Konsep Kerja Terbaik untuk Milenial & 5 Karakteristiknya
Perubahan zaman membawa banyak perubahan pada kehidupan, termasuk dalam hal konsep kerja di sebuah perusahaan. Perkembangan teknologi dari analog ke digital telah membawa suasana baru dalam penerapan sistem kerja pada setiap organisasi. Bahkan hal ini juga memengaruhi pola kerja dari SDM di dalamnya.
Saat ini, mayoritas pekerja di perusahaan didominasi oleh kaum milenial yang punya karakteristik berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Merespon hal ini, perusahaan juga harus bisa beradaptasi dengan baik agar bisa menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan satu sama lain.
Lalu seperti apa sebenarnya karakteristik milenial di dunia profesional? Konsep kerja apa yang sedang menjadi tren saat ini? Bagaimana cara perusahaan menghadapi tantangan ini? Simak jawabanya dengan membaca artikel berikut!
Tren Konsep Kerja Milenial
Predikat Milenial disematkan kepada mereka yang lahir pada tahun 1977 hingga 1994. Generasi ini lahir dan tumbuh pada masa peralihan teknologi dari analog ke digital. Selain itu, masa-masa tersebut juga menjadi momen awal munculnya internet dan media sosial di masyarakat.
Secara umum, Milenial atau Gen Y adalah generasi yang berproses dengan perubahan teknologi tersebut, sehingga mereka terbiasa dengan hal-hal yang sifatnya cepat dan praktis. Hal inilah yang memengaruhi pola kerja mereka saat bekerja di perusahaan.
Meski pola kerja yang diinginkan Gen Y berseberangan dengan generasi yang ada sebelumnya, tapi perusahaan harus bisa beradaptasi dengan hal ini. Pasalnya, transisi teknologi bukan menjadi hal yang baru lagi bagi mereka, sehingga perubahan tersebut dapat tumbuh secara alami.
Faktanya, eksistensi Milenial sangat berpengaruh pada iklim bisnis dan pertumbuhan organisasi di era digital seperti sekarang. Oleh sebab itu, perusahaan harus menyesuaikan kebutuhan Milenial agar produktivitas SDM senantiasa terjaga. Lalu, konsep kerja apa yang menjadi tren di kalangan Milenial saat ini?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa Milenial terbiasa dengan sesuatu yang instan dan praktis. Oleh sebab itu, mereka sangat mengutamakan fleksibilitas dalam bekerja. Fleksibilitas yang dimaksud meliputi jam kerja yang tidak mengikat, pekerjaan yang bisa digarap dari mana saja, serta komunikasi yang transparan.
Selain itu, Milenial sangat peka terhadap isu sosial, sehingga perusahaan juga harus paham dengan apa yang menjadi kebutuhan pada setiap pekerja. Meskipun terkesan bebas, mereka tetap berorientasi pada hasil kerja yang telah disepakati bersama.
Baca juga: Ini Dampak Revolusi Industri 5.0 dan Cara Menghadapinya
Karakteristik Milenial di Dunia Kerja
Tren konsep kerja yang diinginkan oleh para Milenial di atas bukan tanpa alasan. Hal ini dipicu oleh perbedaan karakteristik pada tiap generasi. Berikut ini adalah karakteristik yang melekat pada Generasi Y di dunia kerja.
1. Idealis
Umumnya, Gen Y memiliki sikap idealis yang tidak bisa diganggu gugat, terutama yang berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Mereka berusaha mencari tempat kerja yang sejalan dengan idealisme yang dimiliki, sehingga Milenial tak ragu untuk resign kerja apabila sudah tidak ada lagi kecocokan dengan organisasi.
2. Open Minded
Gen Y punya pola pikir yang terbuka serta mudah beradaptasi dengan perubahan. Hal-hal seperti perbedaan latar belakang, budaya, hingga riwayat almamater sudah bukan menjadi hal yang penting lagi.
Mereka lebih mengutamakan kreativitas serta potensi yang ada pada tiap individu. Harapannya, output yang diberikan bisa sesuai harapan dan semua pekerjaan dapat selesai secara memuaskan.
