Agar Rapi, Simak Format Penilaian Kinerja Karyawan
Format penilaian kinerja karyawan merupakan alat utama yang dirancang secara khusus untuk mencerminkan kinerja karyawan dengan akurat. Tanpa penjelasan rinci dari dokumen tersebut, mutu dan nilai kinerja karyawan takkan tergambarkan dengan baik. Penilaian kinerja karyawan sendiri adalah bagian penting dari manajemen SDM dalam suatu perusahaan. Proses ini dilakukan secara terus menerus dan berkala agar karyawan bisa mencapai target kerja yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Lalu, bagaimana format penilaian kinerja yang rapi tersebut?
Fungsi Penilaian Kinerja Karyawan
Sumber: iStockPhoto
Penilaian kinerja karyawan dilakukan memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
1. Penilaian yang Objektif
Penilaian kinerja menjadi dasar penilaian yang objektif dan jelas dari HRD. sehingga karyawan yang bekerja dengan baik akan mendapatkan penilaian yang adil dibandingkan dengan karyawan yang bekerja kurang maksimal. Hal ini juga digunakan sebagai motivasi karyawan agar terus memiliki penilaian yang baik setiap bulannya.
Umumnya, penilaian kinerja seperti ini juga disertai dengan reward untuk karyawan yang berprestasi. Penilaian yang objektif seperti ini juga menjadi salah satu kenapa karyawan betah di perusahaan sehingga secara tidak langsung juga menekan angka turnover karyawan.
2. Bahan Evaluasi Karyawan
Selain digunakan untuk mengetahui prestasi karyawan, penilaian karyawan menunjukkan performa karyawan yang buruk atau kurang maksimal. Sehingga penilaian kinerja digunakan sebagai dasar untuk melakukan evaluasi kepada karyawan tersebut. Tanpa ada penilaian karyawan, maka performa tidak akan nampak. Tidak transparan mana karyawan yang bekerja dengan baik dan mana karyawan yang kurang maksimal. Sehingga kegiatan HR seperti konseling dan evaluasi lebih ter-target kepada karyawan yang tepat.
3. Bahan Pengembangan Diri Karyawan
Melakukan penilaian kinerja karyawan juga digunakan sebagai dasar untuk pengembangan diri karyawan. Dimana ada karyawan yang memiliki potensi pada bidang tertentu dan dibutuhkan karyawan, maka sangat mungkin untuk dikembangkan dengan disekolahkan lagi atau diikutkan pelatihan. Atau karyawan yang kurang maksimal pada ilmu tertentu yang dibutuhkan perusahaan maka bisa ditingkatkan sesuai dengan kebutuhannya. Begitu juga dengan kebutuhan soft skill karyawan, dilakukan dengan kepesertaan training dan lainya.
4. Sebagai Bahan Keputusan Recruitment
Karyawan baru masih ada dalam fase percobaan atau probation. Di masa ini, kinerja karyawan baru akan sangat diperhatikan dan di cek sehingga nantinya akan ada hasil lolos probation atau tidak menggunakan dasar penilaian kinerja karyawan.
Poin Penilaian Kinerja
Dalam format penilaian kinerja karyawan harus mencakup berbagai poin atau aspek, diantaranya yaitu:
1. Waktu dan Jumlah Kehadiran
Kehadiran karyawan akan menjadi indikator penilaian kedisiplinan dan komitmen karyawan saat bekerja. Poin ini akan menunjukkan kepatuhan karyawan dalam menjalankan peraturan perusahaan mengenai waktu kehadiran dan juga jumlah kehadiran bekerja. Poin ini penting untuk diukur, karena karyawan yang sering bolos atau terlambat datang bekerja akan mengurangi jam kerja dan berpengaruh terhadap produktivitas.
Baca juga: 4 Cara Menghitung KPI Karyawan Termudah untuk Diterapkan
2. Tanggung Jawab
Selanjutnya poin tanggung jawab. Poin ini akan menjadi cerminan sikap tanggung jawab karyawan terhadap posisi yang mereka jalani. Apakah karyawan bertanggung jawab atas seluruh job desk yang telah diberikan oleh pimpinan atau malah mengerjakan hal-hal diluar job desk-nya. Selain itu, bisa dilihat juga apakah karyawan tersebut memiliki kemauan untuk memperbaiki atau menambah kemampuan yang dimilikinya untuk memenuhi tanggung jawab yang diemban.
3. Target Kerja
Poin selanjutnya adalah menilai tercapainya target kerja karyawan dalam kurun waktu tertentu, seperti harian, mingguan, ataupun bulanan. Dalam poin ini tidak hanya menghitung kuantitas target yang dapat tercapai, namun juga kualitas hasil kerja. Pada prakteknya, poin ini adalah indikator yang sangat umum digunakan karena dianggap lebih mudah untuk dinilai.
