underperforming

Segera Atasi Underperforming Karyawan dengan 5 Cara Berikut

Penurunan performa kerja atau underperforming di dalam perusahaan tidak boleh disepelekan. Oleh sebab itu, pihak manajemen atau divisi terkait harus mengenali ciri-cirinya dan segera mencari solusi untuk mengatasinya. Apabila hal ini diabaikan, maka produktivitas pekerja akan semakin memburuk dan menyebabkan kerugian bagi perusahaan.

Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki performa SDM yang turun apabila perusahaan dan karyawan dapat bekerja sama untuk mewujudkannya. Artikel berikut ini akan memaparkan secara detail tentang apa itu underperforming, berbagai penyebabnya, ciri-ciri, dan cara meningkatkan performa kerja karyawan.

Pengertian Underperforming

Underperforming adalah penurunan performa kerja atau kinerja karyawan yang tidak memenuhi standar perusahaan. Dengan kata lain, hasil kerja karyawan mengalami penurunan dan tidak sesuai dengan ekspektasi perusahaan.

Hal-hal yang menandai turunnya performa kerja pegawai dapat dilihat dari kualitas hasil kerjanya, atau komitmen dalam menyelesaikan kewajiban perusahaan yang merupakan tanggung jawabnya.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seorang karyawan mengalami hal ini, baik yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. Meski setiap pekerja dituntut untuk selalu bersikap profesional, tapi ada saat-saat tertentu hal tersebut terjadi di luar kendali karyawan. 

Oleh sebab itu perusahaan tidak boleh tutup mata dan membiarkannya berlarut-larut karena akan berdampak buruk pada perkembangan bisnis.

Baca juga: Beban Kerja Terlalu Berat! Awas Kinerja Karyawan Menurun

Faktor Penyebab Underperforming

underperforming

Sumber: Freepik

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, penyebab underperforming bisa berasal dari dalam maupun luar perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan yang sering kali menjadi pemicunya.

1. Tidak Ada Jenjang Karier

Setiap pekerja yang berusaha menunjukkan performa terbaik dan menorehkan prestasi tentu menginginkan promosi jabatan sebagai imbalannya. Namun sayangnya, masih banyak perusahaan yang tidak memperhatikan hal ini sehingga kesempatan untuk bisa naik jabatan tidak kunjung datang. 

Tidak adanya kesempatan bagi karyawan kompeten untuk naik level atau mengembangkan karier akan membuat mereka kehilangan minat dan semangat dalam bekerja.

2. Komunikasi yang Buruk di Lingkungan Kerja

Komunikasi yang tidak berjalan dengan baik di lingkungan kerja rentan membuat pekerja merasa frustasi. Misalnya saja perusahaan menyepelekan kendala yang dihadapi pekerja sehingga tidak memberi mereka ruang untuk mengutarakan segala permasalahan yang dialami. Hal tersebut juga pada akhirnya akan berdampak pada penurunan performa kerja karyawan.

3. Mengalami Stres

Banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan kerap memaksa karyawan untuk melakukan kewajiban tersebut secara multitasking. Bagi karyawan yang menguasai teknik multitasking yang benar, hal tersebut tidak akan menjadi masalah.

Sebaliknya, karyawan akan merasa stres saat tidak dapat mengatur waktu secara baik dalam menuntaskan semua pekerjaan itu secara bersamaan. Oleh sebab itu, setiap pekerja sebaiknya belajar untuk bisa mengelola stres dengan bijak agar tidak memengaruhi performa kerja di perusahaan.

4. Punya Masalah Pribadi

Masalah pribadi juga sering kali mengganggu konsentrasi karyawan dalam bekerja. Apabila hal tersebut tidak segera ditangani maka performa kerja tidak hanya turun tapi juga memburuk,

5. Tidak Adanya Program Pengembangan Karyawan

Perusahaan juga harus ikut ambil bagian dalam meningkatkan kualitas pekerja. Pasalnya, semakin berkembangnya zaman, kompetensi yang dibutuhkan juga semakin tinggi. Tidak adanya program pengembangan karyawan tentu akan membuat para pekerja kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugasnya sehingga hal ini akan menurunkan performa pada tiap individu.

6. Lingkungan Kerja yang Toxic

Memiliki partner kerja yang baik akan memengaruhi kinerja karyawan. Apabila seorang karyawan berada di lingkungan kerja yang tidak sehat, tentu mereka akan merasa tidak nyaman dan pada akhirnya performa kerja pun ikut terganggu.

Baca juga: 7 Ciri-Ciri Quiet Quitting, Penyebab, Dampak, dan Cara Atasinya!

Apa Saja Ciri-Cirinya?

Umumnya, hal-hal yang berhubungan dengan SDM perusahaan menjadi tanggung jawab divisi HRD. Dalam hal ini, tim HR perlu bekerjasama dan menjalin komunikasi yang efektif dengan manajer terkait untuk mengawasi setiap kinerja karyawan. Jadi, apabila menemui ciri-ciri di bawah ini, perusahaan segera bertindak dan memulihkan performa karyawan agar tetap baik.

