rotasi kerja adalah

5 Manfaat Rotasi Kerja & Cara Tepat dalam Melakukannya

Rotasi kerja adalah hal yang lumrah terjadi di sebuah perusahaan. Hal ini berkutat pada kenaikan jabatan, pergeseran posisi, atau perpindahan lokasi kerja pada perusahaan yang sama. Umumnya, hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah pengembangan karyawan di dalam organisasi. Namun, perputaran pegawai tersebut tak luput dari tantangan yang justru bisa merugikan baik bagi karyawan maupun perusahaan. Nah, agar proses rotasi tersebut bisa berjalan sesuai harapan, maka simak berbagai tipsnya dalam artikel berikut ini.

Rotasi Kerja adalah?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa rotasi kerja adalah perputaran jabatan atau tanggung jawab kerja, hingga perpindahan tempat kerja di dalam sebuah perusahaan. Hal ini juga bisa disebut sebagai strategi perusahaan dalam melakukan pertukaran job desc sehingga karyawan yang bersangkutan mendapatkan tugas baru. 

Selain pertukaran tugas kerja, rotasi kerja juga berhubungan dengan perpindahan tempat kerja atau yang juga kerap disebut dengan mutasi kerja. Umumnya, hal tersebut bersifat sementara atau terjadi dalam periode tertentu yang sudah diatur oleh pihak manajemen SDM. 

Secara umum, keputusan untuk merotasi karyawan bertujuan untuk mengembangkan potensi dan keterampilan pada setiap individu, sehingga meningkatkan kualitas SDM yang ada di perusahaan. Selain itu, hal ini juga mengarah ke peningkatan keterlibatan kerja, retensi karyawan, dan juga fleksibilitas kerja.

Baca juga: 5 Manfaat Manpower Planning dan 8 Tahapan dalam Prosesnya

Tujuan Perusahaan Melakukan Rotasi Kerja

Di dalam lingkup perusahaan, rotasi kerja adalah hal yang dianggap penting untuk diterapkan. Harapannya, perputaran pegawai atau tugas kerja tersebut akan menempatkan setiap SDM di posisi yang tepat.

Melalui hal ini, perusahaan juga bisa memaksimalkan kinerja karyawan supaya bisa lebih produktif dan bersaing dalam industri yang semakin kompetitif. Imbasnya, hal tersebut akan meningkatkan skill pada setiap individu sehingga nantinya lebih siap untuk menangani tanggung jawab yang lebih besar di perusahaan.

Dampak dari rotasi kerja tak hanya ditujukan untuk karyawan saja tapi juga manajer SDM atau tim HR di dalam perusahaan. Dalam hal ini, tim HR bisa menempatkan karyawan yang tepat pada pekerjaan-pekerjaan tertentu. Agar pengelolaan SDM bisa dilaksanakan secara mudah, maka tim HR bisa mengandalkan software HR berbasis cloud seperti BroadwaysHR.

Baca juga: 7 Tips Pilih Software Evaluasi Kinerja Karyawan untuk Perusahaan

Manfaat Rotasi Kerja

rotasi kerja adalah

Sumber: Freepik

Pada praktiknya, strategi rotasi karyawan akan menciptakan budaya kerja yang kompetitif dan inovatif. Namun, hal ini juga memberikan manfaat yang lebih luas terutama untuk jenjang karier karyawan kedepannya. Simak informasi lengkapnya berikut ini.

1. Analisis Kompetensi Karyawan

Dari sisi perusahaan, rotasi kerja membantu manajemen SDM dalam menganalisis kompetensi, skill, dan talenta pada setiap individu. Hal ini tentu saja membantu perusahaan dalam melakukan identifikasi terkait potensi dan kesesuaian posisi serta tanggung jawab pada setiap karyawan.

2. Perencanaan Suksesi Karyawan

Secara jangka panjang, strategi perputaran kerja pada karyawan juga sebagai langkah awal dalam mempersiapkan kandidat yang tepat untuk menggantikan individu tertentu di jabatan tertentu dalam lingkup organisasi.

Hal ini penting untuk menghindari kesalahan saat menunjuk SDM yang nantinya akan diberi kuasa atau wewenang dalam menjabat posisi yang lebih tinggi. Konsep suksesi karyawan tersebut juga sangat berguna terutama saat masa pensiun kerja atau adanya atasan yang mengajuksan resign.

3. Menghindari Rasa Jenuh

Manfaat lain dari perputaran kerja di sebuah perusahaan adalah menghindari kejenuhan dalam diri karyawan. Pola kerja monoton yang dilakukan dalam kurun waktu yang lama tentu membuat karyawan rentan bosan. Jika dibiarkan, hal ini justru bisa menurunkan motivasi hingga performa kerja pada individu.

Melalui pemberlakuan rotasi kerja tersebut, diharapkan mampu mengatasi rasa jenuh pada karyawan. Pasalnya, setiap pekerja bisa menemukan hal atau mempelajari sesuatu yang baru dalam kehidupan kerja mereka.

4. Bentuk Reward Perusahaan ke Karyawan

Peralihan jabatan yang diberikan ke karyawan tertentu juga menjadi sebuah bentuk penghargaan dari perusahaan ke karyawan, terutama bagi pekerja yang kompeten atau berprestasi.

Kesempatan ini menjadi jalan emas bagi karyawan yang bersangkutan untuk naik ke jenjang karier yang lebih tinggi. Nilai tambah yang didapatkan karyawan tersebut juga akan meningkatkan engagement karyawan pada perusahaan.

