Ini Arti Turnover dan 6 Tips untuk Menguranginya!
Di perusahaan sering terjadi bongkar pasang pegawai karena alasan pribadi maupun atas keputusan manajemen. Pergantian pegawai tersebut kerap disebut dengan istilah turnover karyawan. Namun, masih banyak yang belum paham betul dengan arti turnover itu sendiri. Oleh sebab itu, pada artikel berikut akan dijelaskan lebih jauh perihal pengertiannya, dampak bagi perusahaan, dan juga cara menguranginya.
Apa Arti Turnover?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, arti turnover adalah proses pergantian pegawai pada sebuah perusahaan atas inisiatif pribadi maupun keputusan dari manajemen internal. Jadi, istilah turnover tidak hanya terpaku pada karyawan yang mengajukan resign, tapi juga untuk pegawai yang putus kontrak atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Perlu Anda ketahui bahwa pergantian karyawan tersebut memiliki tingkatan yang diukur dari intensitas keluar masuknya pekerja pada periode tertentu. Tingkat pergantian pegawai yang tinggi belum tentu menandakan adanya hal yang buruk di dalam perusahaan.
Namun, perusahaan juga terkena dampak tertentu saat terjadi proses pergantian pegawai yang terlalu sering. Selain itu, turnover karyawan terbagi dalam dua jenis yaitu fungsional dan disfungsional. Penjelasannya dapat Anda simak di bawah ini.
1. Fungsional
Pemutusan hubungan kerja karena kinerja SDM yang buruk justru menjadi turnover karyawan yang menguntungkan bagi perusahaan. Selain itu, hal tersebut tidak akan memengaruhi kondisi perusahaan baik di dalam maupun di luar organisasi. Pergantian karyawan yang membawa dampak positif bagi perusahaan disebut dengan turnover fungsional.
2. Disfungsional
Kebalikan dari fungsional, turnover disfungsional adalah proses pergantian pekerja yang justru merugikan perusahaan. Pasalnya, karyawan yang keluar justru merupakan SDM yang berkualitas. Umumnya, hal ini dipicu oleh manajemen perusahaan yang buruk atau hilangnya figur pemimpin organisasi yang menghargai kerja keras pegawainya.
Baca juga: 8 Alasan Resign Kerja dan Hal-Hal yang Harus Dihindari
Dampak Turnover bagi Perusahaan
Pergantian karyawan yang cukup intens dinilai lebih banyak memberikan dampak negatif bagi perusahaan. Selain menyebabkan kerugian, hal tersebut juga bisa menurunkan produktivitas hingga profit bisnis. Selengkapnya, simak informasinya berikut!
1. Kerugian Finansial bagi Perusahaan
Proses rekrutmen karyawan di sebuah perusahaan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Apabila dalam perusahaan sering terjadi pergantian pegawai, maka alokasi dana untuk merekrut karyawan baru juga akan meningkat.
Hal ini tentu sangat merugikan karena perusahaan harus mengeluarkan biaya lagi untuk membayar vendor lowongan kerja, mempersiapkan tes dan wawancara kerja, mengadakan pelatihan kerja, dan sebagainya.
Tak hanya itu saja, perusahaan juga harus memberikan uang pesangon kepada pekerja yang keluar. Hal ini tentu saja memengaruhi kondisi ekonomi di dalam perusahaan.
2. Produktivitas Karyawan Menurun
Dampak turnover lainnya bagi perusahaan adalah angka produktivitas karyawan yang menurun. Kehilangan karyawan yang kompeten tentu menjadi pukulan tersendiri bagi perusahaan. Secara tidak langsung, karyawan lain harus menanggung beban kerja pegawai yang resign tersebut apabila belum ada penggantinya.
3. Profit Bisnis Mungkin Berkurang
Produktivitas pekerja yang menurun juga akan mempengaruhi perolehan profit perusahaan. Hal ini lumrah terjadi karena pekerjaan tidak dapat berjalan dengan optimal seperti sebelumnya. Angka penjualan juga bisa anjlok dan menyebabkan turunnya kredibilitas perusahaan di mata investor.