3. Adaptif dengan Teknologi
Milenial lahir dan tumbuh bersamaan dengan transisi analog ke digital, sehingga pemanfaatan teknologi dapat mereka kuasai secara mudah. Generasi ini sudah melek internet dan terampil dalam mengoperasikan komputer, smartphone, dan berbagai device atau software yang sedang berkembang pada periode tertentu.
4. Menyukai Hal-Hal Baru
Sifat open minded juga membuat Milenial sangat menyukai hal-hal baru. Kondisi ini kerap memicu mereka berpindah-pindah kerja untuk mendapatkan berbagai pengalaman baru yang belum pernah ditemui sebelumnya.
Namun, hal ini bukan tanpa perhitungan, intensitas perpindahan kerja yang tinggi tersebut pada akhirnya akan memperkaya pengalaman mereka meski masih berusia muda.
5. Mengutamakan Kenyamanan dalam Bekerja
Generasi Y juga sangat peduli dengan kenyamanan dalam bekerja. Partner kerja yang suportif dan suasana kerja yang nyaman menjadi penyemangat dalam menjalani rutinitas kerja mereka di perusahaan. Apalagi jika didukung dengan fasilitas kerja dan kebutuhan individu yang terpenuhi, hal ini tentu akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Kenyamanan dalam berinteraksi dengan atasan juga ikut berpengaruh pada kinerja karyawan. Milenial cenderung menyukai tipe pemimpin yang memberi teladan serta tidak otoriter.
Baca juga: 5 Karakteristik Leader Sejati yang Paling Dibutuhkan
Tantangan HR dalam Mempertahankan Milenial di Perusahaan
Tantangan departemen HR dalam menghadapi karyawan Milenial adalah tentang bagaimana cara menerapkan konsep kerja yang tepat serta memenuhi kebutuhan esensial pekerja. Beberapa hal yang wajib tim HR perhatikan adalah sebagai berikut.
1. Menciptakan Work Life Balance
Bagi Milenial, kehidupan kerja dan personal yang berjalan secara seimbang menjadi hal yang sangat penting. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa menerapkan konsep kerja yang menjamin terciptanya work life balance bagi pekerja.
Selain itu, pemberian kompensasi pada pekerja juga perlu diperhatikan dengan mempertimbangkan hasil kerja, alih-alih jumlah jam kerja yang dimiliki karyawan.
2. Menghadirkan Atasan dengan Gaya Kepemimpinan yang Baik
Setiap atasan di perusahaan pastinya punya gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Namun, secara garis besar, Gen Y hanya membutuhkan pemimpin yang memenuhi kriteria mereka. Umumnya, Gen Y menyukai atasan yang ramah, terbuka, bisa berkomunikasi dengan baik, dan menaruh kepercayaan penuh kepada karyawan.
3. Memperhatikan Pengembangan Karyawan
Milenial cenderung menyukai hal-hal baru. Kondisi inilah yang membuat mereka ingin mempelajari banyak hal yang belum pernah diketahui sebelumnya. Tingginya minat dan keingintahuan mereka terhadap hal baru dapat difasilitasi melalui program pengembangan karyawan dari perusahaan.
Baca juga: People Development: Ini Fungsi dan 5 Cara Penerapannya yang Tepat
Pengembangan karyawan juga bisa Anda terapkan dengan memanfaatkan teknologi software HRIS seperti BroadwaysHR. Fitur Organization Development di dalamnya akan membantu tim HR dalam menentukan posisi yang tepat untuk setiap karyawan, membuat program pelatihan kerja, evaluasi kinerja karyawan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pengembangan SDM.
Konsultasikan kebutuhan HRIS perusahaan Anda hanya kepada BroadwaysHR yang sudah dipercaya oleh banyak perusahaan dari skala kecil hingga besar. Daftar di sini dan jangan lewatkan untuk menikmati layanan coba gratis aplikasi selama 30 hari sekarang juga!