
Kelola Shift Malam Pekerja dengan 5 Cara Ini!
Setiap perusahaan punya regulasi masing-masing dalam mengatur jam kerja operasional karyawannya. Umumnya, jam kantor normal dimulai dari pagi hari hingga sore hari. Sayangnya, beberapa karyawan di bidang atau profesi tertentu harus menjalani jam kerja shift malam secara terjadwal. Menjalani jam kerja malam tentunya tidak mudah dan membutuhkan penyesuaian. Nah, artikel kali ini akan membagikan beberapa tips/cara mengelola jam kerja di malam hari yang sebaiknya diterapkan perusahaan.
Aturan Tentang Sistem Kerja Shift di Indonesia
Meski perusahaan boleh menerapkan aturan shift malam kepada pekerjanya, tapi hal tersebut harus mematuhi aturan pemerintah yang tertuang melalui UU tenaga kerja. Secara spesifik, aturan jam kerja shift telah diatur pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 77-85.
Di dalam UU tersebut menjelaskan berbagai regulasi terkait penerapan shift kerja di perusahaan tidak boleh melebihi 40 jam tiap minggunya. Dengan kata lain, jam kerja maksimal yang boleh diterapkan adalah 8 jam per hari, yang di dalamnya sudah termasuk jam istirahat selama satu jam.
Selain mematuhi regulasi yang ada di Undang-Undang Ketenagakerjaan, setiap perusahaan juga wajib memperhatikan kesehatan karyawan, terutama untuk mereka yang harus masuk shift malam.
Dengan penerapan kebijakan jam kerja yang tepat, kedua belah pihak sama-sama diuntungkan. Dari sisi perusahaan, kegiatan operasional dapat berjalan sesuai SOP, sedangkan pekerja tetap bisa menjalani work life balance.
Baca juga: 8 Jurus Jitu Menerapkan Time Management bagi Karyawan
Cara Mengelola Kerja Shift Malam

Sumber: Freepik
Umumnya, orang-orang bekerja pada pagi hari hingga sore hari, kemudian menghabiskan malam hari untuk beristirahat. Namun, bagaimana jika yang terjadi justru sebaliknya? Malam hari yang seharusnya dipakai untuk beristirahat justru harus dihabiskan untuk menunaikan kewajiban kerja.
Dalam hal ini, setiap pekerja yang harus bergulat dengan shift malam wajib menyesuaikan dan mempersiapkan diri agar tidak mengganggu kesehatan dan kehidupan pribadinya. Agar kebijakan jam kerja shifting dapat berjalan dengan baik, maka perusahaan bisa menerapkan beberapa tips di bawah ini.
1. Merumuskan Jadwal Shift dengan Tepat
Sebelum menerapkan jam kerja shifting, perusahaan melalui tim HR harus membuat jadwal kerjanya terlebih dulu untuk masing-masing pekerja. Merumuskan jadwal kerja mungkin terkesan sepele, tapi jika tidak dilakukan secara tepat, justru akan mengganggu kegiatan operasional di perusahaan.
Pertama-tama, tim HR harus jeli dalam memahami bidang usaha yang dijalani perusahaan. Hal ini nantinya sangat berguna dalam mengetahui jam-jam tersibuk selama kegiatan operasional. Dengan demikian, perusahaan akan lebih mudah dalam menentukan proporsi atau jumlah karyawan yang akan ditempatkan pada shift tertentu.
2. Mendiskusikan Pembagian Shift ke Pekerja
Sebelum menerapkan aturan shift kerja, tim HR sebaiknya berdialog/mendiskusikan hal tersebut kepada karyawan. Tim HR harus memastikan apakah karyawan bersedia dan sanggup untuk bekerja dengan jam kerja shifting tersebut.
Aturan tentang shift kerja ini juga sebaiknya dijelaskan sejak awal pada saat proses rekrutmen karyawan baru agar nantinya kandidat yang terpilih benar-benar siap dengan regulasi yang ada di perusahaan. Apalagi bagi mereka yang punya riwayat penyakit tertentu dan tidak memungkinkan untuk bekerja pada malam hari.
Baca juga: Ketentuan Shift Kerja yang Perlu Anda Pahami, Jangan Sampai Overtime!
3. Menerapkan Jam Kerja Shift Secara Bergiliran
Pembagian shift kerja juga sebaiknya dilakukan secara bergiliran agar karyawan tidak merasa jenuh. Selain memprioritaskan kesehatan fisik, jangan lupa untuk tetap memperhatikan kesehatan mental para pekerja.
Sistem rotasi jam kerja karyawan juga akan membuat pekerja merasa diperlakukan secara adil. Jadi hal tersebut juga akan menambah motivasi kerja tersendiri bagi karyawan yang bertugas. Namun, pastikan untuk berkomunikasi dahulu terhadap karyawan terkait sistem rolling shift kerja tersebut.
4. Tetap Mematuhi UU Ketenagakerjaan
Meski tiap perusahaan punya aturan tersendiri dalam menjadwalkan jam kerja karyawan, tapi pastikan untuk tetap mematuhi aturan yang ada di UU Ketenagakerjaan.
Pada UU Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 77 dijelaskan bahwa sistem shift dapat diterapkan dalam dua cara yaitu 7 jam/perhari untuk 6 hari kerja dan 8 jam/perhari untuk 5 hari kerja. Jadi, jam kerja harian untuk jadwal shifting maksimal adalah 8 jam per hari atau tidak melebihi 40 jam tiap minggunya.
5. Memperhatikan Kesehatan Karyawan
Walaupun kesehatan tiap pekerja menjadi tanggung jawab masing-masing, tapi perusahaan juga tidak boleh lepas tangan begitu saja. Dalam hal ini, perusahaan bisa memberikan kompensasi berupa vitamin atau hal-hal lainnya yang dapat menunjang kesehatan pekerja.
Baca juga: Pentingnya Data Karyawan bagi Perusahaan, Kini Telah Terintegrasi dan Real Time!
Kelola Jam Kerja Shift Malam dengan BroadwaysHR
Sekarang, tim HR tidak perlu repot dalam menjadwalkan shift malam pada setiap karyawannya karena hal tersebut bisa ditangani dengan mudah lewat aplikasi BroadwaysHR. BroadwaysHR adalah aplikasi HRIS berbasis cloud terbaik yang menawarkan banyak fitur untuk pengelolaan SDM, penggajian karyawan, pembayaran kompensasi dan tunjangan, presensi online, jaminan sosial, pengembangan karyawan, serta perizinan/cuti karyawan.
Lewat fitur Time Management, jadwal shift kerja dapat diatur secara sistematis dan otomatis. Selain itu, adanya fitur Payroll Management juga membuat rekapitulasi perhitungan gaji karyawan lebih mudah karena terintegrasi secara langsung ke sistem.
Yuk tunggu apalagi! Segera beralih ke aplikasi BroadwaysHR sekarang juga dan coba gratis aplikasinya dengan klik di sini.