5. Menambah Wawasan dan Pengetahuan Karyawan

Strategi perputaran kerja pada karyawan juga akan menambah wawasan dan pengetahuan pada setiap individu. Dengan demikian, karyawan yang terkena rotasi dapat memahami cara dan proses kerja pada posisi tertentu di dalam organisasi. Hal ini juga menjadi sarana latihan bagi pekerja untuk bisa menangani tanggung jawab kerja yang lebih besar di kemudian hari.

Baca juga: 8 Jurus Jitu Berikan Contoh Feedback untuk Karyawan dan Atasan

Apa Kekurangan Rotasi Kerja?

Meski pada hakikatnya proses perputaran kerja pada karyawan memberikan banyak manfaat. Namun, hal ini juga berpotensi menimbulkan kerugian terutama jika perusahaan melakukan kesalahan dalam mengatur strategi. 

Sebelum melakukan rotasi kerja, perusahaan juga harus memastikan bahwa karyawan tersebut bersedia untuk dipindah tugaskan. Jika hal ini tidak didiskusikan lebih dulu, bisa jadi karyawan justru merasa tidak nyaman sehingga memengaruhi performa kerja. 

Turunnya produktivitas kerja pada karyawan juga bisa mendorong mereka untuk keluar dari perusahaan karena merasa tidak sanggup lagi untuk memikul tanggung jawab yang baru tersebut.

Selain itu, perusahaan juga harus memastikan bahwa kondisi finansial internal cukup baik untuk melakukan rotasi kerja. Pasalnya, rotasi karyawan tersebut juga memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit, terutama pada proses pengembangan atau pelatihan karyawan

Apabila perusahaan tidak melakukan perencanaan bujet secara tepat, maka bersiaplah untuk mengalami kerugian. 

Baca juga: 6 Tips untuk Karyawan Baru Cepat Beradaptasi di Tempat Kerja

Tips Melakukan Rotasi Kerja secara Tepat

rotasi kerja adalah

Sumber: Freepik

Rotasi karyawan di sebagian perusahaan sudah menjadi budaya kerja yang dilakukan secara berkelanjutan. Tentunya, perusahaan tersebut sudah memiliki SOP atau ketentuan tertentu yang dibuat secara matang dan hati-hati.

Nah, agar proses perputaran karyawan dapat menguntungkan bagi semua pihak, maka Anda bisa mempertimbangkan beberapa tips di bawah ini.

1. Memiliki Tujuan yang Jelas

Cara menentukan tujuan rotasi karyawan dilakukan dengan merinci keuntungan apa saja yang akan diperoleh karyawan tersebut. Memastikan manfaat dan keuntungan ini penting agar proses rotasi jabatan atau tempat kerja dapat berjalan sesuai harapan. 

Dengan demikian, karyawan pun dapat berkembang dan mencapai tujuan pribadi terutama dalam hal pencapaian karier. Di sisi lain, perusahaan dapat menempatkan karyawan sebagai aset berharga dan investasi jangka panjang yang menguntungkan perusahaan.

2. Memberi Arahan secara Detail ke Karyawan

Selain menentukan tujuan, perusahaan juga harus berkomunikasi secara mendalam kepada karyawan. Hal ini terutama dalam memberikan arahan yang jelas dan detail terkait prosedur dan pelaksanaan rotasi kerja tersebut. 

Perusahaan bisa memberikan briefing kerja secara intensif yang mencakup hal-hal yang perlu disiapkan karyawan. Hal ini penting agar karyawan dapat beradaptasi dengan cepat saat terkena rotasi.

3. Memberikan Feedback ke Karyawan

Perusahaan tidak boleh lepas tangan begitu saja pasca melakukan rotasi kerja kepada karyawan tertentu. Sebagai bentuk dukungan perusahaan ke karyawan atas perpindahan posisi atau tempat yang baru, pihak manajemen atau tim HR bisa merangkul segala kendala dan kesulitan yang mungkin dialami karyawan.

Selain itu, perusahaan juga bisa memberikan feedback atas performa individu sebagai bentuk evaluasi kinerja karyawan yang akan membantu mereka untuk memperbaiki kekurangannya.

4. Selalu Memantau Kinerja Karyawan

Pihak manajemen SDM atau tim HRD wajib memantau kinerja karyawan secara intens untuk memastikan rotasi karyawan berjalan sesuai rencana. Perusahaan bisa melibatkan mentor atau coach dalam pelatihan kerja untuk memberikan penilaian terhadap setiap performa kerja individu.

Selain itu, hal ini juga bisa dilakukan dengan menggunakan software HR untuk memudahkan tim HRD dalam memantau dan melakukan evaluasi kinerja karyawan secara mudah dan otomatis. 

Baca juga: 3 Fungsi  dan Tahapan Evaluasi yang Baik Seharusnya Anda Tahu

free trial broadwayshr

Pastikan perusahaan Anda memilih software HR berbasis cloud terbaik seperti BroadwaysHR. Lewat fitur Organization Development, penilaian dan evaluasi kinerja karyawan dapat dijalankan secara praktis, otomatis, dan tersistem.

Tak hanya menawarkan fitur pengembangan karyawan saja, BroadwaysHR juga hadir dengan banyak fitur lain yang membantu perusahaan dalam melakukan input data karyawan, rekapitulasi data presensi, penghitungan gaji, pemberian kompensasi dan benefit, jaminan sosial, payroll management, travel management, dan juga layanan self service karyawan.

Klik di sini untuk terhubung dengan tim kami dan jangan lewatkan untuk mendapatkan penawaran free trial aplikasi selama 30 hari sekarang juga!