arti, Keuntungan, dan Cara Hitungnya
Perusahaan biasanya menerapkan teknik yang berbeda dalam memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja. Salah satunya dengan sistem pembayaran borongan atau per potong (piece-rate pay system). Dalam sistem tarif upah borongan, pemberi kerja membayar karyawan untuk satu pekerjaan. Nah, dengan mempelajari sistem upah semacam ini, dapat membantu Anda mencermati kelebihan dan kekurangannya. Pada artikel ini kita akan membahas apa itu upah borongan, pekerjaan apa saja yang memakai sistem gaji ini, serta cara menghitung upah per potong yang tepat.
Apa itu Upah Borongan?
Sistem upah borongan adalah metode kerja di mana pemberi kerja membayar karyawan untuk setiap item pekerjaan yang diselesaikan, bukan gaji tahunan atau upah per jam yang ditentukan. Pemberi kerja atau perusahaan mendasarkan tarif dan pembayaran pada tingkat pekerjaan yang dilakukan karyawan, sehingga pendapatan dan output-nya berbanding lurus dalam hal produk dan layanan. Untuk mematuhi undang-undang ketenagakerjaan tentang batas minimum upah, perusahaan mencatat jumlah jam kerja karyawan. Hal ini penting untuk membantu perusahaan untuk memastikan karyawan menerima setidaknya jumlah penghasilan yang mereka dapatkan.
Contoh Pekerjaan dengan Sistem Upah Borongan
Berikut adalah beberapa contoh pekerjaan di sekitar Anda yang menggunakan sistem tarif per potong:
- Desain Grafis: Sebagian besar desainer grafis menerima pembayaran per potong karena klien umumnya membayar untuk setiap ilustrasi atau logo. Skill yang perlu dimiliki seperti keahlian teknologi desain dan software terkait.
- Fotografer: Biasanya pekerjaan ini dibayar untuk satu kali sesi pemotretan untuk klien. Tentu skill yang diperlukan termasuk dalam hal fotografi, shooting, lighting, editing photo, dan printing.
- Data Entry Clerks: Petugas entri data biasanya mentransfer data ke dalam database system atau file komputer. Perusahaan membayar mereka secara langsung dan proporsional untuk setiap tugas yang berhasil dilakukan. Skill yang wajib dipunya adalah keterampilan mengetik cepat, akurat serta mengetahui alat pengolah kata.
- Content Writer: Penulis konten biasanya menulis topik yang berbeda berdasarkan arahan klien atau manajer mereka. Mereka biasanya menerima upah per kata dalam satu artikel atau berdasarkan jumlah artikel yang ditulis. Content writer memiliki skill penelitian, penulisan, pengeditan, dan proofreading yang sangat baik.
- Call Center Representatives: Perwakilan call center menerima panggilan masuk dan melakukan panggilan keluar dengan customer. Mereka harus memiliki skill verbal, komunikasi telepon, beradaptasi dengan kepribadian customer, dan mendengarkan yang sangat baik.
Keuntungan dan Kekurangan Sistem Upah Per Potong
Keuntungan:
- Meningkatkan produksi dan efisiensi
- Pengawasan minimal
- Perhitungan upah yang mudah
- Meminimalkan pemborosan waktu
- Employee self-evaluation
- Penggunaan mesin dan peralatan yang efisien
- Efektivitas pengendalian biaya
- Mudah diukur
- Kontrol dan perencanaan yang lebih mudah
Kekurangan:
- Penurunan kualitas
- Tekanan pada karyawan
- Ketidakpuasan gaji
Cara Hitung Upah Borongan
Metode umum menghitung sistem upah borongan dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
Tarif yang dibayarkan per unit produksi X Jumlah unit yang diselesaikan dalam periode pembayaran
Apabila perusahaan menerapkan sistem tarif borongan, tetap harus membayar jam kerja lembur karyawannya. Ada dua metode yang bisa diterapkan untuk menghitung jumlah lembur ini:
- Kalikan upah borongan reguler dengan angka 1,5 untuk mendapat hasil pendapatan borongan lembur. Kemudian kalikan dengan jam kerja selama periode lembur. Tentu metode ini hasil kesepakatan perusahaan dan karyawannya.
- Bagilah jam kerja ke dalam total upah per item kerja. Kemudian tambahkan premi lembur (jika ada).
Contoh Penghitungan:
Jelita mendapatkan tawaran menjadi seorang fotografer pada acara penting di perusahaannya selama tiga hari berturut-turut. Ia dibayar dengan sistem upah borongan oleh perusahaan sebesar Rp4.500.000 dalam waktu kerja 3 hari.
Perhitungan upah per potong dalam waktu sehari: Rp4.500.000 : 3 = Rp1.500.000
Baca juga: 8 Bentuk Remunerasi Finansial untuk Motivasi Karyawan, Simak Daftarnya!
Demikian ketentuan dasar mengetahui upah borongan dari perusahaan beserta cara hitungnya yang tepat. Pemberi kerja wajib memastikan bahwa upah yang diterima karyawan tidak kurang dari upah minimum daerah setempat.
Lewat fitur Compensation and Benefit, yang telah terintegrasi dengan absensi online karyawan, penghitungan kompensasi dan pemotongan gaji karyawan menjadi lebih mudah dan akurat. Anda perlu menggunakan sistem untuk mengelola absensi dan payroll yang andal, salah satunya aplikasi HR BroadwaysHR.
Software ini mencatat kehadiran karyawan secara online dan real time. BroadwaysHR juga bisa digunakan untuk mencatat shift kerja, jam lembur, mengontrol jam kerja, hingga reimbursement karyawan. Sistem payroll karyawan yang terintegrasi dengan Time Management yang pasti akurat, dan praktis, BroadwaysHR adalah aplikasi HR terbaik yang bisa jadi andalan! Hubungi kami di sini sekarang untuk informasi lanjut dan coba Free Trial-nya!