contoh kasus rekrutmen dan solusinya

6 Contoh Kasus Rekrutmen dan Solusinya, HRD Harus Tahu!

Proses seleksi pegawai baru di suatu perusahaan kerap kali diwarnai masalah yang cukup beragam. Selain menghambat proses rekrutmen, hal ini juga berdampak pada aktivitas operasional perusahaan yang tidak bisa berjalan secara maksimal. Kesalahan dalam merekrut kandidat sering berujung pada meningkatnya angka turnover karyawan. Mirisnya, karyawan baru tersebut memilih resign di saat masa kerja masih seumur jagung. Kira-kira, masalah apa saja ya yang kerap muncul saat screening pegawai baru? Ketahui berbagai contoh kasus rekrutmen dan solusinya dalam artikel berikut ini yuk!

Contoh Kasus Rekrutmen dan Solusinya

Perputaran karyawan yang terjadi secara cepat menjadi sinyal bahwa ada yang tidak beres pada proses rekrutmen di perusahaan tersebut. Nah, apakah perusahaan Anda juga mengalami hal ini? Jika iya, maka perlu dilakukan evaluasi untuk menemukan contoh kasus rekrutmen yang umum terjadi beserta solusinya. Berikut telah terangkum berbagai macam kendala pada proses rekrutmen yang perlu Anda tahu.

1. Informasi di Iklan Lowongan Kerja yang Kurang Jelas

Sering kali perekrut bertemu dengan calon kandidat yang tidak sesuai ekspektasi. Padahal hal ini bisa saja terjadi karena kesalahan dari perusahaan. Kenapa demikian? Coba perhatikan lagi iklan lowongan kerja yang dibuat perusahaan, apakah kriteria yang diinginkan sudah sesuai dengan deskripsi kerja atau justru sebaliknya. 

Jika yang terjadi justru sebaliknya, maka wajar jika pelamar yang datang justru jauh dari harapan perusahaan. Lalu bagaimana cara mengatasi hal ini?

Untuk menghindari hal tersebut, tim HR harus lebih teliti dalam membuat iklan lowongan pekerjaan yang tepat. Pastikan untuk menuliskan deskripsi kerja secara jelas, atraktif, dan akurat. Jangan menuntut kesempurnaan pada calon pelamar dengan memuat keterangan bahwa perusahaan mencari kandidat dengan skill yang tinggi.

Memang pada dasarnya setiap perusahaan menginginkan kandidat dengan kualifikasi terbaik. Namun, pada perepkrutan pegawai baru, umumnya hanya 60% saja yang dibutuhkan karena kandidat yang diterima akan mendapatkan pelatihan kerja dari perusahaan.

Kenyataannya, hanya sekitar 60% keterampilan yang diperlukan untuk perekrutan baru. 

2. Mengambil Keputusan Berdasarkan Hasil Interview Saja

contoh kasus rekrutmen dan solusinya

Sumber: Freepik

Untuk mempersingkat proses rekrutmen, perekrut kerap mengandalkan hasil wawancara kerja tanpa memberikan tes keterampilan kepada calon karyawan. Padahal, mengandalkan hasil interview saja justru bisa menjadi blunder karena tim HR akan terjebak pada bias penilaian yang terbentuk pada kesan pertama atau yang kerap disebut halo effect.

Oleh karena itu, tim HR sebaiknya tetap memberikan tes keterampilan kepada calon kandidat untuk mendapatkan penilaian yang lebih objektif dan tepat sasaran.

Baca juga: Rekrutmen Pakai Applicant Tracking System, Canggih dan Mudah

3. Sengaja Merekrut Pelamar yang Kurang Kompeten

Persaingan kerja yang tidak sehat juga bisa memengaruhi proses rekrutmen karyawan baru. Kenapa bisa demikian? Di beberapa kasus tertentu menyebut bahwa ada manajer yang justru sengaja menerima calon kandidat yang kurang kompeten.

Hal ini dilakukan untuk menjaga posisi/jabatan tetap aman karena khawatir kedudukannya akan tergantikan oleh karyawan yang kompeten suatu hari nanti. Namun, di sisi lain hal ini juga akan merepotkan tim HR sendiri karena ketidakmampuan karyawan baru tersebut untuk beradaptasi pada berbagai tugas dan kewajiban kerja di perusahaan.

Sebenarnya memilih karyawan dengan kualifikasi yang kurang memadai tidak sepenuhnya salah, asalkan perusahaan mau memberikan program pelatihan kerja, coaching, dan mentoring untuk meningkatkan kualitas pegawai baru.

4. Melakukan Diskriminasi terhadap Kandidat Tertentu

Isu diskriminasi juga menjadi polemik yang kerap muncul pada proses penerimaan pegawai baru. Misalnya saja diskriminasi etnis, agama, gender, strata sosial, latar belakang, hingga usia pelamar.

Hal ini tidak boleh dibiarkan terjadi pada perusahaan Anda karena akan menyebabkan proses rekrutmen terkesan subjektif dan tidak adil. Perusahaan sebaiknya memiliki talent pool yang bisa meningkatkan peluang untuk mendapatkan kandidat terbaik yang sesuai dengan ekspektasi.

Baca juga: 6 Perbedaan Rekrutmen Internal dan Eksternal serta Kelebihannya

5. Kurang Memahami Pasar Tenaga Kerja

contoh kasus rekrutmen dan solusinya

Sumber: Freepik

Kurangnya pemahaman atau informasi terkait pasar tenaga kerja juga menyebabkan masalah tersendiri dalam proses rekrutmen. Umumnya, hal ini membuat perusahaan kesulitan dalam mencari kandidat yang sesuai dengan kriteria organisasi. 

Untuk mengatasi hal ini, perusahaan bisa bekerja sama dengan agensi yang menawarkan jasa rekrutmen untuk melakukan hal-hal terkait screening pegawai baru.

6. Perusahaan Tidak Berinisiatif Melakukan Employer Branding

Employer branding adalah cara perusahaan dalam menciptakan image atau reputasi baik di mata publik. Setiap perusahaan sepatutnya memperhatikan hal ini karena akan berdampak pada kredibilitas organisasi dan pengakuan masyarakat.

Pasalnya, orang-orang akan lebih tertarik untuk bekerja dengan perusahaan yang punya reputasi baik di mata publik. Untuk membangun employer branding secara efektif, Anda bisa memanfaatkan eksistensi media sosial dengan mengunggah hal-hal seperti dokumentasi kegiatan, testimoni karyawan, dan berbagai kelebihan perusahaan lainnya.

Baca juga: 6 Tahap Talent Acquisition dan Bedanya dengan Rekrutmen

free trial broadwayshr

Demikian informasi penting terkait contoh kasus rekrutmen dan solusinya yang bisa Anda simak. Untuk mendapatkan kandidat yang tepat, Anda bisa melakukan proses rekrutmen dengan bantuan teknologi seperti aplikasi BroadwaysHR.

BroadwaysHR adalah aplikasi HR berbasis cloud terbaik yang membantu perusahaan dalam proses rekrutmen mulai dari seleksi berkas administrasi, penjadwalan interview, penilaian kandidat, hingga pelatihan kerja pasca diterima perusahaan.

Selain fitur Employee Management, BroadwaysHR juga menawarkan fitur-fitur unggulan lainnya yang akan memudahkan kinerja dan memaksimalkan fungsi manajemen HR secara menyeluruh. Klik di sini untuk informasi lebih jauh dan jangan ragu untuk konsultasikan kebutuhan HR di dalam perusahaan Anda hanya kepada kami ya!