4. Memengaruhi Psikis Pekerja Lainnya
Pergantian pegawai yang tinggi juga akan memengaruhi kondisi psikis karyawan lainnya yang masih bertahan di perusahaan. Umumnya, mereka akan merasa gelisah dan tidak nyaman untuk tetap bekerja di perusahaan. Hal ini kemudian akan mendorong mereka untuk ikut-ikutan pindah ke perusahaan lain.
Baca juga: Hak Karyawan Resign yang Wajib Dipenuhi Perusahaan, Apa Saja?
Tips Mengurangi Turnover Karyawan
Karena dampaknya yang tidak main-main, perusahaan sepatutnya menaruh perhatian lebih terhadap masalah turnover karyawan tersebut. Nah, berikut telah terangkum beberapa tips yang bisa diterapkan perusahaan untuk menekan angka turnover karyawan.
1. Merekrut Karyawan dengan Tepat
Memilih karyawan yang tepat untuk mengisi posisi yang kosong di perusahaan memang bukanlah perkara yang mudah. Pengalaman kerja dan latar pendidikan saja tak cukup untuk menentukan apakah kandidat ini layak untuk bergabung di perusahaan.
Oleh sebab itu, tim HR bisa membuat daftar pertanyaan yang bisa menjabarkan kepribadian dan cara kerja calon karyawan agar sesuai dengan ekspektasi perusahaan.
2. Menciptakan Suasana Kerja yang Nyaman
Setiap karyawan memiliki karakter yang berbeda-beda. Adaptasi antar karyawan maupun adaptasi pegawai ke perusahaan tentu membutuhkan waktu. Dalam hal ini, tim HR harus bisa memenuhi kebutuhan para pekerja dengan menyediakan berbagai fasilitas yang akan membuat mereka merasa lebih nyaman.
Tak hanya itu saja, tim HR juga bisa membuat sesi konseling untuk menampung setiap permasalahan yang dialami individu dan membantu mereka dalam mencari jalan keluar terbaik.
3. Membuat Program Team Building
Cara berikutnya yang cukup efektif dalam mengurangi angka turnover adalah dengan membuat program team building di dalam perusahaan. Melalui program ini, setiap karyawan bisa mengenal satu sama lain dengan lebih baik.
4. Memberikan Apresiasi, Reward atau Kompensasi
Karyawan yang mendapatkan apresiasi atas kerja kerasnya akan merasa lebih berharga. Apalagi jika perusahaan juga berinisiatif untuk memberikan reward atau kompensasi tertentu baik yang berupa materi maupun non materi.
5. Memenuhi Hak Karyawan
Hak karyawan yang tidak terpenuhi kadang juga menjadi alasan seorang karyawan untuk keluar dari perusahaan. Oleh sebab itu, pastikan perusahaan memenuhi semua hak dan hal lainnya yang telah dijanjikan atau tertulis di dalam surat kontrak kerja. Apabila hal ini diabaikan, maka karyawan akan hilang kepercayaan dan memilih untuk resign.
6. Membuka Jenjang Karier yang Lebih Baik
Setiap karyawan yang sudah bekerja dalam kurun waktu yang lama tentu menginginkan adanya kenaikan gaji atau promosi jabatan. Namun, sayangnya, masih banyak perusahaan yang tidak memperhatikan hal ini sehingga membuat karyawan merasa tidak ada kemajuan yang berarti meski sudah bekerja keras selama ini.
Hal ini pun akan memicu karyawan terutama bagi pegawai senior untuk keluar kerja dan mencari peruntungan yang lebih baik di perusahaan lain.
Untuk memudahkan proses rekrutmen karyawan, tim HR dapat memanfaatkan aplikasi HRIS dengan teknologi berbasis cloud seperti BrodwaysHR. Melalui fitur Employee Management, semua data karyawan dan lain-lain yang diperlukan selama proses penerimaan pegawai dapat dikelola dengan lebih mudah dan praktis.
Proses rekrutmen pun dapat berjalan dengan lebih mudah, cepat, dan sesuai harapan perusahaan. Tak hanya itu saja, BrodwaysHR juga menyediakan banyak fitur lain yang membantu perusahaan dalam menangani urusan pembayaran gaji, pengaturan jam kerja, presensi online, jaminan sosial, business trip, dan lain-lain.
Ayo segera berlangganan BrodwaysHR sekarang juga dan nikmati coba gratis aplikasinya selama 30 hari dengan klik tautan ini!