4 Kelebihan dan Kekurangan Hybrid Working bagi Pekerja
Beberapa waktu belakangan ini, istilah hybrid working menjadi cukup populer di dunia kerja. Hal ini terjadi sejak datangnya virus corona yang menyebabkan pandemi Covid-19 sejak akhir 2019 lalu. Banyak perusahaan yang kemudian menerapkan sistem kerja hybrid tersebut guna menekan risiko penularan virus penyebab Covid-19. Nah, bagi Anda yang masih awam dengan istilah tersebut, maka wajib membaca artikel yang satu ini!
Pengertian Hybrid Working
Hybrid working adalah sistem kerja yang memberikan fleksibilitas kepada karyawannya untuk bekerja dari mana saja. Istilah ini juga merujuk pada konsep penggabungan sistem kerja yang berlangsung di kantor dan juga di rumah/dari mana saja.
Ada juga perusahaan yang menerapkannya dengan cara membagi karyawan dalam dua kelompok, sebagian kelompok bekerja dari kantor, dan sebagian lainnya bekerja dari rumah atau lokasi lainnya.
Bahkan ada yang menerapkan sistem kerja di rumah secara penuh dan pertemuan di kantor hanya dilakukan untuk kegiatan tertentu seperti orientasi, rapat koordinasi, mentoring, dan lain-lain yang membutuhkan tatap muka secara langsung.
Sebenarnya tren kerja seperti ini sudah ada sejak dulu, tapi mulai mencuat dan banyak diaplikasikan sekarang karena hadirnya pandemi Covid-19. Dalam prosesnya, sistem kerja hybrid memberi keuntungan tersendiri baik bagi perusahaan maupun karyawan. Namun, hybrid working juga tak luput dari beberapa kekurangan.
Baca juga: Ini 5 Macam Pekerjaan Remote Working dan Bedanya dengan WFH
Kelebihan Hybrid Working
Saat ini, banyak perusahaan yang mengadaptasi sistem kerja hybrid karena memberikan manfaat yang cukup signifikan terutama bagi pekerja. Berikut adalah kelebihan hybrid woking yang perlu Anda tahu.
1.Waktu Kerja Lebih Fleksibel
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa sistem kerja hybrid membuat waktu kerja lebih fleksibel. Setiap karyawan bisa bekerja dari rumah atau dari mana saja yang dirasa nyaman.
Para pekerja tidak perlu berjibaku dengan kemacetan di pagi hari atau keluar banyak uang untuk biaya transportasi. Selain menghemat uang transportasi, karyawan juga punya lebih banyak waktu untuk diri sendiri maupun keluarga di rumah.
Tak hanya itu saja, karyawan juga bisa memaksimalkan waktu produktif mereka untuk menyelesaikan semua pekerjaan selama bekerja di rumah. Hal ini tentu berpengaruh pada kesehatan mental yang lebih terjaga.
2.Terciptanya Work Life Balance
Kerja kantoran rentan membuat para pekerja mengalami stres. Pasalnya, setiap hari mereka akan berhadapan dengan rutinitas yang monoton dan menghabiskan sebagian besar waktu di kantor terutama saat harus kerja lembur/overtime.
Kehadiran hybrid working secara nyata mengubah sistem kerja kantoran yang cukup ketat dan meningkatkan kesejahteraan karyawan. Hal ini juga memungkinkan para pekerja untuk memiliki keseimbangan hidup atau work life balance.
3.Meningkatkan Produktivitas Pekerja
Sistem kerja yang fleksibel membuat karyawan merasa lebih bahagia. Dampaknya, hal ini berpengaruh pada kinerja karyawan sehingga produktivitas kerja pun akan meningkat pada tiap-tiap individu.
Perusahaan dalam hal ini juga akan merasakan dampaknya karena meningkatnya produktivitas pekerja akan mempercepat tercapainya target/tujuan perusahaan.
4.Menekan Biaya Operasional Kantor
Tak hanya bermanfaat bagi para pekerja saja, sistem kerja hybrid juga efektif menekan biaya operasional kantor. Beberapa pengeluaran seperti biaya listrik, tunjangan makan dan transportasi, biaya sewa gedung, serta yang lainnya bisa diminimalkan oleh perusahaan.
Baca juga: Manajemen Organisasi di Perusahaan: Tujuan, Konsep, dan Manfaatnya untuk Bisnis
Kekurangan Sistem Kerja Hybrid
Meskipun menguntungkan, tapi sistem kerja ini juga memiliki tantangannya sendiri. Masih ada beberapa kekurangan dalam penerapan hybrid working pada perusahaan tertentu. Kira-kira apa saja kekurangannya? Berikut penjelasannya!
1.Rentan Terjadi Missed Communication
Masalah utama pada sistem kerja yang lebih fleksibel biasanya adalah komunikasi. Komunikasi secara langsung biasanya bisa berjalan dengan lebih baik jika dibandingkan dengan komunikasi secara online.
Walaupun ada banyak aplikasi atau tools yang bisa dimanfaatkan untuk komunikasi dalam jaringan, tapi hal tersebut masih rentan menimbulkan kesalahpahaman antar pekerja.
2.Koordinasi Kerja Kurang Efektif
Selain masalah komunikasi, hal-hal terkait koordinasi tim juga mengalami kendala tertentu. Pekerjaan yang melibatkan banyak orang tentu membutuhkan koordinasi yang cukup ketat dan lebih efektif saat didiskusikan secara langsung.
Masalah koneksi jaringan juga menjadi hal yang mengacaukan koordinasi tim secara daring. Sinyal internet di lokasi tiap pekerja tentu berbeda-beda dan hal ini tentu menghambat koordinasi saat koneksi internet sedang buruk.
3.Output Kerja yang Kurang Maksimal
Pekerjaan kelompok yang dikerjakan secara individu dari mana saja juga kerap membuat hasil kerja menjadi kurang maksimal. Oleh sebab itu, hal ini menjadi tantangan besar bagi perusahaan maupun karyawan untuk menemukan solusi dalam menanggulanginya.
4.Produktivitas Menurun
Tidak semua pekerja bisa beradaptasi dengan baik saat harus bekerja di rumah karena sudah terbiasa beraktivitas di kantor. Beberapa pekerja justru mengalami kesulitan dalam mengatur manajemen waktu yang tepat saat WFH. Bukannya meningkat, hybrid working justru membuat produktivitas karyawan menurun.
Baca juga: Penting! 10+ Komponen dan 5 Tahapan Manajemen Kinerja di Perusahaan
Guna meningkatkan komunikasi, koordinasi, hasil kerja, dan produktivitas pekerja selama menjalankan hybrid working, perusahaan bisa memanfaatkan fitur Organization Management dari aplikasi BroadwaysHR.
BroadwaysHR adalah aplikasi HRIS berbasis cloud terbaik yang membantu tim divisi HR dalam mengelola SDM perusahaan, pemberian upah, presensi online, dan lain-lain. Klik di sini untuk mempelajari aplikasi BroadwaysHR lebih jauh!