4. Perilaku
Poin perilaku sama pentingnya, karena karyawan harus dapat mengikuti kultur atau budaya perusahaan yang telah dibangun sejak awal. Karena perilaku individu seorang karyawan dapat berdampak sangat besar terhadap karyawan lainnya. Meskipun secara target kerja dapat terpenuhi, tapi karyawan bisa saja mendapatkan penilaian rendah jika memiliki perilaku buruk, seperti tidak disiplin, sering bergosip buruk, terlibat konflik dengan karyawan lain, dan lain sebagainya.
5. Komunikasi dan Kerjasama Tim
Selanjutnya adalah dengan menilai karyawan berdasarkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi dengan sesama rekan kerja dan memberikan ide atau menyampaikan pendapatnya di dalam tim. Poin ini akan mencerminkan bagaimana komunikasi secara individu dan bagaimana seorang karyawan mampu bekerja sama secara kooperatif di dalam tim.
Baca juga: Ada 6 Metode Penilaian Kinerja Karyawan untuk Keuntungan Bisnis Anda
6. Kepemimpinan
Poin kepemimpinan adalah salah satu yang penting diukur dalam format penilaian kinerja karyawan. Karyawan yang mampu menggerakkan dan memotivasi anggota timnya secara positif akan menjadi dasar penilaian untuk pertimbangan kenaikan posisi atau jenjang karir karyawan.
Metode Penilaian Kinerja
Sumber: iStockPhoto
1. Traditional Assessment
Penilaian tradisional melibatkan pengamatan langsung oleh atasan untuk menilai kinerja karyawan. Meskipun sederhana, metode ini dapat menjadi subjektif karena hanya didasarkan pada pengamatan satu pihak, yaitu atasan.
2. Management By Objectives (MBO)
Metode MBO memungkinkan manajer dan karyawan untuk menetapkan target bersama selama periode waktu tertentu. Teknik penilaian ini membutuhkan komitmen aktif dari karyawan dan penilaian kinerja secara periodik dari manajer untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
3. 360-Degree Feedback
Proses ini melibatkan umpan balik dari rekan kerja, kolega, atau supervisor untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Dalam proses penilaian ini, penting untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaannya.
4. Behaviourally Anchored Rating Scale/BARS
BARS mengukur kinerja karyawan dengan membandingkan perilaku karyawan dengan contoh-contoh spesifik. Dalam penerapannya, Anda bisa memberikan nilai numerik kepada karyawan berdasarkan skala penilaian yang ditautkan. Data kualitatif dan kuantitatif diperoleh dari gabungan rating terukur dan narasi.
5. Assessment Center Method
Metode ini melibatkan beberapa tes untuk menilai kesesuaian karyawan dengan posisi tertentu. Prosesnya menggabungkan wawancara, presentasi, kegiatan kelompok, studi kasus, dan peran untuk memahami keterampilan dan kompetensi individu.
6. Physiological Appraisal
Penilaian ini berfokus pada keterampilan, kepribadian, dan keterampilan kepemimpinan karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.
7. Human Resource (Cost) Accounting Method
Cara penilaian ini membandingkan biaya mempertahankan karyawan (biaya yang dikeluarkan perusahaan) dan kontribusi karyawan (nilai moneter) yang didapatkan perusahaan. Kelebihan metode ini bisa mengukur biaya dan nilai yang dihasilkan karyawan untuk perusahaan, serta implikasi performa kerjanya terhadap laba bisnis.
8. Self Appraisal (penilaian diri)
Metode ini memberikan kesempatan pada karyawan untuk menilai kinerja dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya secara mandiri. Dengan penilaian ini, karyawan akan merasa lebih sadar mengenai kemampuannya dan lebih semangat dalam menghadapi proses evaluasi.
Cara Membuat Format Penilaian Kinerja
Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda masukkan dalam format penilaian karyawan:
1. Kemampuan dan Kompetensi
Kemampuan dan kompetensi karyawan ini mencakup behaviour atau perilaku kerja dan juga mencakup kecakapan kerja seorang karyawan. Contohnya, dengan menilai kemampuan dan perilaku karyawan ketika menghadapi masalah dan menyelesaikan masalah, komunikasi antar karyawan dan juga kemampuan kerjasama tim.
2. Target Kerja
Pada akhirnya, format penilaian kinerja karyawan juga menjadi dasar pencapaian target karyawan. Hal ini akan menjadi dasar penilaian apakah seorang karyawan produktif dan mampu mencapai target individu yang telah dibuat oleh perusahaan.
Lakukan Asesmen Lebih Mudah dengan BroadwaysHR
Demikianlah penjelasan mengenai format penilaian kinerja karyawan. Semoga dengan adanya penjelasan tersebut, Anda dapat membuat penilaian kinerja karyawan dengan terstruktur dan rapi. Untuk mempermudah penilaian atau asesmen karyawan, Anda dapat melakukannya secara otomatis dengan menggunakan aplikasi BroadwaysHR. Aplikasi HRIS ini memiliki sistem berbasis cloud yang akurat dan mudah beradaptasi dengan kondisi perusahaan. Manfaatkan fitur Organization Development untuk mengatur job holder, Employee assessment, Employee training dan lainnya. Segera registrasi di sini untuk mendapatkan uji coba aplikasi GRATIS selama 30 hari.