  1. Waspada saat karyawan mulai kehilangan minat dalam bekerja dan suka menunda-nunda pekerjaan, sehingga mengakibatkan kinerja mereka menurun.
  2. Hasil pekerjaan di bawah standar yang sudah ditentukan bahkan lebih buruk dari itu.
  3. Karyawan tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline yang diminta perusahaan atau pekerjaan selesai melebihi tenggat waktu.
  4. Karyawan menunjukkan perilaku buruk di perusahaan seperti mengkritik rekan kerja dengan cara yang tidak baik, berbicara hal negatif tentang perusahaan, hingga merusak fasilitas kantor.
  5. Sering datang terlambat di pagi hari atau menggunakan waktu istirahat melebihi jam makan siang yang sudah ditetapkan dalam kebijakan perusahaan.

Baca juga: Contoh Perencanaan SDM yang Jitu, Ini 4 Langkah Paling Strategis!

Tips Meningkatkan Performa Kerja Karyawan

underperforming

Sumber: Freepik

Mengingat performa kerja karyawan sangat penting bagi keberlangsungan sebuah perusahaan, maka segera lakukan tindakan berikut agar underperforming pekerja tidak semakin memburuk.

1. Dengarkan Karyawan Anda

Tidak ada asap jika tak ada api, artinya penurunan kinerja karyawan tersebut pasti ada sebabnya. Alih-alih memarahi karyawan atas performanya yang memburuk, Anda sebaiknya menemui mereka untuk mendengarkan berbagai kendala yang saat ini sedang dihadapi.

Anda bisa meminta karyawan untuk bersikap terbuka dan menyampaikan segala hal yang mengganggu atau menghambat kinerja mereka. Dengan demikian, Anda jadi tahu rintangan yang sebenarnya terjadi untuk selanjutnya ikut memberikan jalan keluar dari masalah tersebut.

2. Menjamin Rahasia Karyawan Tetap Aman

Penurunan kinerja karyawan bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah lingkungan kerja yang tidak sehat. Apabila hal ini yang jadi alasannya, maka pihak manajemen harus menjaga rahasia tersebut untuk melindungi karyawan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, Anda bisa melakukan penyelidikan untuk memastikan bahwa alasan tersebut benar adanya dan tidak dibuat-buat. Apabila terbukti, maka langkah selanjutnya adalah mendiskusikan sekaligus mencari solusi tepat dalam mengatasinya.

3. Cari Solusinya

Anda dan karyawan yang bersangkutan bisa melakukan diskusi secara bersama-sama untuk menyelesaikan kendala tersebut. Apabila penyebabnya adalah masalah pribadi, maka beri tenggat waktu pada mereka untuk bisa mengatasinya sesegera mungkin.

Namun, apabila hal tersebut berkaitan dengan keterbatasan karyawan dalam mengerjakan tugas perusahaan, maka Anda bisa menawarkan pelatihan kerja sesuai kebutuhan saat itu. 

Pada kasus tertentu, karyawan mungkin tidak menyadari jika kinerjanya menurun. Oleh karena itu, pihak manajemen SDM harus lebih proaktif dan melakukan pendekatan yang baik kepada karyawan tersebut.

4 Memberikan Bimbingan pada Karyawan

Perkembangan zaman memang menuntut setiap SDM di dalam perusahaan untuk selalu memperbarui keterampilan atau skill agar performa kerja terus meningkat. 

Pastikan penanggung jawab SDM memberikan bimbingan secara efektif, seperti membuatkan program pengembangan karyawan, melakukan pembinaan secara teratur, mencarikan mentor, dan sebagainya.

5. Lakukan Evaluasi

Apabila semua cara sudah dilakukan untuk menangani masalah penurunan kerja karyawan, pantau terus kinerja mereka dan lakukan evaluasi kerja dalam periode waktu tertentu. Evaluasi kinerja karyawan akan membantu tim terkait untuk mengetahui perkembangan karyawan serta memastikan bahwa masalah underperforming sudah tertangani sesuai harapan.

Baca juga: People Development: Ini Fungsi dan 5 Cara Penerapannya yang Tepat

underperforming

Program pengembangan karyawan adalah salah satu solusi tepat dalam menangani permasalahan underperforming di tempat kerja. Agar semuanya dapat berjalan sesuai ekspektasi, maka Anda bisa memanfaatkan fitur Organization Development dari aplikasi BroadwaysHR.

BroadwaysHR adalah aplikasi HRIS dengan teknologi berbasis cloud terbaik yang akan membantu manajemen SDM dalam bersinergi dengan kebutuhan HR di era digital seperti sekarang.

Dalam satu aplikasi, segala hal yang berhubungan dengan pengelolaan SDM dapat ditangani secara sistematis, otomatis, praktis, efektif, dan efisien. Cari tahu produk apa saja yang Anda butuhkan di sini, dan jangan lewatkan penawaran free trial aplikasi BroadwaysHR selama 30 hari sekarang juga!